Sequel - Kaisoo in Love

11.6K 678 22
                                    

Pagi ini bukanlah pagi yang cerah. Air menggenang dengan suara percikan air menghantam bumi secara berhambur.

Mungkin itu alasan mengapa namja manis dengan seragam sekolah lengkap ini merutuk sedari tadi. Tubuh mungilnya bergetar kecil saat angin dengan jahilnya menyapa kulit bayinya yang lembab.

"Awas saja kau..." rutuknya kesal.

Ia makin merutuk saat angin-yang sialnya lumayan kencang-kembali menerpa tubuhnya, membuat payung basah kuyupnya bergeser lumayan jauh dari jangkauan si mungil.

"ishh! Menyebalkan!"

Pemuda manis ini sedari tadi hanya merutuk dan merutuk. Entah siapa yang menjadi korban rutukannya, yang jelas seseorang itu dalam situasi 'siaga 1'/?

Kaki mungilnya melangkah menyusuri lorong koridor sekolahnya yang mulai sepi. Bagaimana tidak sepi, bel pertanda jam pertama di mulai sudah berbunyi 10menit yang lalu. Well... Terimakasih kepada penjaga gerbang yang berhasil ia kelabui dengan wajah ala 'anak anjing malang'/?

Bajunya setengah basah dengan payung di genggaman kirinya membuat tetesan dan jejak air menghiasi lantai koridor.

Saat berdiri di depan kelas nya, Ia sedikit gugup menatap pintu di depannya.

"pasti kena marah..."

Tok tok tok

"masuk"

Tangan mungilnya tergerak mendorong pelan daun pintu itu.

"terlambat 15menit. Kau tau jam pertama adalah jam ku dan sudah di umumkan dengan jelas bahwa hari ini kita akan ulangan, Kyungsoo-shi"

Ohh namja mungil itu-Kyungsoo-menunduk dalam. Kyungsoo paling benci berada dalam setiuasi menjadi spotlight, dimana seluruh mata menatap mu dengan pandangan berbeda. Di tambah dengan guru sialan yang mengintrogasi layaknya hakim kematian.

"ma-maaf saem.. Saya.. Saya terlambat bangun dan hujan turun tiba-tiba tadi" jelas Kyungsoo tetap menunduk dalam. Ia bahkan mengabaikan tubuhnya yang sudah menggigil dasyat.

"simpan alasan mu dan segera duduk. Mulailah mengerjakan jika ingin mendapat nilai"

Siapa yang berani melawan guru killer ini. Jung saem. Yeoja seram dengan tingkah sadis nya yang tak tanggung-tanggung. Yang barusan di dapat Kyungsoo itu tidaklah seberapa, setidaknya Kyungsoo sedikit bisa bernafas karena di ijinkan ikut ulangan.
Dasar kejam, pantas saja yeoja setengah tua ini masih sendiri. Mungkin iblis pun akan pikir dua kali untuk menikahinya.

Kyungsoo berjalan gontai menuji bangkunya. Dengan kepala menunduk dan kedua telapak yang bergesek, Ia merasa nyaris membeku.

Bukannya tidak sadar, Kyungsoo malah sangat sadar bahwa sedari awal Ia menampakkan batang hidungnya di kelas, tatapan tajam seolah menguntitnya. Seperti berusaha menembus jantungnya hanya dengan tatapan intimidasi itu.

Tak perduli apapun, Kyungsoo mendudukan pantatnya segera. Sungguh Ia merasa akan ambruk sebentar lagi, kepalanya berdenyut hebat. Ahh pasti karena hujan.

"kau tak menghiraukan perkataanku" desisi suara di belakangnya.

"lalu?" jawab Kyungsoo seadanya.

"kau bisa sakit, bodoh!" mencari aman, pemuda tan yang duduk di belakang Kyungsoo itu tetap mendesis dengan suara rendah.

"kau ingin tanggung jawab jika aku tak naik kelas"

"ya. Aku bisa mengurus nilai mu dengan mudah"

Kyungsoo bernafas jengah. Ia tak menghiraukan lagi pemuda tan di belakangnya. Kyungsoo sedang berusaha keras memfokuskan fikirannya pada selembar soal fisika digenggamannya. Namun sialnya kepala jeniusnya sedang berdenyut hebat.

Don't Say You Love Me!? - Kaisoo [TwoShoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang