Jay sebenarnya tengah menunggu, menunggu sosok mungil si pipi gembil yang selalu menemui nya saat jam istirahat

Tapi kali ini berbeda

Sunoo tidak lagi menemui nya, ini sudah 43 menit berlalu dan waktu istirahat akan segera berakhir
Jay mulai gelisah, begitu kosong hati nya, membuat pandangan juga fikiran nya pun ikut kosong
Apa yang salah dengan diri nya?
Rasa apa yang kini tengah ia alami?
Mengapa begitu membuat nya gelisah

Setidak nya Jay bisa melihat wajah menyebalkan adik tingkat nya itu

Suara derat kursi terdorong bersamaan dengan Jay yang mulai berdiri lalu melangkah keluar dari kls
Masih dengan korek yang ia mainkan langkah nya sampai di tangga yang menyambungkan lantai dua dengan lantai tiga

Langkah nya terhenti untuk maju karna suara bell masuk mengejutkan nya, suara derap langkah sepatu berjumlah banyak tak membuat nya terusik
Malah Jay semakin memaku kaki nya ketika lorong tangga itu mulai hening dan sepi karna semua murid mulai masuk ke kls mereka masing masing

Karna di rasa pelajaran akan di mulai Jay berbalik untuk kembali ke kls nya

Namun langkah nya kembali terhenti kala mendengar derap samar sepatu dengan lantai dan ketika mendongak pandangan setajam elang milik Jay bertemu dengan mata layu sunoo
Anak itu terlihat sedikit berbeda
Wajah nya tak secerah hari-hari yang lalu tapi ketika sunoo mulai tersenyum wajah cemas Jay berubah dingin kembali

"Kak Jay" Suara lantang itu, sapaan lembut itu sedikit serak hari ini
Apa sunoo sakit? Itu yang Jay fikirkan

"Lo sakit? Suara lo kenapa jadi begitu" Tanya Jay lebih dulu

Sunoo sumringah saat untuk pertama kali nya Jay memulai percakapan meski di situasi mendesak
"Gak papa kok kak.. "

"Oh yaudah" Balas jay kembali berbalik namun sunoo menahan nya
Sontak Jay membalik tubuh menatap sunoo
Anak itu
Mata anak itu berkaca, tapi juga berkabut

"Kak boleh aku liat wajah kak Jay 5 menit ajh. Karna aku gak bisa ke kls kakak tadi. Klo sehari aku gak bisa liat kakak rasanya percuma aku sekolah pun"

Jay menghela nafas tak habis fikir dengan adik kls nya yang satu ini
Wajah tajam itu ogah-ogahan tapi tetap diam menunggu sunoo puas melihat wajah nya

"Udah? " Tanya Jay sambil menatap jam tangan nya

Sunoo mengangguk ragu
"Maaf gara-gara aku kak Jay terlambat ikut pelajaran"

"Ya elu juga terlambat berarti" Sahut jay

Sunoo kembali terkekeh tapi entah mengapa aura yang di pancarkan dari senyuman sunoo kini berbeda
Anak ini tidak lepas seperti ada tekanan yang menahan emosi nya

"Udah sana balik kls belajar yang bener biar pinter"
Titah Jay

"Iya kak" Sunoo menunduk melepas genggaman nya di tangan Jay setelah itu berlalu pergi

Aneh itu lah yang difikirkan jay , mengapa sunoo tak lagi meminta cinta nya. Seperti meminta untuk menjadi kekasih
Hari ini sunoo banyak berubah

Termasuk

Parfum nya

Bau tubuh sunoo berbeda, jika biasanya aroma manis vanila bercampur melon begitu menggambarkan sunoo tapi sekarang sangat berbeda

Dan jay seperti pernah mencium aroma itu sebelum nya
Benar-benar asing untuk sosok sunoo tapi begitu familiar di hidung nya.






