Tentang kehidupan si kembar Bagaskara Akbar yang hobbynya berantem tapi sebenarnya saling bucin dan sayang satu sama lain.
Rajendra si perkasa nan jenius dan Rakasa si urakan tapi penyayang.
"Rakasa tuh sebenernya pinter. Sayang aja otak nya gak pe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah pulang dari acara yang katanya dinner, baik papah Jef maupun si kembar memilih untuk masuk ke kamar mereka masing masing dan beristirahat. Waktu juga kini sudah menunjukan pukul 1.30 pagi dini hari.
Rakasa tertidur sangat pulas di kamarnya. Tapi entah kenapa tiba tiba pemuda itu merasakan seperti ada yang menggelitik area kakinya. Bahkan, kini rasa geli ini sudah menjalar ke bagian lengan.
"Rajendra diem kenapa sih, jangan ngelitikin." ucap Rakasa masih dengan kondisi mata tertutup.
Tapi bukannya hilang, rasa geli itu malah semakin menjadi jadi dan kini berpindah di area wajahnya.
"Diem jingan udah dibilangin juga."
Rakasa sedikit membuka matanya, bukannya Rajendra yang dia lihat, justru hewan kecil berwana coklat yang pertama kali dia lihat setelah membuka mata.
"WAAAAAAAAAAA KECOAAAAA!!!"
Rakasa langsung bangkit dari tidurnya lalu berteriak sekencang mungkin dan memukul wajahnya sendiri agar hewan kecil menjijikan tersebut pergi dari wajahnya.
Tanpa disangka sangka, hewan kecil itu terbang yang semakin membuat Rakasa histeris ketakutan. Pemuda itu melempari kecoa itu menggunakan segala macam barang di kamarnya. Mulai dari kepala charger, guling, bantal, buku pokoknya segala macem barang dia lempar ke kecoa itu.
Bukannya mati, Kecoa itu justru terbang kesana kemari mengejar Rakasa, yang membuatnya semakin brutal melempari barang barang.
Karena suara gaduh dari lemparan barang dan teriakan Rakasa, papah Jef dan Rajendra pun langsung terbangun dari tidur mereka masing masing, karena mengira ada sesuatu yang terjadi di rumah.
"Kenapa sih?! Lo pagi pagi buta grabak grubuk aja. Untung kaga gue kira maling." ucap Rajendra.
"Ini ada kecoa brengsekie! Berani beraninya nemplok di muka tampan gue." ucap Rakasa.
"Enggak ada mas astaga. Mana kecoanya, mimpi kali."
"ADAAA PAHHHH ADAAAA. DIA NEMPLOK DI MUKA NANA TADI! BAHKAN DIA TERBANGG!" Ucap raksasa penuh penekanan, berharap papah dan kembarannya itu percaya dengan kata katanya.
"Makanya mandi bego, lo bau menyan makanya kecoanya demen." ucap Rajendra.
"Congor lo bau menyan!" Ucap Rakasa.
"Udah ah papah mau balik tidur lagi. Ganggu aja kamu mas." ucap papah Jef.
Saat papah Jef dan Rajendra mau keluar dafi kamar Rakasa, tiba tiba saja Rakasa kembali histeris. Karena ternyata kecoa itu kini menemplok di baju papahnya.
"ITU KECOANYA NEMPLOK DI BAJU PAPAH!" Teriak histeris Rakasa.
