8

1.9K 270 62
                                    

Ada suara perdebatan yang didengar Takemichi sampai suara itu perlahan-lahan menghilang dan menyisakan suara angin yang mengetuk jendela serta aroma desinfektan yang sampai ke lidahnya.

Takemichi bangun, menemukan dia tidak sendirian.

Seorang dokter wanita dewasa tersenyum lembut melihatnya siuman. "Senang sekali bisa melihat anda bangun, Hanagaki-kun."

Takemichi mengerjap dan saat ia akan bersuara, ia hanya bisa terbatuk. Rasanya luar biasa aneh, ini seperti kembali ketika dia sekolah menengah dipukuli dan pingsan dengan rasa ngilu di seluruh tubuh.

Dokter wanita itu menghampirinya, "Jangan di paksakan..." Dia mencoba mengangkat Takemichi untuk menerima minum darinya. Takemichi menyesap sedikit demi sedikit.

"Sepertinya demam anda pun juga telah turun, istirahat disini dulu... Aku akan membawakan bubur untukmu."

"Tunggu—

"Ya, Hanagaki-kun?"

"Sekarang—  Takemichi kembali batuk. Menyipitkan matanya saat nyeri datang.

Dokter berpikir sejenak sebelum berbicara pelan. Menganalisis pemikiran Takemichi. "Ini adalah klinik lapas, anda berada di ruang rawat saat ini dan sudah menetap selama satu hari. Hari ini hampir petang, Apakah itu menjawab semua keingintahuanmu?"

Takemichi mengangguk kecil, pipinya menghangat. "Terimakasih telah merawatku."

Irisnya melebar sejenak sebelum pergi dari sana dan Takemichi ingin tahu karena apa.

Dia kembali setelah beberapa menit dan bersama perawat muda membawakan nampan berisi bubur hangat dan air minum hangat.
Kembali mengangkat tubuhnya hingga bersandar, meletakan meja kecil diantara perut dan kakinya yang terjulur.

"Makanlah, tapi perlahan-lahan. Mengerti?"

Takemichi mengangguk, mengambil sendoknya dan memakan bubur dengan perlahan.

"Bagaimana?"

Takemichi berkedip, "Hangat."

Keduanya tertawa kecil dengan kemurnian dan keindahan mata birunya. "Syukurlah kalau begitu."

"Sa... Makanlah dengan tenang, kami akan memberitahu teman-temanmu."

"Ah Benar, apakah Inupi-kun juga dirawat?"

"Inui selesai di obati dan istirahat disini sebentar, dia segera pergi."

Takemichi mengerti, keduanya pun bergegas keluar meninggalkannya untuk makan dalam diam. Padahal masih ada yang ingin dia tanyakan, seperti bagaimana dengan Mikey?

Jika dia tidak salah ingat, sebelum pingsan Takemichi muntah.

Takemichi segera mengangkat tangannya, Ya Tuhan itu sangat memalukan. Dia akan meminta maaf nanti.

.

Pada akhirnya saat dia kembali ke tempat biasa, dia tidak melihat Mikey ataupun Inupi.

Tidak semuanya.

Saat dia cukup mencari dengan menulusuri perhatian ke seluruh penjuru. Takemichi mulai di tugaskan untuk kembali menyapu di halaman depan pintu gerbang.

Beberapa orang tidak berani menatapnya, berbisik ataupun melakukan sesuatu.

Yang membuat Takemichi bersyukur.

Dia berhasil menyelesaikan tugas dan berakhir selesai lebih cepat, saat itu Takemichi akhirnya menemukan bahwa Kakucho datang kearahnya. "Kau sudah baik-baik saja?"

Takemichi menyentuh lukanya, "Lumayan."

"Baguslah."

Di kemudian pergi lagi jika Takemichi tidak mengambil lengannya, "Apakah kau tahu dimana Manjirou?"

BLUE CAGE [MAITAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang