Zoro menengok ke arah [Name] dan melihat tetesan air mata yang jatuh, Zoro menghela nafas dan menepuk kepala [Name].

“Kita hanya bisa berharap Ussop menjadi lebih tenang, dan pasti Ussop akan kembali” Ucap Zoro masih menepuk rambut [Name].

“Padahal aku tahu tapi kita tidak bisa mencegahnya pergi?” Tanya [Name] mendongak dan menatap Zoro.

“Kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan Luffy telah memilih, itu yang terbaik untuk kita sekarang” Jawab Zoro dan [Name] mengangguk.

“Ingusmu meluber tuh dasar hambun onna” Ejek Zoro.

“Kusso Kowai Ottoko, aku tidak menangis cuman meneteskan air mata” Kesal [Name] mendelik ke Zofo.

“Hahaha, iya terserahmu [Name]” Ucap Zoro ketawa pelan.

Mereka berdua saling menatap dan beberapa saat kemudian tersenyum walaupun masih ada rasa kehilangan di kedua mata mereka.

Zoro masuk ke dapur dan [Name] ke dek bawah buat ambil buku sketsanya, buku itu mau dimasukkan ke dalam Inventori agar tidak hilang.

Saat di dalam [Name] melihat Luffy yang terbaring di atas tempat tidur gantungnya.

“Luffy, apa kau mau air?” Tanya [Name] mendekat ke Luffy dan sedikit membuka Topi jeraminya.

Saat dibuka sedikit terlihat wajah sedih Luffy dan tetesan air mata yang bergenang di pelupuk matanya.

“[Name]- apa pilihanku salah?” Tanya Luffy menatap ke mata [Name].

[Name] menggeleng dengan spontan “Tidak Luffy, Ussop hanya butuh waktu saja. pilihanmu benar, karena Merry memang sudah tidak bisa beroperasi dan hanya bisa berlayar sekali lagi” Ucapku sambil menangkup wajah Luffy.

“Demo, Ussop- dia sangat marah dengan pilihanku, ini juga berat untukku memilih” Ucap Luffy menatap [Name].

“Ussop terlalu sayang dengan Merry begitu juga kita, tapi Merry adalah pemberian kaya teman Ussop maka dari itu Ussop masih belum rela untuk melepas Merry apalagi setelah Ussop tahu Merry mengalami luka parah yang tak bisa diperbaiki, jadi tenang ya Ussop hanya butuh waktu” Jawab [Name] sambil memeluk Luffy.

Luffy memeluk [Name] sangat erat dan [Name] merasakan air mata yang menetes.

Beberapa saat kemudian [Name] melepas pelukan Luffy “Nah aku akan ke atas apa kau mau ikut?” Tanyaku ke Luffy.

Luffy menggeleng, dan [Name] mengangguk sambil berbalik menuju ke atas, untuk ke dapur.

Sesampainya disana ada Chopper yang menangis dengan keadaaan hening dan sepi.

.
.
.

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam ini adalah waktu dimana Ussop menetapkan duel antara Luffy dan dirinya Ussop.

“Kalian jangan ikut campur dalam pertarungan kita! Mengerti!” Seru Luffy memperingati yang lainnya.

Ussop datang dari arah depan, berjalan menuju ke arah Luffy yang sudah siap untuk melawan Ussop.

“Kau datang kesini tanpa rasa takut dan keraguan bertarunglah tanpa belas kasihan, kau tidak bisa mundur kau yang telah menginginkan duel ini!” Seru Luffy kedua alisnya saling mengerut.

“Tentu saja jangan menahan diri. Aku pasti akan menang melawanmu aku sudah berpikir tentang bagaimana aku melakukannya” Jawab Ussop bertekad.

[Name] pov.

Kami yang ada di kapal sangat khawatir dengan pertarungan ini apalagi dengan Ussop, namun tentu saja kami takkan ikut campur pertarungan ini.

“Apa tak ada kalan untuk menghentikan mereka? Ussop sedang terluka parah” Tanya Chopper khawatir.

Rever || One Piece Fanfiction [HIATUS]Where stories live. Discover now