44 | Where!

1.3K 129 209
                                    

“Bo Ah, harus kah aku membawanya ke rumah sakit?” Cha Young sedari tadi hanya mondar-mandiri di sisi ranjang nya, sesekali ia menatap Ha Nee yang sudah terlelap.

“Tak perlu Nona Hong, itu hal yang wajar kau hanya perlu memberikan nya obat penurun panas tapi kita lihat tiga hari kedepan jika memang tak turun bawa saja ke rumah sakit”

“Aaah, aku benar-benar tak sanggup melihatnya seperti ini. kau tau? Ternyata lebih baik menahan gigitan nya dari pada melihat nya sakit”

“Aniya, itu juga tak baik Nona Hong. Nona Hong di usia Ha Nee memang akan banyak terjadi hal-hal seperti ini dia ingin menambah kemampuan nya percayalah Ha Nee tak apa”

“Aku melihatnya, saat kau katakan Ha Nee sepertinya akan tumbuh gigi hari ini aku bisa melihatnya. Sebentar ku kirimkan” Cha Young tak mematikan panggilan itu ia hanya mengirimkan gambar kepada Bo Ah.

“Wow, sudah mulai terlihat. Ah Ha Nee akan semakin menggemaskan dengan gigi itu” Puji Bo Ah.

“Dan dia bisa mengoceh sekarang, entah lah aku tak tau banyak apa yang ia katakan tapi dia bisa memanggilku, dia sedang senang melakukan itu”

“Kau pasti pusing mendengarnya bukan?” Bo Ah tertawa.

“Vin lebih sering menimpalinya, wah aku baru ingat apa Ha Nee sedang tak ingin dengan nya karena mereka berdebat?” Cha Young sedikit tertawa sedangkan Bo Ah sudah jelas tertawa hingga perut nya sakit.

“Aku yakin anakmu bisa melakukan itu, dia pasti meniru mommy nya”

“Apa dia tumbuh secepat itu” Cha Young mencium halus pipi bulat Ha Nee.

“Ne, kita memang tak pernah tau seberapa cepat waktu berjalan”

“Aku tak ingin melewati sedetik pun masa-masa nya”

“Eumm, kau tak boleh melewatkan nya. Sebentar lagi mungkin dia akan merangkak, berdiri, berjalan dan berlari dan kau harus merasakan susah nya mengikuti langkah peri mu itu” Cha Young tersenyum membayangkan nya.

“Tidurlah, ini kesempatan mu untuk istirahat Nona Hong”

“Eumm, terimakasih sudah mau menjawab keluhan ku setiap malam”

“Aku justru senang mendengar ceritanya” Ucap Bo Ah sebelum mengakhirinya.

✨✨✨✨✨✨

“Kau belum tidur?” Sapa Vincenzo di jawab sebuah gelengan oleh Cha Young.

“Apa demam nya sudah turun?” Vincenzo mengecek nya dengan punggung tangan.

“Eumm, tak seperti tadi”

Vincenzo ikut duduk di tepi kasur nya dan menarik Cha Young ke dalam pelukan “Apa melelahkan?” laki-laki itu mengecup pucuk kepala sang istri.

“Aniya, tak ada yang melelahkan untuk kalian berdua”

“I'm so lucky to have you”

“Kau berlebihan” Tiba-tiba mereka mendengar keluhan Ha Nee, dan mereka menatap nya bersama.

Ha Nee masih memejamkan matanya tapi ia tampak gelisah “Istirahat” Cha Young mengusap lengan Vincenzo sebelum ia naik sepenuhnya ke atas ranjang, mengambil tempat di sisi Ha Nee dan mengusap lembut punggung nya.

Vincenzo juga menyusulnya mengambil tempat di sisi lain Ha Nee, mengusap pipi nya sebentar sebelum kembali mengecek handphone nya.

Ha Nee seperti terkejut saat membuka matanya dan itu di sadari Cha Young “Ssstttt... Mommy here” Cha Young ingin meraihnya saat Ha Nee siap menangis tapi anehnya dia memilih berguling ke Vincenzo, tubuhnya merayap ke atas.

GAEMI VILLAGE | ENDWhere stories live. Discover now