35. Surprise dari Felia

1.7K 87 0
                                    

Kiara mengembuskan napasnya pelan, seraya pandangannya keluar jendela mobil. Satu kata untuk suasana sekarang ini, membosankan.

"Tadi malam aja bersikap manis. Sekarang kembali ke mode cuek, huh menyebalkan!" gerutu Kiara mengerucutkan bibirnya.

Bodyguard yang mendengar ocehan dari Kiara, melirik sekilas dari spion depan mobil. Ia tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya, mungkin Nona Kiara lagi kepikiran Tuan Bara.

"Nona ada perlu apa? Atau mau beli sesuatu di minimarket?" tanya bodyguard itu memecah keheningan.

Kiara menoleh ke arah bodyguard itu dengan mata yang berbinar-binar, setelah mendengar tawaran dari bodyguard untuk membeli sesuatu di minimarket. Ia nampak berpikir sejenak, lalu menggeleng lemah.

"Gak deh," sahut Kiara seperti tidak bersemangat.

Bodyguard yang mendengar ucapan Kiara hanya mengangguk dan tersenyum maklum. "Oh ya, Nona. Di rumah sekarang lagi ada adik dari Tuan Bara."

Dahi Kiara berkerut. "Adik?"

Bodyguard yang melirik ke arah Kiara yang sedang bingung pun lantas menjawab. "Adik Tuan Bara, Felia."

"Woahh ... seriously?!" teriak Kiara sedikit histeris dan mata yang berbinar-binar. Fiks, ia harus cepat pulang sekarang.

"Cepatan ya."

Bodyguard itupun mengangguk. "Iya, Nona."

                            ...

"Non Felia, mau bikin apa?" tanya maid itu sopan.

Gadis cantik yang rambut di cepol itupun tersenyum manis kepada maid tersebut. "Mau bikin spaghetti, Bi."

"Ada yang perlu Bibi bantu?"

Felia menggeleng cepat. "Gak usah, Bi. Felia bisa sendiri," paparnya lagi.

"Kalau gitu, Bibi permisi dulu ya, Non."

"Ok, Bi." sahut Felia mengacungkan jempolnya di udara.

"Woahhh ... idih, gak nyangka gue bakat juga masak ginian!" Felia heboh sendiri dengan hasil masakannya.

Felia menambahkan beberapa toping di atas spaghetti tersebut, agar terlihat seperti makanan restoran. Felia tersenyum lebar, masakannya sudah siap. Tinggal menunggu Kiara pulang sekolah.

Gadis cantik itu membidik spaghetti dengan cara tangannya seperti membidik kamera. "Daebak!"

Deru mesin mobil terdengar di indera pendengaran Felia. Ia segera menaruh masakannya itu di atas meja makan, sebelum ketahuan oleh Kiara. Ia berlari kecil menuju pintu utama, untuk membukakan pintu untuk kakak iparnya.

Tok tok tok!

Ceklek!

"Woahhh ... Kak Kiara!" seru Felia menyambut kedatangan Kiara dengan heboh.

"Eh, tumben nih ke sini," ujar Kiara tersenyum lebar, kemudian mereka berdua saling berpelukan.

"Kan pengen ketemu sama kakak ipar," sahut Felia menoel pipi Kiara.

"Bisa aja. Kirain mau ketemu sama kakaknya."

Felia berdecak kesal. "Gak, Kak. Kak Bara mah, bikin Felia kesal terus."

Kiara terkekeh kecil melihat raut wajah Felia yang tengah cemberut. Memang sih, Bara dan Felia kalau ketemu selalu ribut.

"Udah kaya Tom and Jerry aja sih, kalau ketemu." Kiara masih terkekeh, begitu pun dengan Felia yang ikut terkekeh juga.

"Aku Jerry-nya, Kak Bara Tom-nya."

Gelak tawa pun memenuhi ruangan tamu itu. Kedua gadis cantik itu tertawa lepas, sedangkan para maid dan bodyguard yang melihat keakraban antara Kiara dan Felia, ikut tersenyum juga dari kejauhan.

