29. Sebuah Ancaman

8.2K 569 68
                                    

Jika seseorang sudah kehilangan akal, apapun akan ia lakukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika seseorang sudah kehilangan akal, apapun akan ia lakukan. Bahkan akan melukai hidupnya sendiri🥀

🍁🍁🍁🍁🍁

Mencoba berdamai dengan kehidupan yang sekarang sedang dijalani bukanlah hal yang mudah. Apalagi harus menerima kenyataan yang sulit ia terima.

Keadaan yang sebenarnya terjadi atas kejadian yang benar-benar fakta. Meskipun selama ini hidup baik-baik saja tidak menutup kemungkinan jika itu semua adalah kebenaran.

Terlalu banyak teka-teki dalam hidup ini. Kadang kita bisa menduga-duga apa yang akan terjadi. Namun, itu semua hanyalah sebuah dugaan semata. Tidak ada yang tahu bagaimana kehidupan selanjutnya milik kita. Sekenario kehidupan sesungguhnya hanya milik Allah, bukan orang disekitar kita.

Pagi ini entah mengapa keadaan pesantren terasa begitu asing. Semua penduduk pesantren merasakan sebuah aura yang berbeda. Tidak hanya keluarga 'ndalem. Bahkan para santri pun merasakan aura yang berbeda. Entahlah, mereka semua tidak tahu penyebabnya apa.

Semua orang tetap menjalani aktivitas mereka masing-masing. Namun ada yang merasa janggal dengan hal yang tidak mereka ketahui.

Seorang gadis yang berpakaian rapi dengan gamis berwarna maron dengan hijab berwarna coklat susu itu berjalan tergesa menghampiri perempuan yang tengah duduk santai di taman samping rumahnya.

"SAVIRA!!"

Perempuan yang dipanggil namanya terpelonjak kaget mendengar teriakan yang begitu nyaring. Hingga bayi kecil di pangkuannya menjerit tangis.

"Nandia bisa pelan-pelan nggak? Ghazi kebangun tau gara-gara kamu!!"

Nandia memutar bola mata malas. Ia menatap Savira dari atas hingga bawah secara bergantian. Berjalan mendekat membisikkan sesuatu kalimat yang mampu melenyapkan seseorang.

"Aku mau kamu tinggalin Gus Zayn atau kamu aku buat menyusul umi mu?"

Savira memundurkan langkahnya perlahan berusaha menjauh dari Nandia. Namun, Nandia terus berjalan maju mendekat Nandia.

"M-maksud kamu apa Nandia?"

"Apa kurang jelas ucapan ku tadi?"

Savira menatap tidak percaya seorang Nandia yang berdiri dihadapannya. Nandia dengan senyum evilnya mampu membuat Savira bergidik ngeri. Masih berjalan mundur menjauh dengan Nandia yang semakin gencar berjalan mendekat.

"Aku mau kamu batalin pernikahan kamu sama Gus Zayn, Savira!!"

Nandia terlihat begitu marah sekali sekarang. Savira benar-benar bingung ia tidak tahu harus bagaimana.

Ditambah keadaan pesantren lagi sepi. Abah Ali dan Umma Asma lagi pergi ke sebuah hajatan kota sebrang. Syaqih dan Hafshah juga sedang pergi ke acara nikahan temannya dengan membawa Arina. Tapi tidak dengan Ghazi yang dititipkan kepada Savira.

Kenapa Sesakit Ini? [END]✅Where stories live. Discover now