"Adek kenapa kok keringetan banget ? kenapa apa yang sakit ?" tanya Luke
Win bergerak memeluk Luke dan menangis di pundaknya. Dia hanya menangis tanpa menjelaskan apapun. Dia hanya lelah, semua kejadian yang menimpanya membuatnya lelah fisik dan mentalnya.
Luke terkejut tapi dia diam dan hanya menepuk-nepuk punggung Win. Dia tahu Win sedang frustasi dengan keadaannya, yang bisa dia lakukan hanya memeluk Win dan berada di sampingnya.
Win menangis hingga tubuhnya terasa lemas, dia ingin pulang tapi dia takut. Bright bahkan sudah bersama Jane seperti yang dia harapkan jika dia pulang maka semuanya kembali berantakan. Dia lelah dan ingin menjauh dari semuanya.
Malam itu Win menangis dengan pilu.
.
.
.
Bright kembali ke hotel dengan keadaan yang sangat berantakan, dia mengejar Win dengan sekuat tenaga nyaris tertabrak tapi Win menghilang tepat di depan matanya.
Jane menatap khawatir laki-laki di sebelahnya "Kak Bright"
"Jane lo ke kamar aja ya, gue mau istirahat"
Bright melangkah memasuki kamarnya tanpa menoleh sedikitpun, mata Bright menemukan kedua orang tuanya yang sudah duduk di sofa.
"Bunda"
Davika bangun dan memeluk Bright dengan erat "Iya sayang bunda di sini"
"Win hiks... Abai kehilangan Win lagi bun hiks.."
Bright terisak di pundak bundanya, dia lelah, sangat lelah tapi dia tidak bisa meyerah soal Win. Sunny hanya bisa menghela nafas dan berusaha menenangkan Bright, dari kecil dia jarang menangis dan sekarang terisak di pelukan istrinya.
"Win pasti balik Abai, Abai gak kehilangan Win oke ?"
Bright hanya ingin menangis, menumpahkan semua emosinya yang sukses tercampur aduk hari ini.
"Kenapa sangit banget rasanya ayah ?"
"Win benci Abai ya bun ?"
Kedua orang tua Bright hanya bisa memeluk, berusaha menenangkan Bright yang meracau. Mereka tahu Bright lelah dan sangat menderita.
.
.
.
Win menatap ketiga kakaknya sambil tersenyum "Apa nih adek cuman pergi sebentar kok kayak ditinggal pindah planet aja"
Gigie memeluk Win "Ini kamu ke Inggris tau"
Win balas memeluk Gigie sambil tertawa kecil "Adek cuman sebentar kakak sayang, jangan nangis ya"
Setelah berpamitan dengan kakak-kakak tersayangnya Win berjalan menuju terminal keberangkatanya menuju Inggris. Dia menoleh sebentar "Adek sayang kakak semua, tunggu adek pulang ya"
Joss tersenyum sambil mengangguk, matanya meneteskan air mata, entah kenapa dia merasa ini bisa saja seperti pertemuan terakhir mereka dengan Kavin atau Win atau siapapun dia. Joss hanya tau dia adiknya.
"Sayang jangan nangis, kamu bikin malu aja pake nangis segala" Luke mengusap air mata yang ada di wajah Joss.
"Adek..,Hiks...hiks..." pecah tangis Gigie yang sudah dia tahan dari tadi pagi, berat rasanya melihat punggung adiknya menghilang di kerumunan orang.
Luke tertawa meski matanya berkaca-kaca, dia menarik Joss dan Gigie ke dalam pelukannya "Udah jangan nangis adek cuman pergi sebentar kok, dia tiba-tiba bisa aja pulang kan ? Udah-udah jangan nangis lagi ya"
Mereka berjalan menuju mobil untuk segera pulang, mata Joss menangkap sosok yang dia kenal berlari dengan cepat. Itu kedua orang tua Win dan teman-temannya, langkah kaki Joss berhenti dan menatap mereka.
"Kak kenapa ?" tanya Gigie
"Ada orang tua Win" jawab Joss
Gigie terkejut "Kita pulang sekarang"
.
.
.
Mew mengendarai mobilnya dalam kecepatan yang tinggi, pagi ini mereka menerima kabar bahwa Win akan pergi ke negara lain yang entah apa. Dia bahkan melupakan fakta bahwa selain Gulf ada Bright, Jane dan Mix di dalam mobilnya. Gulf yang berada disampingnya sudah duduk tidak tenang.
Mew bahkan tidak perduli dengan mobilnya saat dia sampai di bandara, Gulf keluar dan segera berlari hatinya terus merapalkan doa agar mereka tidak terlambat dan bisa bertemu dengan Win. Gulf bahkan tidak peduli dengan nafasnya yang terengah.
"Tuan Mew"
Mew menoleh melihat orang-orang yang disewanya dalam keadaan babak belur "Tuan muda baru saja berangkat tuan"
Lutut Gulf melemas, dengan sigap Mix menahan tubuh Gulf "Papi"
Mew menggeram marah "Kenapa kalian tidak becus ?"
"Maafkan kami tuan, disekitar tuan muda ada agen dengan kemampuan lebih besar dari kami"
Bright menatap mereka dengan dingin "Siapa ?"
"Sangngern family"
.
.
.
.
.
.
TBC
HALO SEMUANYA...
Gak nyangka ada yang nunggu cerita ini huhu......
Aku usahain update double ya hari ini jika tuhan dan semesta memberikan izin azek. Sebelumnya aku mau minta maaf dulu karna masih banyak typo dan ketidak jelasan dalam cerita ini.
STAY SAFE YA DIMANAPUN KALIAN BERADA.
SEMOGA KALIAN BAHAGIA DAN SELALU PUNYA HARI YANG BAIK.
See you.....
YOU ARE READING
Reverse
RomanceSeingat Kavin dia hanya berjalan di sekitaran jembatan pulang dari minimarket dan tidak sengaja tersenggol oleh sepeda hingga jatuh ke sungai. Tangan berusaha menggapai apapun tapi tidak bisa. Ketika membuka matanya lagi dia sudah berada di kamar y...
Part 11
Start from the beginning
