• Hongjoong dan Day Care •

300 25 0
                                    

Hari ini, Hongjoong sedang mencari pekerjaan. Kemarin, ia memutuskan keluar dari pekerjaan karena tidak cocok dengan lingkungannya. Ia sudah mengecek ke koran, tempat sekitar kosannya bahkan ke internet sampai matanya perih karena terlalu lama memandangi layar ponsel. Tapi hasilnya nihil. Minim lowongan untuknya.

"Hongjoong, bisa bicara sebentar?" Ketukan pintu dan ucapan ibu kost sukses membuat hongjoong berdiri dengan sigap.

"Iya bu? Ada apa?"

"Joong, kamu udah nunggak berapa lama lagi? Ibu bukannya gimana tapi kalo diterusin, ya rugi ibu to." Hongjoong meneguk ludah. Ia memang belum membayar uang kost 2 bulan terakhir ini.

"Begini bu, Hongjoong minta maaf belum ada uang. Ini Hongjoong lagi nyari kerjaan juga. Mohon pengertiannya ya bu, sekali lagi minta maaf." Ibu kos cuma bisa menghela nafas, beliau paham susahnya kehidupan pemuda di depannya jadi dengan berat hati ia mengangguk.

"Makasih bu, terimakasih banyak." Setelah ibu kos berlalu, Hongjoong langsung kembali ke aktivitas semula. Ya, mencari lowongan pekerjaan. Hampir saja ia menyerah dengan keadaan sampai ia melihat lowongan yang menarik.

Sunshine Day Care

Halo, salam sejahtera
Sunshine Day Care membuka lowongan untuk pengasuh day care dengan ketentuan berikut :
.
.
.

Hongjoong meneguk ludahnya. Ini harusnya menjadi peluang bagus untuknya, tapi ia ragu apakah ia dapat diterima. Terlebih lagi ia tidak pernah bekerja di day care.

Gak akan tau kalo gak nyoba, ucapnya dalam hati.

_-*-_

Hongjoong sedang diwawancarai. Sebenarnya peluang diterimanya hanya 30% karena ia tidak punya keterampilan. Tapi dengan skill olah bicaranya, ia bisa meyakinkan pak Eden untuk menerimanya.

Jadilah ia di sini, di ruang day care bersama pak Eden dan Kak Maddox. Hongjoong sedang dilatih selama beberapa hari, atau mungkin Minggu. Tergantung dari keterampilannya. Untungnya dia biasa menjaga anak-anak tetangganya dulu waktu masih SMP.

"Nah jadi Hongjoong, begitulah. Kamu udah nyatet semua hal yang penting kan?" Ucap pak Eden saat telah menjelaskan peraturan terakhir.

"Ah, iya pak, sudah dicatat semua. Anu, boleh bertanya pak. Untuk mulai bekerjanya kapan?" Jangan salahkan Hongjoong kalau tanya begitu. Ia gugup setengah mati.

"Oh, besok boleh bekerja bareng Maddox. Sekalian dia ngawasin kinerja kamu." Duh, bahagia banget Hongjoong hari ini. Semoga saja, anak-anaknya nggak nakal-nakal.

It turns out, no. Hongjoong capek setengah mati di hari pertamanya. Setelah day care tutup, ia diajak ngopi bersama Maddox di cafe yang tak jauh dari day care. Yang bayar Maddox kok, Hongjoong sudah terang-terangan kalau dia seret keuangan.

"Yang sabar ya, anak-anak emang gitu." Kata Maddox yang mencoba menenangkan Hongjoong.

"Iya kak, makasih ya kopinya, berasa hidup kembali ini."

"Bangkit dari kematian maksud kamu." Canda Maddox yang langsung di hadiahi semburan kopi. Untung nggak kena bajunya.

"Eh maaf kak, kaget saya tadi." Panik Hongjoong. Ya gak panik gimana, enak-enak ngopi obrolannya malah kematian.





A/n
Baru chapter pertama, agak aneh ya? Hehe, maaf ya pembaca sekalian. Saya tau nama asli Maddox, cuma lebih elit kalo pake "Maddox" aja gitu😩

Anyways, mon maap saya pengen banget upload nih cerita dari waktu itu😭

Day CareWo Geschichten leben. Entdecke jetzt