Part 16

13 1 0
                                    

Untuk kamu yang sedang berulang tahun di hari ini atau bulan ini^∆^

Hey, barakallah fii umrik ya.
Happy birthday to you.
Tak terasa ya? Hari berlalu begitu cepat.
Umur yang awalnya terbilang kecil, kini mulai bertambah besar.

Satu hal yang pasti, banyak yang sudah dilalui bukan?
Bahkan perihal mimpi, mungkin mimpimu sangat tinggi.
Setinggi harapan orangtua terhadapmu.

Hari ini mungkin kamu berharap untuk bisa menggapai mimpi itu.
Menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Bahkan bisa menjadi orang yang paling beruntung.

Tak perlu risau jika itu menyangkut mimpimu.
Jika kamu sudah berusaha keras untuk mendapatkannya, maka kelak hasilnya pasti akan memuaskan.
Percayalah, bahwa tak ada usaha yang mengkhianati hasil.

Kerja kerasmu dihari ini, akan menjadi hasil di masa yang akan datang.
Sebagai manusia, kita memang tak boleh berekspektasi terlalu tinggi.
Tapi, sebagai manusia kita boleh untuk terus berusaha menggapai mimpi.

Ingatlah, bahwa semua butuh proses.

Jatuh, rapuh, sembuh, lalu tumbuh.

Semua hal yang menyangkut diri, itu butuh waktu.
Tak mungkin jika hari ini kamu tak bisa, maka di masa depan kamu akan terus tak bisa. Bisa saja menjadi bisa, ya kan?

Keyakinan itu bisa saja terbilang meragukan, tapi perihal mimpi kamu harus yakin bahwa semua akan indah pada waktunya.

Tak ada kata yang menggambarkan bahwa kamu itu tak mampu sebenarnya. Hal apapun yang kamu jalani hari ini, kelak akan berdampak bagi masa depan nanti.
Jadi, berbuatlah baik. Seolah-olah kamu akan mendapatkan hal
baik.

Semangat orang baik:)

Diary time

Cirebon, 26 Maret 2022
______________________________

Pov : Melanjutkan part sebelumnya~

Sesampainya di rumah Dora, Zissa pun segera meletakkan ember yang berisi gelas di suatu tempat yang menurutnya aman.

"Eh Zissa, ditungguin aja padahal. Baru dateng?" tanya Yoga dengan nada menggodanya, membuat Zissa tersenyum canggung. Seraya bergumam dalam hati, dih apaan si?!

"Eh Yoga, dari jam berapa di sini?" jawab Mamah Ani, yang membuat Yoga tersenyum kikuk. Yang diharapkan menjawabnya itu Zissa, malah Mamahnya Zissa yang jawab, itulah yang dipikirkannya. Namun tak apa, restu orang tuanya harus diutamakan, ya kan?
// Asik Yoga bisa aja.

"Dari semalem Tante, nginep di sini bareng yang lainnya. Hehe ..." Dengan cengengesan Yoga menjawabnya, membuat Zissa menatapnya sinis.

"Oh gitu ya, ya udah kalo gitu Tante pulang dulu ya. Zissa, awas jangan lupa diitung lagi nanti gelasnya,"

"Iya iya, bawel banget Mamah nih!" jawab Zissa dengan nada kesalnya, pasalnya hampir seratus kali Mamahnya mengucapkan kalimat itu.

"Iya Tante, nanti aku yang bantu itung." Kata-kata yang terlontar dari mulut Yoga, sontak membuat Zissa bergeleng keras. "Nggak usah ya, makasih!" Itulah penolakan secara halus menurut Zissa.

My Past StoryWhere stories live. Discover now