"Kalau gitu aku ganti baju dulu ya, Fel," ucap Kiara dan dibalas anggukan kepala oleh Felia.

"Jangan lama-lama ya, Kak Ara!" teriak Felia saat Kiara sudah berada di anak tangga atas. Kiara membalas dengan acungan jempol.

Tak berapa lama, Kiara pun turun dari tangga. Pakaian yang ia pakai sudah berganti dengan memakai baju putih polos dan bawahan legging berwarna hitam, rambut panjangnya di kucir kuda.

"Kak, aku ada surprise buat Kak Ara," ucap Felia mengajak Kiara menuju ke meja makan.

"Apa tuh?!" Kiara mengekspresikan wajahnya seperti terkejut.

"Duduk dulu," titahnya, mempersilahkan Kiara untuk duduk di kursi. Kiara hanya menurut saja.

"Tadaaa ...!" Felia membuka tudung saji yang sudah tersedia sepiring spaghetti.

"Siapa yang bikin ini?" tanya Kiara tengah menatap sepiring spaghetti itu dengan berbinar-binar.

"Chef Felia Adiwijaya. Spaghetti dengan cita rasa sayang dan cinta," jawab Felia dengan membanggakan dirinya.

Kiara tertawa kecil. "Boleh coba?"

Dengan semangat empat lima, Felia mengangguk antusias. "Silahkan."

Kiara menyuapkan sesendok spaghetti itu ke dalam mulutnya, lalu mengunyahnya pelan-pelan.

"Gimana rasanya, Kak?" tanya Felia penasaran.

"Emm ...." Kiara menurunkan jempolnya ke bawah, lalu mengangkat jempolnya lagi ke atas. Hal itu membuat Felia tersenyum lebar, hasil masakannya berhasil.

"Enak!" Kiara memuji makanan yang dibuat oleh adik iparnya itu.

"Ekhem, apanya yang enak?" Deheman dan suara bariton dari seorang pria itu, membuat aktivitas Kiara dan Felia terhenti sejenak. Kedua gadis cantik itu menoleh ke arah Bara yang sedang berdiri di belakang dengan memasukkan satu tangannya di saku celana.

"Ini." Kiara menunjukkan sepiring spaghetti itu kepada Bara.

Felia berdecak malas. "No, Kak Ara. Ini bukan buat Kak Bara!"

Seakan larangan dari Felia hanya dianggap angin lalu saja dari pasutri itu.

"Mau?" tawar Kiara dan dibalas anggukan oleh Bara.

"Aakk ...." Kiara menyuapkan sesendok spaghetti ke dalam mulut sang suami. Dan Bara menerima suapan itu lalu mengunyahnya pelan-pelan.

"Enak 'kan?"

"Ya pasti, enak dong, Kak." sahut Felia tanpa menunggu jawaban dari Bara.

"Sebenarnya rasa spaghetti ini biasa saja. Karena, disuap sama Kiara dan ini bekas sendok makan Kiara. Jadi rasanya, not bad," jelas Bara seadanya.

Felia yang mendengar ucapan dari Bara itu, tersulut emosinya dan ingin merobek mulut sang kakak saat ini juga.

"Kurang asem!" maki Felia.

"Sabar Fel." Kiara berusaha menenangkan adik ipar yang sedang tersulut emosi itu.

"Huhh ... ngeselin!" Felia menghentakkan kedua kakinya menuju ke kamar, meninggalkan Kiara dan Bara di dapur.

"Kasihan," cicit Kiara lirih, yang ingin menyusul Felia ke dalam kamar.

"Udah biarin. Kalau dia ada perlu, nanti juga akan ke sini lagi," sahut Bara dengan santai.

"Tap--"

"Shuutt! Udah," sela Bara dengan cepat menaruh jari telunjuknya di bibir sang istri.

Kiara hanya mengangguk patuh.

"Sebenarnya tadi itu cuma bercanda aja. Masakan dia enak, kok," bisik Bara tepat di telinga Kiara. Kiara mengangguk mengerti lalu tersenyum simpul, Bara pun ikut juga tersenyum tipis.

"Tampan."

TBC ....

Married With CEOOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz