Celana jeans hitam, dipadu dengan kaos putih bertuliskan off-white yang dipadu dengan jaket kulit hitam.
"ada urusan diluar, adek mau titip apa?
Nanti selesai urusan Abang beliin." ujarnya disertai dengan usapan juga kecupan lembut dikepala Jake.
"Jeyun ikut aja boleh?" tanya Jake yang dibalas 'No!' dengan penuh penekanan oleh Niki.
"kenapa ngga boleh ikut? Jeyun janji ndak akan nakal, Jeyun jadi anak baik, tidak buat kekacauan." tukas Jake, yang tetap dibalas tidak oleh Niki.
"bahaya dek, urusan Abang bukan urusan sepele." tukas Niki, yang membuat Jake mengeratkan pelukannya.
"kan sama-sama, jadi Jeyun bakalan aman sama Bang-"
"Nik ayo!" potong Taki diambang pintu kamar Jake.
Taki melangkah masuk, berhenti tepat disebelak Niki, kemudian mengusap surai halus Jake.
"cebol kenapa?" tanya Taki, yang dibalas rengutan sebal oleh Jake, lantaran dirinya dipanggil dengan panggilan cebol oleh Taki.
"mau ikut?" tanyanya lagi, yang dibalas anggukan oleh Niki.
"woy! Lama amat!" sembur Daniel memasuki kamar Niki, kala Taki dan Niki tak kunjung turun.
"loh adek kenapa?" tanya Daniel saat sadar ada Jake diantara Taki dan Niki, yang tengah memeluk Niki erat.
"mau ikut~" rengeknya seraya mendusel didada Niki.
"Adek ikut Abang aja sini." ajak Daniel yang dibalas gelengan oleh Jake.
"yakin nih? Abang mau beli makanan korea yang adek mau loh sama Jungwon.
Apasih namanya, tteokppoki kalau ngga salah."
Jake menatap Daniel lamat kemudian kembali menggeleng, merasa tak goyah dengan iming-imingan Daniel.
"trus pulangnya beli gelato." tambahnya lagi.
Jake menegakkan kepalanya, lantas melepas pelukannya dengan Niki, guna menghampiri Daniel yang mengulas senyum manis padanya.
"abang ayoo~" serunya dengan bibir merengut, seraya mengulurkan kedua tangannya yang terbenam lengan sweatshirt hijau tua.
Part 32
Start from the beginning
