0'1 - Me and Pricill

22.2K 1.3K 4
                                    


#PrillyPOV

Aku tau rasanya sakit, sakit ditinggal oleh kedua orangtua. Pricill yang malang, dia harus tinggal sendiri dan jadi yatim piatu seperti ku. Aku yang memang dasarnya dari kecil sudah dirawat oleh Oma Rasty. Satu-satunya keluarga ku yang masih ada.
Ralat, yang menganggap ku masih ada.

Selebihnya, mereka semua tidak peduli denganku. Hanya Paman Rifan dan Pricill Sepupu ku yang menganggapku ada didalam bagian keluarga mereka.

Entah apa yang membuat Keluarga ku yang lain membenci ku. Apa salahku? Tapi aku tidak sama sekali peduli. Aku sekarang duduk di bangku taman, memperhatikan Pricill yang menunduk dengan sedih.

Tangannya meremas ujung dress putihnya, pipinya sudah basah dengan air mata yang tidak berhenti sejak kemarin malam, Sejak Om Rifan Dan tante Vena Pergi dan kembali ke sisi Allah.

"Aku tau kamu sedih," lirihku parau, bukan hanya kamu Pricill. Aku juga merasa kehilangan, bahkan Paman Rifan yang hanya notabe nya adalah Om ku sendiri membuat ku merasa sesak kehilanganya. seakan aku kehilangan Ayah ku sendiri.

Pricilla Yunafara Agatha. Panggilannya, Silla. Dia sudah ku anggap seperti adik ku sendiri. Walau umur kami sama.

Aku tau rasanya berat bagi Silla untuk ditinggal kedua orang tuanya. Apalagi ia adalah anak yang manja dan selalu bersama kedua orangtuanya. Silla terlihat murung, ia memandangi amplop putih yang ia pegang.

"Sill, itu apa?" Tanya ku pelan, ia memandang amplop itu dengan tatapan datar.

"Surat," jawab nya datar. Ini bukan silla! Silla yang ku kenal manja dan suaranya cempreng. Sekarang suaranya terdengar tercekik dan parau. Silla...

Perlahan ku lihat silla mulai membuka amplop putih itu, dan tanganya bergerak membuka lipatan kertas putih yang kusam itu. Mata silla bergerak mengikuti setiap kata yang ada di surat itu,
Matanya membulat ketika melihat sesuatu di surat itu.

"Apa isinya?" Tanyaku.

Silla memberi kertas itu kasar, lalu ia beranjak dan berlari kencang.
"Silla!" Teriakku kawatir. Aku mulai menatap kertas putih kusam di pangkuan ku.

Membaca kata demi kata yang ada di surat ini.

Dear, My daughter.

Sayang.. Papa tau kamu sedih sekarang karena papa sudah tidak ada, tapi papa mau kamu terus tersenyum.. anak papa pasti kuat. Masih ada Yang menemani kamu di dunia ini, dia yang paling berharga selain papa, kamu bisa memecahkan Rahasia ini, darling.. Papa minta satu permintaan.

Lalu, Tolong Menikah lah dengan Cucu Dari Oma Maderline, Papa sudah janji akan menikahkan anak papa dengan anak sahabat papa itu.

Agar hidup kamu bebas dari sensara hinaan saudara yang lain, tolong kamu penuhi permintaan papa. Papa sudah banyak salah dan menyembunyikan banyak hal yang tidak layak. ada rahasia yang akan terungkap, papa belum diizinkan Tuhan untuk memberi tahu, Papa minta maaf.

Carilah, Ibu mu. Dia kunci segalanya.

Love, Papa.

Prilly tersentak kaget, IBU?
Apa silla masih memiliki ibu selain Tante vena? Apa maksut surat ini? Kenapa di surat itu Om Rifan menuliskan Bahwa agar Silla jauh dari hinaan keluarga yang lain Silla harus menikah dengan Pria yang dijodohkan oleh ayahnya? Pikir prilly.

Tapi tunggu, kertas ini seperti disobek... Ah!

Lalu, Kenapa surat ini lebih tepat untukku? Ah tidak mungkin!

Pasti silla sangat terpukul sekarang. Aku harus menyusul silla, sebelum dia Melakukan hal yang berbahaya.

***

The Wrong WayWhere stories live. Discover now