_______________________________

"Kok sepi ya Jay? " Gumam heeseung menopang dagu di meja kantin

"Lu sehat kan, ini kantin penuh loh broo" Timpal Jake sambil memainkan ponsel nya

Jay yang duduk di antara mereka masih asyik dengan satu mangkok makso di depan nya. Tadi pagi datang ke sekolah lebih awal karna itu Jay tidak sarapan jadi sekarang dia semangat makan di jam istirahat kedua

"Sunoo perasaan hari ini gak gangguin Jay deh. Kok gue jadi kangen" Lanjut heeseung membuat denting sendok seketika berbunyi

"Iya yah, biasanya tu anak pesen ini pesen itu buat kak Jay tercinta terus duduk di sini sabil nonton kita makan" Jelas Jake sedikit meledek

"Bisa diem gak mulut nya atau gue lempar pake sendok gigi lo berdua" Jay mengangkat sendok nya keatas

"Ck... Iya dah iya" Heeseung membuang muka lalu berdiri untuk memesan sesuatu
Sedangkan Jake terkekeh sambil menutup mulut nya membayangkan betapa linu nya sendok itu bertubrukan dengan gigi putih nya.

Tiba-tiba Jay kehilangan selera makan, bukan karna omongan dua teman nya tapi benar apa kata heeseung rasanya sepi jika Jay boleh jujur hampir sepanjang hari Jay tidak bicara keras karna tak ada sumber yang selalu membuat nya melakukan itu

'Mikir apa sih Jay harus nya lo seneng'

"BROO!! "

"anjirrr sinting ni mangkok ampe terbang sialan lo junho!! " Umpat heeseung saat baru ia menaruh mangkok berisi kuah bakso di meja junho tiba-tiba datang menggebrakkan meja cukup keras

"Untung bakso gue gak tumpah yah ajg!! " Sentak Jay sambil membersihkan cipratan kuah yang mengotori meja juga dagu nya

"Kenapa sih? " Kali ini Jake yang bertanya

"Sunghoon, ngajak jay tanding basket satu lawan satu nanti sore abis balik sekolah"

Sontak ucapan junho membuat tiga pemuda di sana mengalihkan atensi tak menyangka
"Udah ketebak sih" Gumam jay lanjut menguyah makanan nya

"Udah ke tebak apaan, gue fikir si sunghoon udah gak ambis lagi buat dapetin posisi ketua tim" Sela jake ribut

Junho menggeleng lagi-lagi menepuk meja kantin berkali-kali
"Eh... Eh... Dengerin dulu dong gue belom selesai ngomong. Ini gak ada hubungan nya sama perebutan tahta ketua tim kok. Sunghoon bilang dia cuman kangen main basket ajh"
Jelas junho lagi

"Ck.. Kenapa gak ngomong ajh ke gue langsung kenapa malah lewat lo? " Tanya jay lalu menjauhkan mangkok kosong di depan nya dan berganti meneguk air minum di samping nya

"Dia tadi telat nyatet materi sih jadi titip ngomong ke gue " Junho duduk di samping jake setelah menyampaikan tujuan nya
Yang bergabung di tim basket di kls yang terpisah memang hanya junho dan sunghoon tapi karna sunghoon sempat tak masuk sekolah cukup lama jadi hanya tersisa junho

"Tuh.. Tuh... Orang nya..! " Junho menepuk bahu jay ribut saat pintu kantin terbuka menampakan sunghoon yang berjalan melewati lawang itu

Sebelum mencari meja tatapan jay dan sunghoon bertemu singkat. Sunghoon melempar senyum ramah pada nya lalu mengacungkan jari jempol nya kearah jay

Jay mengangguk lalu membalas mengacungkan jempol sampai ketika tangan nya terangkat jay di buat heran sekaligus terkejut
Di balik punggung Sunghoon sosok mungil itu muncul ragu, menyamakan diri bersejarah dengan pemuda tinggi di samping nya

"Jay? " Panggil heeseung juga dengan wajah terkejut

"Itu Sunoo kan? " Kali ini jake yang bertanya

Alis Jay bertaut, masih tak percaya dengan apa yang ia lihat ketika Sunoo mendongak bingung saat Sunghoon menarik lengan nya untuk ikut duduk satu meja bersama
Jadi karna itu Sunoo tak menggaggu nya lagi, si mungil itu punya target baru

Jay hanya berdecih lalu membuang muka, senyuman yang akan ia tunjukan pada Sunghoon pudar, sungguh Jay merasa jengkel saat ini.













_____________________________________

Lanjut besok yah

OUR SUN 2 (KIM SUNOO enhypen) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang