1

1.1K 91 6
                                    

H A P P Y R E A D I N G

"APA ?! GUN HAMIL ?!!" Teriak off saat dokter yang memeriksa Gun mengatakan bahwa pacarnya itu hamil.

"T-tapi gun kan.."

"Gun istimewa. Walaupun dia laki laki , tapi dia punya rahim layaknya seorang perempuan". Ucap Jimmy , sang dokter.

Setelah terheran heran dengan kenyataan yang membuatnya bingung harus merasa senang atau sedih , ia dan dokter Jimmy pun kembali ke ruangan Gun.

Badan lemas Gun hanya bisa terbaring di kasur. Sejak malam tadi , Gun terus terusan muntah walaupun yang keluar hanyalah saliva.

"Baby gimana kondisi kamu?" Tanya off lembut. Gun hendak duduk dan di bantu oleh pacarnya itu.

"Aku sakit apa?" Off dan dokter Jimmy saling bertatapan.

"Kamu ga sakit baby" kali ini Gun yang heran. Pandangannya beralih ke dokter muda yang berdiri di samping pacarnya itu , bermaksud meminta penjelasan. Namun sebelum dokter menjawab Off lebih dulu mengeluarkan suaranya.

"Kamu hamil" seketika Gun kaget dan memegang perutnya. Badannya yang tadi lemah mendadak punya kekuatan lagi.

"Ko bisa?! Kan gua semenya. Lagian gua juga cowo , mana bisa hamil" protes Gun.

Flashback off..

"...Jadi gitu kawan kawan ku semua" jelas Off kepada teman temannya.

"Tapi kan selama ini Gun seme , ko yang hamil malah dia bukan lu?" Tanya Cooheart yang mewakili keheranan teman temannya.

"Huftt.." Gun menarik nafasnya lalu mulai menjelaskan. "Terakhir kali gua 'main' , si Jumpol ngadat pengen jadi seme. Karna disitu gua juga lagi rada cape akhirnya gua iyain aja. Gua ngebiarin dia keluar didalem karna gua ga khawatir bakal hamil karna gua cowok. Tapi yaa ini lah hasilnya" jelas Gun panjang lebar.

"Wah gila si cebong lu tokcer banget dul" Tay dengan sangat antusias nya berdiri dan menyalami Off.

Merasa dirinya di puji , sifat sombong Off pun meronta ronta. Ia tersenyum bangga akan hasil karyanya.

"Eh bentar bentar , kalo Gun bisa hamil berarti ada kemungkinan diantara kita ada yang punya rahim juga. Iya ga si?" Ucap Mew yang langsung mendapat perhatian dari semuanya.

"Iya juga ya"

"Gimana kalo kita cek bareng bareng?" Usul Joss.

"Nah boleh tuh. Nanti yang punya rahim harus jadi uke" ini usulan Bright.

Akhirnya usulan itu disepakati. Mereka akan cek ke dokter kandungan di hari minggu nanti.

Oiya , fyi satu tahun lalu mereka lulus kuliah dan saat ini mereka mulai merintis bisnis atau meneruskan perusahaan dari orang tuanya.

"Eh dul , kan Gun hamil nih terus kalian mau nikahnya kapan?" Tanya Singto membuat Off dan Gun sejenak berfikir.

"Secepatnya si kepengen gua mah. Besok gua mau kerumah ortu kita dulu buat ngomongin soal ini".

Ada rasa was was di hati Off karena ia takut kena marah oleh orang tuanya ataupun orang tua Gun. Banyak kemungkinan kemungkinan buruk yang terlintas difikirannya. Yang paling Off takutkan adalah ia tidak mendapat restu.

Sebenarnya kedua orang tua mereka sudah tau jika mereka berpacaran dan keduanya tidak terlalu mempermasalahkan dan tidak juga membolehkannya. Mereka tak pernah berkomentar apapun tentang hubungan antara kedua lelaki ini. Jadi baik Off atau Gun masih takut jika mereka hendak ke jenjang yang lebih serius ini akan di restui atau tidak.

"Semangat bestie gua yakin pasti ada jalan buat kalian"

💚💚💚

Keesokan harinya Off Gun benar benar pergi untuk meminta restu. Awalnya mereka datang ke kediaman keluarga Off.

"Tumbenan kamu pulang Off , ada apa?" Tanya sang ayah.

"Eh ada Gun. Kamu sehat nak?" Mamah Jumpol ini emang suka sama Gun karna menurutnya Gun ini imut , ga kaya anaknya yang amit amit.

"Sehat tan"

Mereka duduk di sofa ruang tamu.

"Oiya mah , pah ada yang mau Off omongin. Penting" Suasana jadi terasa lebih tegang.

Sebelum meneruskan ucapannya , Off menatap wajah kekasih nya meminta dukungan. Gun pun tersenyum tipis dan menggenggam tangan Off untuk meyakinkannya.

"Gun hamil" ucapnya.

Setelah pengakuan itu , kedua orang tua Off hanya diam . Tak ada balasan apapun dari keduanya sampai beberapa menit.

Sekitar 10 menit hening yang membuat Off dan Gun takut , akhirnya ayah Off berbicara.

"Ayo kerumah Gun sekarang".

Ke empat orang itu akhirnya berangkat ke rumah Gun detik itu juga. Di mobil , Gun hanya bisa menggenggam tangan Off sambil berdoa untuk yang terbaik bagi dia , Off , dan anak dalam kandungannya.

"Dara? Pob? Ada apa kesini pagi pagi?" Sapa mamah Gun sambil mempersilahkan keempatnya masuk.

Mamah Gun pergi ke dapur untuk membuatkan minuman dan membawa beberapa camilan. Ayah Gun yang kebetulan sedang libur kerja menghampiri mereka ke ruang tamu.

"Mah , yah , Gun mau nikah" ucap Gun saat mamahnya baru saja menaruh minuman di meja.

"Mendadak amat Gun. Kamu ngehamilin si Off?" Tanya ayah Gun bercanda.

"Gun yang hamil" ujarnya lagi.

"APA?!!" Kedua orang tua Gun kaget bukan main. Ayahnya tadi hanya bermaksud bercanda , tapi malah itu yang terjadi. Lebih parahnya Gun lah yang hamil. Setau mereka anaknya adalah pihak top , tapi...

Dari reaksi orang tuanya itu Gun semakin takut jika ia akan dimarahi dan tidak di restui.

"Sudah berapa bulan?" Ucap mamah Gun datar.

"Baru 3 minggu mah" Gun menunduk takut.

"Kalian ke kamar dulu. Ada yang mau Ayah bicarakan sama orang tuanya Off" Dua laki laki itu menuruti perintah ayah Gun. Off masih setia menggenggam tangan Gun seraya saling menguatkan.

E

ntah apa keputusan dari dua keluarga itu , yang pasti Off Gun hanya bisa berharap yang terbaik.

💚💚💚

Part satu nya segini dulu aja ya. Nanti kita sambung lagi lain waktu hehe

Kira kira mereka bakal di restuin ga yaa? 🙈 Komen yu..

Jangan lupa vote nya juga biar otor semangat ngelanjutinnya

See you next part💚

Switch : After MarriedDonde viven las historias. Descúbrelo ahora