olimpiade

57 49 88
                                    

Hai frens next part

Sekolah

.
.
.

Guru rapat adalah salah satu keajaiban di sekolah, karena dengan itu semua orang bisa menunjukan watak aslinya.

Vanilla seperti biasa saat jam kosong, dia pasti ke kelas Aldi dengan tak pernah merasa takut ataupun risih.

"Kak Aldi!" Panggil Vanilla masih sedikit berhati hati.

Aldi melihat Vanilla lalu tersenyum tipis.

"Heh bocah lu masuk masuk nyapa Aldi, harunya izin dulu sama gue, gue ketua kelasnya bukan Aldi," cecar Ahmat ketua kelas sekaligus sahabat dekat Aldi.

"Terserah aku, aku ke sini buat nemuin kak Aldi pacar aku, bukan kak Ahmat," Cetus Vanilla sambil tersenyum ke Aldi.

"Wow Al, kali ini gue yakin lu gak bakalan bisa nyakitin dia, bisa-bisa lu di satet duluan sama dia atau lu yang di putusin dia," jelas Ahmat sambil menepuk pundak Aldi.

"Gak lah, itu kan dosa," sahut Vanilla cepat.

Ahmat menaikkan satu alisnya dan menatap Vanilla lekat lekat.

Melihat itu Aldi menaikkan satu sudut bibirnya dan menepis wajah Ahmat kasar dari hadapan Vanilla.

"Jangan terlalu dekat, gue gak jamin lu naksir sama dia, dan lu gue bunuh!" Tajam Aldi serius.

Ahmat mendengar itu berkidik ngeri bukan karena ancaman Aldi tapi dengan kata kata Aldi "dih ogah, naksir sama ni bocah, dan juga lu Makai mantra apa sih bisa buat Aldi kek gini" tuduh Ahmat sambil melihat Vanilla lekat lekat.

Vanilla hanya bisa menarik napas dalam dalam dan mengambil dompet yang selalu dia bawa "nih aku emang cantik senjak kecil, ini papa aku dan ini mama aku, sekarang mau bilang apa? Aku oprasi pelasti!" Jelas Vanilla kesal dan kembali tersenyum "dan juga kak Ahmat kalau cemburu bilang!" Tambah Vanilla dengan tawa.

"Kalian lagi bicarain apa?" Tanya Alda yang datang begitu saja "dan dia siapa?" Tanya Alda lagi.

Aldi melirik Alda malas dan menjauhkan vanilla dari Alda.

"Dia pacar gue?" Cetus Aldi.

"Eh nenek lampir kenapa lu kembali lagi ke sini, udah puas ya nyakiti teman gue," Ucap Ahmat.

Vanilla berusaha mencerna apa yang Ahmat katakan dan dia belum pernah melihat orang di depannya itu di kelas ini.

"Aldi aku minta maaf, itu semua kesalah pahaman," jelas Alda berusaha minta maaf kepada Aldi.

Aldi hanya diam tak menyahut dengan tangan menggenggam tangan Vanilla.

Vanilla tidak mau ikut campur tetapi dia penasaran apa Maksut semua itu.

"Maaf kak, Kakak siapa yah?" Tanya vanilla sedikit ragu.

Keadaan seketika hening, Ahmat menutup telinganya hal paling tak ingin dia dengar begitu juga Aldi dia langsung mengajak Vanilla keluar dari kelasnya sebelum Alda berbicara.

***

Vanilla dan Aldi sedang duduk di bangku taman sambil melihat beberapa orang sedang berlatih basket.

"By itu tadi siapa?" Tanya Vanilla masih penasaran.

"Dia orang yang tak penting, jadi jangan bicarakan tentang dia lagi!" Jawab Aldi sedikit dengan nada kesal.

"Tap-"

"Kan aku sudah bilang dia itu tak penting!" Ucap Aldi sedikit tinggi.

Vanilla mendengar itu terdiam, sedangkan Aldi menatap ke depan tajam, sibuk dengan pikirannya.

50 Day VanillaWhere stories live. Discover now