Chapter 1

2.7K 122 153
                                    

Luhan membuka matanya..

Untuk sepasang mata yang membuatnya sangat takut bahkan jiwanya gemetar.

"Ah-- "

Jari pucat gadis itu tiba-tiba memutar selimut di bawah tubuhnya.

Tubuhnya tercabik-cabik oleh rasa sakit, untuk benar-benar hidup sekali lagi, untuk mengalami sekali lagi.

Apakah ini neraka?

Mengapa, dia jelas mati, tetapi dia benar-benar kembali ke sini, kembali ke sisi iblis?

Pikirannya berantakan, transpirasi panas terik pria itu menutupinya dengan lapisan kebingungan dan dia secara naluriah menolak, "Jangan sentuh aku!!!"

Pria itu berhenti dalam gerakannya, segera seolah-olah menyentuh sisik terbalik, wajahnya yang iblis dan haus darah langsung mendung, bibir tipisnya yang sedingin es menggigit dengan kejam, seolah ingin menelan daging dan darahnya satu kali, seluruhnya ke dalam mulutnya.

Luhan langsung merasakan sakit, dia tidak bisa memikirkan apapun. Dia hanya bisa tanpa sadar bergumam, “Kenapa… Kenapa aku…. Oh Sehun……. Kenapa harus aku….”

“Karena, hanya kau.”

Di telinganya terdengar suara pria yang rendah dan dalam, seperti belenggu, bahkan memenjarakan jiwanya.

Mendengarkan pria itu memberikan jawaban yang persis sama seperti di kehidupan sebelumnya, Luhan benar-benar kehilangan kesadaran.












                   ✨✨✨✨✨✨✨









Ketika dia membuka matanya sekali lagi, di luar jendela itu telah berubah dari malam ke siang.

Udara dipenuhi dengan aroma bunga yang menyegarkan dari orang yang sedang tidur, matahari pagi yang hangat tumpah dari kisi-kisi jendela, membuat pikiran seseorang secara tidak sadar rileks.

Namun, detik berikutnya, saraf Luhan langsung menegang.

Rasa penindasan yang kuat menyebar ke seluruh ruangan saat pria itu bangun.

Lengan tiba-tiba mengencang di pinggangnya, seolah-olah dia adalah bantal, dia dipeluk ke dada pria itu.

"Masih melarikan diri?"

Di telinga, terdengar suara menyeramkan.

Karena naluri bertahan hidup, Luhan tanpa sadar menggelengkan kepalanya.

Pria itu tidak menyadari bahwa dia tidak mempercayainya. 

Tatapannya berlama-lama di wajahnya sejenak, matanya langsung terkulai ke bawah, memberinya sedikit ciuman di bibirnya, dagunya, lehernya ……..

Terkubur di lehernya dengan napas yang berat dan membakar, Pria itu terus-menerus memancarkan udara yang berbahaya.

Luhan, seperti rusa yang digigit lehernya, tidak berani bergerak.

Setelah beberapa lama, pria itu akhirnya melepaskannya.

Detik berikutnya, gambar yang sangat menawan masuk ke mata Luhan.

Pria itu berjalan keluar dari tempat tidur setengah telanjang, lampu latar menggambarkan perawakannya yang ramping dan pinggang ramping yang kurus.

Adegan ini hanya berlangsung sesaat. Pria itu segera mengambil pakaiannya dari samping tempat tidur, jari-jarinya yang ramping dengan cermat mengikat kancing pertama di kerahnya.

Jelas belum lama ini dia seganas binatang buas. Pada saat ini, wajahnya tampan tetapi dingin, tanpa jejak kembang api manusia 

Sampai suara pintu tertutup, saraf Luhan yang hampir putus akhirnya mereda.

Miss MurderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang