"Ayo naik." Haruto mengulurkan tangannya, membantu Mara untuk naik ke atas motor. "Kamu udah makan?"

"Belum."

"Tadi istirahat kedua juga nggak makan, kan?"

"Abis ini makan," jawab Mara cepat sebelum terkena ceramah Haruto. "Janji."

Keduanya terus mengobrol sampai rumah Mas Jinan. Jarak SMA Bina Nusa dengan rumah putra sulung keluarga KIM ini memang tak jauh. Jalan kaki juga sebenarnya sampai.

"Bund, Mara belum makan, nih," ucap Haruto saat baru saja tiba di garasi rumah Jinhwan.

Bunda sendiri langsung keluar dari rumah putranya, menyambut Mara tanpa mempedulikan Haruto. "Mara mau makan apa, Sayang? Mau sop ayam?"

"Iya, Bunda. Nanti Mara ambil sendiri," jawab Mara yang bmasih tetap merasa canggung.

"Ra, pake apaan itu?" Bobby dengan tawa kecil meledek Mara saat melihat kain batik yang menutupi pinggang hingga bawah lutut Mara. "Rok Binus ganti motif?"

Mara hanya tersenyum saja. "Disuruh Ruto, Bang."

Sorakan heboh seketika menggelegar. Teriakan menggoda Bobby, bersahutan dengan Donghyuk. Ini sudah syukur tidak ada Hanbin, jadi kerusuhan tak terlalu parah.

"Ru, lo kalo bonceng gue kagak pernah suruh pake itu."

Lirikan sinis langsung Haruto berikan kepada Jungkook. "Ya, lo kalo naik motor emang pernah pake rok di atas lutut, hah?" sewot Haruto yang terlihat tidak terlalu peduli dengan ledekan para kakaknya.

💃

"Sumpah, lo bener-beber terinsipirasi dari keluarga gue, Nan?"

"Kagak, lah. Gue aja lupa keluarga lo yang mana, Bang," balas Jinhwan mengelak perkataan Yoon Jisung.

Acara akikah Kim Sanha sudah selesai. Malam ini rombongan Graha Permai baik satu dan dua hampir semuanya datang, mereka bagian seksi bersih-bersih persamaan.

"Eh, pelanggaran hak cipta nggak, sih?" sahut Haechan. "Jisung sama Sanha, kan, udah ada. Tapi, dipake lagi sama yang lain."

"Pelanggaran itu," ucap Lucas yang terlalu menikmati iga sapi hasil rebutan dengan Mark. "Makanya nama lo dari Donghyuck berubah jadi Haechan."

"Lah, emang iya?"

"Iya, Emak lo males banyar uang pinalti," balas Taeyong.

Semua manusia bersekongkol untuk membodohi Haechan yang terlihat percaya.

"Kak Dongi, emang iya?"

"Kagak, lah!" Donghyuk sebagai manusia anti prank prank club tentu saja menjawab dengan benar. "Emang nama anak itu merek dagang? Lagian di dunia ini yang namanya Jisung bukan cuma satu. Di Graper aja banyak."

"Lagipula semakin banyak nama itu, berarti semakin bagus," sahut Dokyeom yang langsung mendapatkan lirikan tidak setuju dari para Jisung.

"Bagus apanya?" sewot Park Jisung. Remaja itu tak terima. "Gue capek kalo harus ngenalin diri, Bang. Ini Jisung, graha permai 2, yang paling kecil. Mana paket gue sering datengnya ke rumah Teh Jihyo lagi."

Tawa menggelar seketika memenuhi ruang keluarga rumah Jinhwan. Keluh kesah manusia dengan nama pasaran memang selalu menyenangkan.

"Jadi, ini nggak melanggar hak cipta?"

"Kagak!" sewot Rose yang ikutan gemas karena Haechan masih tetap percaya. "Kecuali kalo nama lo didaftarin ke kementerian perikanan."

"KENAPA JADI BU SUSI?"

[3] KIMcheees 3x✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant