Al berdecak kesal.ia pun bangkit dari jatuhnya dan menghampiri andin.ia pun membekap mulut Andin agar mahasiswi satu nya ini berhenti mengoceh.

Andin dengan segera menyingkir kan lengan Al dari mulut nya."Goblok!ganteng ganteng tangan nya bau jengkol!"

Al membulatkan mata nya.ia pun menyentil dahi Andin."bibir kamu yah, bener bener minta di lumat sama dosen ganteng kamu satu ini."

Andin berdecak sebal dan mendorong lagi Al hingga tersungkur lagi.ia pun segera keluar dari mobil Al dan masuk ke dalam rumah meninggal kan Al yang meringis terjatuh.

"ANDIN!SAYA UNBOXING KAMU SEKARANG!SINI SAMA DOSEN GANTENG KAMU INI!"

•••

"Andin nolak Mulu saya."
"Andin nyakitin Mulu saya."
"Andin istrinya Aldebaran, si dosen ganteng yang terkenal di Jakarta."

Sedeng

Sumpah demi apapun.ingin sekali Andin melempar dosen nya ini ke dalam sungai.menenggelamkan nya, menyerahkan nya pada buaya buaya cap kaki lima.sungguh Andin rela se rela rela nya.

"Sana sana jauh jauh!"usir Andin saat kepala Al bersembunyi di perutnya.

"Ndak mau!Ndak mau!"Al masih setia dengan lagu lagu yang ia buat sendiri.

"Andin selalu jahat!"
"Saya suka gak di kasi nenen!"
"Jahat!jahat!jahat!"

Prok,prok,prok!Al bertepuk tangan ria.

"DOSEN PRIK!"Ujar Andin prustasi.

Al tidak memperdulikan andin.ia malah semakin gila dengan lagu yang ia buat.gak waras.

"Pak Al dosen gila!"
"Pak Al dosen mesum!"
"Pak Al dosen stres!"
"Pak Al dosen perikk!"

Sekarang giliran Andin membalas al.justru hal itu membuat Al tak suka.

Al pun mendongak menatap Andin kesal."apa apaan kamu ngejelekin saya?!saya itu ganteng!pinter!tajir!beuhh!"ucap Al sedikit nada sombong.

Andin tersenyum jail."mau saya usapin rambut nya?"tawar Andin.

Al tersenyum manis dengan mata berbinar-binar menatap andin.kapan lagi coba Andin ngelusin rambutnya?

"Mau donk!"

Andin pun mengelus rambut al.mungkin awal awal enak, tapi sedikit demi sedikit ia menjalankan aksinya.

"AWHHH! ANDIN SAKIT KENAPA KAMU JAMBAK RAMBUT SAYA!"Ringis Al.

Andin terkekeh dan merapikan kembali rambut Al yang semula berantakan."Akh Andin!kamu rusakin jambul keramat saya!"Al berdecak.

"Matamu jambul keramat!"Andin menepuk jidat Al.

"Nyenyenye."ucap Al.

"Bibir bapak ya!bener bener minta di takol!"ujar Andin.

Al menatap sengit Andin."kok takol?!harus nya lumat!atau cium!"protes Al.

Andin mengangkat kedua bahu nya."terserah saya!"ujar nya dan fokus menonton.

Selang beberapa menit kemudian.andin pun merasa ada yang aneh.dosen nya ini kok diam aja?

Mata nya melirik ke bawah.menatap dosen nya yang ternyata tertidur pulas dengan wajah menghadap ke perutnya.

"Lah kok dia tidur sih?!"Andin kesal.

"Pak Al!bangun!"Andin menggoyangkan tubuh Al.

"Hmmm, iya ndin saya masukin ya."ujar Al dengan mata terpejam membuat Andin melototkan mata nya.

Apa kata nya?masukin?

Masukin?

Masukin?

Apa yang di masukin ogeb?

Andin menggeleng kan kepala nya mencoba membuang pikiran negatif nya.tapi nihil karna memang, dosen nya ini mempunyai sifat dan pikiran mesum.

Andin berusaha berpikir positif dan kembali menatap tv nya.

"Andin!"panggil seseorang.

Andin pun menoleh ke arah itu.dan terkejutnya,"Nino?!"kaget Andin."Astaga!gue lupa ngunci pintu masuk tadi,karna pak Al ngeselin!"batin nya.

Nino menatap Andin kaget.mata nya malah fokus pada cowo yang seperti sedang tertidur menghadap ke arah perut Andin.

"Ini siapa?!"tanya Nino tidak suka dengan nada tinggi menghampiri Andin.

"Lah?!kok lu kepo sih?!"tanya Andin kesal.

"Aku pacar kamu ndin!"ujar nya.

Andin menatap Nino dengan tatapan tajam."Cih, Banyak bacot Lo buaya."balas Andin.

"Jawab dulu, ini siapa?!"tanya Nino penasaran.

Andin berdecak dan menatap al.ia pun menepuk nepuk pipi Al."bangun, sayang."bisik Andin tapi dengan nada keras agar Nino mendengar nya.

Nino yang mendengar nya berusaha menahan emosi nya.

Al pun dengan cepat bangun karna mendengar kata sayang dari mulut Andin.

Ia pun segera bangun dan menatap Andin tanpa menyadari ada Nino disana."iya, kenapa sayang?"

"Liat itu!"Andin berbisik agar Al menatap Nino.

Al pun paham dan menatap nino.senyum remeh nya pun terukir."Ada apa ya anda kesini?"

"Bertemu Andin, mengapa?tidak boleh?"tanya Nino balik."Ayok ndin, kita jalan jalan.aku mau ajak kamu ke hotel ternama."ajak nino menarik Andin, sedikit paksa.

Dengan cepat Al mendorong Nino."jangan berani berani nya menyentuh istri saya."

Nino melototkan mata nya."anda jangan terlalu bermimpi, Andin hanya punya saya."

"Anda yang harus nya jangan bermimpi, udah di tolak masih aja ngedeketin, dulu saja di sia sia in!"ujar Al.

"Hal itu bukan hak anda seperti nya."balas Nino.

"Wajib hak saya, saya suami Andin, dan anda apa?anda cuman mantan terburuk nya yang pantas nya di buang ke tempat sampah."kata Al tak mau kalah."silahkan anda pergi dari sini.dan jangan kembali lagi."usir Al mempersilahkan Nino pergi.

Nino berdecak.ia pun pergi dari sana.

"Tunggu!"cegah Al.

Nino pun berhenti dan berbalik."kenapa?mau ngeledek saya lagi?"

"Saya cuman mau ngasih tau.jangan coba coba membawa Andin ke hotel atau ke tempat lain nya, karna Andin lebih menyukai saya ketimbang anda."ujar Al tersenyum licik.

"Brengsek."umpat Nino muak dan pergi dari sana.

Andin pun menghembuskan nafas nya kasar dan menatap Al tajam."apa?"tanya Al justru heran karna di tatap tajam oleh Andin.

"Saya gak suka sama bapak!"ujar Andin berkacak pinggang.

"Masa?"Al menaikan satu alisnya mendorong Andin sehingga membuat Andin terjatuh ke sofa.

"Jangan pernah berhubungan lagi sama mantan kamu si sirine mobil polisi itu, saya gak suka."ucap Al kembali ke posisi sebelum ada Nino.

"Sirine polisi?"Andin mengerutkan keningnya.

"Iya, ninoninonino."

•••

Anjay, ninoninonino gak tuh!

Dosen Sinting! | On GoingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora