Sunghoon adalah anak yang supel, dia mudah bergaul. Sangat berbanding terbalik dengan penampilannya yang nampak seperti anak orang kaya yang dingin dan suka menyendiri. Namun, realitanya Sunghoon tidak seperti itu. Jadilah Jake dengan cepat akrab dengan Sunghoon karena merasa sifat mereka yang sama.
Jay, Jake dan Sunghoon sangat dekat dan semua orang di sekolah tau itu. Mereka tidak mempermasalahkan status sosial Jake yang bisa dibilang lebih rendah dibanding dua orang lainnya atau bahkan mungkin seluruh sekolah. Wajah tampannya dan sifatnya yang ceria membuat setiap orang menyukainya.
Semua berjalan dengan biasa, mereka bertiga berteman layaknya anak remaja pada umumnya, tidak aneh-aneh. Mereka bukan anak remaja yang bengal, cukup rajin untuk ukuran anak seperti mereka. Namun, semua berubah ketika suatu hari di tahun kedua mereka di SMA, di atap gedung sekolah, Sunghoon mengatakan hal yang membuat pertemanan mereka berubah.
"Jake, aku menyukaimu"
Ucap Sunghoon.
"Aku tau. Bukan cuma kau tapi semua orang menyukaiku"
Jake menanggapinya dengan bercanda.
"Jake, aku serius. Aku menyukaimu lebih dari seorang teman. Aku menyukaimu dalam artian romantis"
Jake bagai disambar petir. Pernyataan Sunghoon membuatnya terguncang. Di satu sisi Jake tidak tau harus berbuat apa, karena ini suatu hal yang baru baginya. Banyak yang mengaku menyukainya dalam artian romantis tapi bukan seorang laki-laki. Di sisi lain dia khawatir ini akan mengubah hubungan pertemanannya dengan Sunghoon dan juga Jay. Karena Jay juga tengah dalam fase penolakan dan bergelut dengan rumit perasaannya pada Jungwon.
Dan kekhawatiran Jake benar terjadi. Salah Jake juga yang menceritakan semua itu pada Jay. Tapi meskipun bukan dia, Sunghoon juga akan mengatakan masalah itu pada Jay. Begitulah sifat Sunghoon. Dan pertengkaran di antara mereka pun terjadi.
" Hei, apa kau gila !"
Teriak Jay saat berhasil menyeret Sunghoon ke belakang sekolah.
"Iya, aku memang gila Jay. Aku gila karena Jake"
Jake yang mengikuti mereka bersembunyi di balik dinding di dekat mereka. Tidak berani mendekat karena aura di antara keduanya benar-benar begitu menakutkan.
"Park Sunghoon, apa kau sadar Jake itu laki-laki ?! Laki-laki ! Sama sepertimu !"
"Aku tau Jay ! Lalu aku bisa apa ?! Setahun ini aku mencoba mengelak ! Menganggapnya hanya sebuah perasaan antar teman biasa. Tapi nyatanya bukan"
Teriakan keduanya membuat nyali Jake semakin menciut. Ada perasaan bersalah telah menyebabkan keributan ini.
"Semua ini salah Sunghoon. Ini salah. Coba pikirkan lagi. Mungkin saja ini hanya perasaan sesaat"
"Apa satu tahun kurang lama untukku memahaminya ?"
Ekspresi Sunghoon berubah dingin.
"Argh, gila. Ini gila. Sunghoon, lupakan perasaanmu untuk Jake"
"Kenapa ? Kenapa aku harus melupakannya ?"
"Karena ini salah"
"Salah itu hanya untukmu. Kenapa kau sepertinya begitu marah. Ini bukan karena kau homophobic kan ? Atau yang lebih buruk lagi, kau menyukai Jake ?"
"Apa ? Aku tidak menyukai Jake seperti kau. Aku juga bukan homophobic. Aku hanya tidak ingin Jake menjadi salah satu dari orang-orang itu"
"Memang kenapa ? Memang kenapa dengan kami ? Apa orang sepertiku tidak boleh jatuh cinta hanya karena menyukai sesama jenis ? Iya ?!"
Jay terdiam.
"Kenapa Jay ? Apakah aku begitu menjijikkan di matamu ?! Jika begitu sama saja kau homophobic Jay. Kau homophobic"
"Tidak. Aku tidak"
"CUKUP !"
Teriakan Jake berhasil menghentikan adu mulut dari kedua teman, atau mungkin akan segera menjadi mantan teman.
"Jake !"
Sunghoon dan Jay terkejut melihat kehadiran Jake.
"Park Jay, Park Sunghoon. Cukup.
Berhenti berdebat tentang sesuatu hal yang sebenarnya tidak perlu dibesarkan"
Nada Jake berubah dingin.
"Jake, aku tidak ingin membesarkan ini aku—"
Ucapan Jay terputus saat Jake kembali membuka suara.
"Cukup. Ini sudah dibesarkan sejak awal. Masalah ini bisa selesai dengan baik-baik. Dan kau Jay, ini sebenarnya bukan urusanmu. Ini antara aku dan Sunghoon"
"Jake aku ha—"
"Berhenti Jay ! Bisakah kau berhenti memberikan komentar. Kau terlalu banyak bicara"
Bentakan Jake mampu membuat nyali Jay sedikit menciut. Baru kali ini Jay dibentak oleh sahabatnya itu. Selama ini Jay yang sering berteriak atau membentak Jake.
Jake menghela nafas panjang untuk menormalkan emosinya yang sempat meledak.
"Sunghoon"
Jake beralih pada Sunghoon yang sudah diam sejak teriakan pertama dari Jake.
"Aku akan coba"
Jay dan Sunghoon sama sama terbelalak.
"Aku akan beri kau kesempatan untuk mencoba mendekatiku. Tapi jika aku tidak bisa punya perasaan yang sama untukmu. Maaf. Kau harus biarkan aku pergi"
Jake mengatakan semua itu dengan mantap, tidak ada keraguan di dalamnya. Padahal sehari sebelumnya dia seperti oranv linglung, tidak tahu harus berbuat apa.
"Jake, apa apaan ?"
Jay sontak ingin protes.
"Jay, jika tidak dicoba bagaimana kita tahu ?"
Jay menatap tak percaya sahabatnya. Sedangkan Sunghoon nampak tersenyum bahagia.
"Terima kasih Jake. Aku akan buat kau menyukaiku juga"
Jake hanya mengangguk pelan. Di lain sisi Jay mendengus kesal.
"Mulai hari ini aku bukan lagi temanmu"
Tunjuk Jay pada Sunghoon.
"Dan kau Jake"
Jay menggeram frustasi.
"Jangan bicara padaku"
Jay pun melangkah pergi meninggalkan sahabat dan juga mantan temannya.
——
San 🐨
YOU ARE READING
Just A Little Bit
FanfictionJust a little bit, Your existence bothers me Just a little bit, Breaking down my world -- Heeseung X Jake bxb Start : 30 November 2021 End : 19 February 2022
Part 12
Start from the beginning
