19. RESTU BUNDA

13 2 1
                                    


19. RESTU BUNDA

Selesai acara keluarga Malik langsung kembali ke Batu. Marni dan Sandy yang sudah dulu pulang setelah kenyang makan di rumah calon besannya tanpa tau kapan Zaldy dan Rea akan menikah. Bagi mereka tak penting karena yang di pikirannya hanya pembagian uang saham Zaldy yang bakal di dapat nanti.

Malam harinya Zaldy masih duduk manis di depan tivi sambil mencatat nama siapa saja yang akan diundang. Karena Zaldy dan Rea tidak ingin menyebar undangan di kalangan kampus karena banyak fans Zaldy yang semakin iri kepada Rea nantinya. Pangeran dan Upik abu, si biasa yang berhasil mendapatkan pangeran FK. Rea yang sudah mulai kebal ejekan dan kesinisan fans Zaldy tak ambil pusing karenanya.


"Belum tidur Dy?" Raka duduk disamping Zaldy sambil mencomot keripik pisang di depan Zaldy.


" Belum Pa ini bingung siapa aja yang mau diundang entar. Hehehe." Zaldy menjawab sambil cengengesan.


"Undang aja semua biar gak bingung."


"Wah bahaya kalo gitu Pa. Aku gak mau putri Reaku terluka." Zaldy mendramatisir.


Raka yang tidak tahu menahu masalah putranya dibuat gemas kelakuan Zaldy yang lucu seperti Rumi, Bundanya. Diusaplah kepala Zaldy dengan sayang.


"Kenapa bahaya emang ada yang bawa bom?"


"Wah lebih dari bom Pa kalo semua diundang. Mulut netijen yang terpotek hatinya bisa lebih gawat itu."


Raka masih belum paham maksud Zaldy yang akhirnya diceritakan kisah asmaranya dan para FANSDY alias FANS zalDy. Raka menganggukkan kepalanya mengerti kalau calon menantunya memang istimewa di mata putranya.


"Kenapa kamu mantap nikahin Rea?"


"Karena Bunda."


"Maksudnya? Bunda kamu kenal?"


Zaldy menggeleng dan merebahkan kepalanya si sova.


"Aku pernah mimpi Bunda main sama dua gadis Pa. Yang satu Rima dan satunya aku gak tahu siapa. Aku tanya Bunda siapa gadis itu tapi Gak dijawab malah meluk aku dan dia. Eh besoknya ada yang ketok rumah bagi bagi makanan baru pindah katanya, dan ternyata dia sama persis kayak dimimpi aku."


Raka kaget sekaligus sedih teringat Rima putri yang ditunggu-tunggu sudah berpulang bersama Bundanya. Dan ternyata Rumi menunjukkan gadis yang disayangi putranya sampai sekarang."Trus gimana kamu ngelamarnya Papa jadi penasaran?"


"Hehe susah Pa dapetnya sampe bertahun-tahun baru akhirnya dapet. Ngelamarnya setelah aku istikhoroh dan juga aku mimpi Bunda lagi peluk aku dan Rea sambil bilang jagain mantu Bunda ya Mas." Zaldy menceritakan sambil menahan rindunya ke wanita yang paling disayang itu.


"Aku coba lamar dia lagi pas pulang kuliah Alhamdulillah diterima karena aku gak mau numpuk dosa pacaran kelamaan Pa. Hehe biar halal kalo mau diuyel-uyel." Zaldy malu sambil memeluk bantal sova.


Raka tertawa melihat putranya yang malu menceritakan kisah asmara yang belum pernah dia tahu. Berdoa semoga perjalanan cinta putranya tak seperti dirinya kelak. Zaldy bisa dibilang setia karena dari kelas 8 SMP yang disukai hanya Andrea Rizaldy.


"Jadi kamu udah dapet restu Bundamu dulu ya sebelum minta restu Papa?" Goda Raka.


"Ya gitu deh Papa kalau ada perlu aku boleh minta bantuannya nanti?"

"Tentu Dy telpon Papa sebisa mungkin Papa pasti bantu kalau kamu butuh."

Mereka berpelukan erat sambil tertawa.

ANDREA N RIZALDYHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin