Mereka berdua pun memasuki kawasan mall.dari tadi mata Al tak luput dari siapa saja yang memandang Andin.

Al pun memberhentikan jalan nya membuat Andin pun menghentikan langkah nya."kenapa si pak?"

"Itu Andin!banyak banget cowok cowok mata ulet yang liatin kamu!"ujar Al dengan nada tak suka."kita pulang aja ya!saya gasuka kamu jadi perhatian cowo cowo itu!"

Lah tadi dia yang ngajak dodol

Andin cemberut."bapak masa pulang si?!"

"Bercanda ndin, asal kamu harus terus ada di samping saya, gaboleh ke mana mana!"peringat Al.

Andin hanya diam sambil merapikan rambutnya.ia sedikit kesal karna tadi di rumah Al tidak memperbolehkan Andin mengikat rambut nya jika sudah di mall.nanti banyak yang ngelirik kata nya.

Andin pun melanjutkan langkah nya tanpa menghiraukan al.dengan cepat Al menyamakan langkah Andin dan meraih tangan Andin."ke Gucci nya jadi gak?"tawar Al.

Andin memberhentikan langkah nya dan menoleh ke arah Al."bapak gak boong kan?"

"Nggak, ayok!"Al merangkul Andin.

°°

Baru saja selangkah mereka memasuki toko barang mahal itu.tapi Andin memberhentikan langkah nya."kenapa ndin?"

"Ke toko lain aja ya pak, gajadi kesini, disini mahal mahal!"Andin menarik Al.

"Eh gapapa, ayok!"Al malah balik menarik Andin.

"Tapi pak"ujar Andin tak enak.

"Ayok ndin, itung itung buat calon istri"balas Al menggandeng tangan Andin memasuki toko itu.

°

"Yang ini harga nya berapa mbak?"tanya Andin mengambil salah satu tas berwarna hitam itu.

"Oh itu 60 juta mbak"jawab nya.andin yang mendengarnya pun langsung mengembalikan lagi tas itu di tempatnya.

Al yang melihat nya langsung mengambil tas itu."kamu mau ini?"tanya Al.

Andin menggeleng."nggak pak"

"Berapa harganya?"tanya Al pada mbak mbak itu.

"60 juta pak"jawab nya.

Al pun mengangguk dan menarik Andin dengan tas tadi yang ada di tangan nya."kasir di sebelah mana?"tanya Al.

"Disana pak"tunjuk nya pada bagian kasir.

Al pun segera membawa Andin ke bagian kasir."udah gaada yang mau lagi?"tanya Al sambil menyerahkan tas itu pada kasir.

"Ini juga udah cukup pak"jawab Andin.

"Bener?"ujar Al memastikan.

"Iya pak!"

"Nih mas"mbak kasir itu menyodorkan paperbag.

Al pun menerima nya.ia pun merogoh saku nya dan mengambil black card nya.dan di berikan pada mbak kasir itu.

"Makasih mbak"ujar Andin dan Al pun menggandeng lengan Andin keluar dari toko tersebut.

Trtttt......trttttt

Ponsel Al berbunyi.mereka pun menghentikan langkah nya.

"Kenapa rend?"

"Ada beberapa berkas yang perlu bapak tanda tangani, bapak bisa ke kantor sekarang?"

"Saya kesana sekarang rend"

Al mematikan telpon sepihak."kamu ikut saya ke kantor saya"

"Eh ngapain pak?"

"Ikut aja sayang"ajak Al menggandeng lengan Andin menuju parkiran.

••

Al pun turun dari mobil dengan membuka masker nya dan memasang kaca mata hitam nya.ia pun membuka kan pintu Tak lupa melindungi Andin agar tidak terjeduk pada atas mobil.

Andin pun hendak membuka masker nya karna melihat Al sudah membuka masker nya."jangan di buka!"cegah Al.

"Kenapa?"

"Nanti karyawan saya pada kepincut sama kamu!gaboleh!"ucap Al menggeleng kan kepala nya.

"Astagfirullah"Andin menghela nafasnya.

Al tersenyum manis dan menggandeng Andin memasuki kantor.

Mereka berdua, tak luput dari pandangan karyawan karyawati yang ada disana.mereka semua heran karna baru kali ini Al membawa perempuan ke kantornya.

Anjir itu siapa cantik banget

Wehh pak Al punya pacar?!

Halah!itu adek nya paling!

Heh Bagong!liat tu si cewe nya bawa paperbag dari Gucci!wis enak ya jadi pasangan pak Al!

Pak Al ganteng banget Pake Hoodie!

"Pak itu banyak banget yang ngeliatin kita!"ucap Andin.

Al melirik Andin."udah gapapa ayok!"balas Al memencet tombol lift.

Lift pun terbuka.kebetulan dengan keadaan kosong, jadi Andin tak malu, mereka pun memasuki nya.

"Ini kantor bapak?"tanya Andin.

Al membuka kaca mata nya dan sedikit membenarkan rambut nya."kantor ayah saya, saya jadi penerus nya"jawab Al tersenyum manis sambil merangkul pinggang Andin agar lebih dekat dengan nya.

"Bapak kenapa beliin saya barang mahal ini pak?"tanya Andin menunjukan paperbag tadi.

Al diam dan mendekat kan wajah nya pada wajah Andin.hingga tak ada jarak lagi.

Cup

Ia mencium sekilas bibir Andin.

"Karna saya sayang sama kamu ndin."

°°

Follow, vote, and Coment.

Dosen Sinting! | On GoingOnde histórias criam vida. Descubra agora