(1) Dia Yang Salah

4.2K 434 51
                                    

Kau itu panutanku. Mana mungkin aku melupakan kata-katamu?

•~•

Sudah berapa lama tadi Han Sooyoung bilang?

Oh, hampir lima tahun.

Aku akhirnya terbangun setelah tidur panjang selama lima tahun.

Apakah lama? Atau hanya sebentar? Yang manapun itu, ketika melihat keadaan sekarang, semua sangat berbeda dengan yang terakhir kuingat.

Aku tidak berencana untuk bepergian di hari pertama kesadaranku kembali, tapi Han Sooyoung dan Jung Heewon bersikeras agar aku pergi.

"Ada apa, Dokja-ssi? Apakah tubuhmu sakit? Haruskah kita kembali saja?"

Harusnya pantatmu.

Tidak, aku bercanda, Sangah-ssi.

"Tak perlu. Lagipula kita sudah sampai."

Aku tak tahu apa yang harus kulakukan setelah bertemu Yoo Jonghyuk. Adiknya bilang dia berubah banyak. Siapa yang tahu apa yang akan dilakukan si bodoh itu nanti?

Keluar dari mobil, kami berjalan lurus hingga mencapai pertengahan bagian jembatan Dongho. Di sana ada seorang lelaki tengah berdiri, fokus menatap bintang malam.

Sial, kenapa dia harus berada di sini di saat seperti ini? Tidak, kenapa harus aku yang datang menyadarkannya??

"Yoo Jonghyuk."

Lelaki itu masih sama seperti yang kuingat, tak seperti orang-orang yang tampak asing hari ini kutemui. Dia tak berubah. Jubah hitam, kaus hitam, bahkan celana hitam. Hanya warna rambut yang agak berbeda. Wajahnya masih tampan seperti biasa.

"Yoo Jonghyuk."

Tak bergeming.

Apa panggilanku kurang keras?

Aku mendekat sedikit lagi. Memanggil lebih keras.

"Yoo Jonghyuk!"

Nihil.

"Yoo Jonghyuk-ssi."

Yoo Sangah, berdiri di sampingku, membantu panggilkan. Entah karena suara feminim, atau hal lain, di luar dugaan, Yoo Jonghyuk merespon. Suaranya dingin seperti angin malam di musim salju. Tidak. Bahkan lebih dingin dari salju itu sendiri.

"Pergi. Tinggalkan aku."

Pergi? Apa-apaan itu?

Lihat kemari saja belum, langsung mengusir. Setidaknya say hello??

Bagiku, ini menyebalkan; bagi Yoo Sangah, ini sudah jadi kebiasaan. Tanpa raut sebal ataupun kesal, mencoba lagi.

"Yoo Jonghyuk-ssi, Kim Dokja-ssi sudah-"

"Kubilang pergi!"

Yoo Jonghyuk membalik pundaknya dengan tenaga berlebih, urat nadi tercetak jelas di dahi. Tangannya memegang Dark Heavenly Demon Sword, siap dikeluarkan dari cangkang.

Omniscient Reader's AU [Post Story]Where stories live. Discover now