25. Everything Feels Broken

135 14 11
                                    

Vote sebelum membacaHappy reading♡ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤSong recommendation :Tarin - Going Home

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote sebelum membaca
Happy reading♡
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Song recommendation :
Tarin - Going Home

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ

《● You for Me ●》
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Jaemin baru saja pulang dari mengantar Jia, lelaki itu mengayuh pelan sepedanya sambil menikmati dinginnya angin malam ini yang menerpa kulit wajahnya.

Matanya menatap ke sekelilingnya, tempat ini begitu sepi. Terlihat seperti taman dengan rumput terawat, namun tempat ini sepi bila sudah malam. Mungkin hanya beberapa orang yang melewati daerah sini.

Seperti biasa, malam ini Jaemin akan bekerja di klub malam, namun masih banyak waktu sebelum jam kerjanya di mulai. Dia memutuskan untuk pulang dulu, tidak pulang ke apartemen-nya, melainkan ke toko bibi Taeyeon dan membantu di sana.

Jaemin membenarkan kupluk hoodie-nya yang turun karena terpaan angin malam ini. Sambil membenarkan, samar-samar dia mendengar suara seperti orang di pukuli tidak jauh darinya. Matanya menatap sekeliling, mencari sumber suara itu berada. Kayuhan sepedanya juga dia pelankan sambil mencari.

Suaranya semakin dekat, Jaemin menatap ke arah kanannya, dan matanya langsung membulat ketika mendapati beberapa orang di sana.

Empat orang terlihat tengah memukuli seseorang lelaki yang sudah jatuh tersungkur di atas rumput. Dia bisa melihat, anak lelaki yang di pukuli itu memakai seragam yang sama dengannya.

Matanya mengendar, sangat sepi, tidak ada yang bisa menolongnya disini. Dengan cepat, Jaemin merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya dari sana, lalu setelah menemukan sesuatu, dia menjulurkan tangannya ke samping agar lebih dekat kepada mereka.

Dan, sirine mobil polisi pun terdengar di tempat yang sunyi ini. Hal itu tentu saja langsung membuat ke empat orang di sana mengangkat kepalanya secara bersamaan, namun tidak dengan anak sekolah yang masih terbaring miring di atas rerumputan itu.

"Sial, polisi!"

Salah satu dari mereka menginstruksi yang lain untuk bersembunyi di belakang pohon besar yang tak jauh dari mereka, lantas membuat semuanya pergi dari tempatnya tadi dan menyisakan anak lelaki itu sendiri.

Anak itu mendongakkan kepalanya, dan seketika membuat Jaemin terkejut kala melihatnya.

Dia mengenal anak lelaki itu.

Matanya melirik lagi orang-orang tadi, memastikan mereka benar-benar tidak melihatnya, lalu setelah itu tangannya sedikit melambai ke arah orang yang di maksud, berharap ia cepat menyadari ke beradaannya.

Benar saja, tidak lama lelaki itu melihatnya yang tengah melambaikan tangannya, dan tentu saja dia juga cukup terkejut menatapnya.

Jaemin mengangkat dagunya ke arah orang-orang itu berada, seperti mengisyaratkan aman untuk lelaki itu berlari ke arahnya.

[4] YOU FOR ME ✔ Where stories live. Discover now