Win menggeleng pelan "Adek emang udah inget semuanya tapi bukan berarti adek mau pulang karna rumah adek sekarang ya sama kakak"
"Adek-"
"Kak Joss, kak Luke sama kak Gigie paham kan kalimat adek barusan ? adek gak mau berdebat sekarang"
Joss mengangguk paham dan membawa Gigie dan Luke keluar dari ruangan Win.
.
.
.
Mew membanting kertas yang ada di tangannya "Kerja kalian gak becus banget, saya udah bayar kalian mahal tapi untuk nemuin anak saya aja gak bisa"
ke empat orang yang dimarahin oleh tuan besar Jongcheveevat hanya bisa menunduk takut. Salah bicara sedikit bisa saja nyawa mereka melayang saat ini juga.
"Kalian punya waktu 3 hari untuk meemukan anak saya di hari ketiga pagi sudah harus ada kabar atau nyawa kalian yang menerima konsukuensinya"
Gulf memeluk Mew mencoba menenangkan emosi suaminya yang sudah meledak. Dia sama seperti Mew yang sedang kalut ini sudah seminggu dan Win belum di temukan dimanapun sama dengan ketiga orang yang mengaku sebagai kakaknya.
Mereka bahkan cuti bersama dengan alasan untuk merawat Win. Bright bersama Jane selalu berkeliling mencari Win begitu juga dengan Mix dan Earth. Semua orang mencari keberadaan Win. Off dan Gun harus kembali lebih awal karena ada urusan mendesak terkait perusahaan mereka.
"Win gak akan lari lagi sayang kita pasti bakalan ketemu sama dia"
Mew memeluk Gulf dengan erat "Gak bakal aku biarin kelinci nakal itu pergi lagi"
.
.
.
"Adek yakin ?" Tanya Joss
"Kak Joss ih nanya terus adek yakin banget, adek kan mau lomba jadi harus masukin surat cuti" kata Win
"Tapi kan ini baru hari kedua adek, kakak gak tenang ngirim adek ke Inggris sendirian" kata Gigie
"Kak adek kuat, adek tau kok kemampuan adek jadi jangan khawatir ya, adek kan cuman pergi sebentar"
Win sudah berada di rumah semenjak kemarin, dia hari ini memutuskan untuk ke hotel karna dia akan memasukn surat cuti.
"Win kamu hati-hati ya" kata Luke
Win mengangguk dan mengecup pipi Joss, Luke, dan Gigie "Adek pergi dulu ya sebentar"
Meski terasa asing saat dipanggil Win, dia harus menerima karna itu namanya. Dia berjalan pelan menyusuri setiap jalan yang dia lewati menuju halte bus.
Win hari ini ingin sendirian tanpa ada siapapun, entah yang kemarin mimpi atau bukan tapi yang pasti dia tahu dia Metawin Jongcheveevat. Dia berdiri melihat gedung mewah di depannya, hotel tempat dia dan kakaknya bekerja.
Win melangkahkan kakinya masuk, dia hanya berharap tidak bertemu dengan siapapun. Dia ingin sendirian.
.
.
.
Gulf turun dia ingin menuju danau dan duduk di sana, mencoba menenangkan fikirannya. Matanya melihat Win yang berjalan keluar lobby.
Gulf dengan cepat mengejar "Win" dia terjatuh karna tidak sengaja menabrak orang lain.
Orang yang dia tabrak juga terjatuh dan langsung memarahi Gulf. Dia hanya bisa menunduk, matanya terasa panas bukan karna dimarahi tetapi kehilangan jejak anaknya yang di depan mata.
YOU ARE READING
Reverse
RomanceSeingat Kavin dia hanya berjalan di sekitaran jembatan pulang dari minimarket dan tidak sengaja tersenggol oleh sepeda hingga jatuh ke sungai. Tangan berusaha menggapai apapun tapi tidak bisa. Ketika membuka matanya lagi dia sudah berada di kamar y...
Part 11
Start from the beginning
