Suara Sunoo yang teredam, membuat pipinya terasa dialiri getaran yang membuatnya kegelian diarea pipi yang dicium Sunoo.

"emang adek mau diwarnai apa?"

Jake menjatuhkan kepalanya didada Sunoo, memainkan jari telunjuk Sunoo yang terdapat cincin silver tanpa permata, benar-benar polos dan ukurannya begitu tipis.
Namun Jake bisa melihat inisial nama Sunoo dibagian tengah, dan ukiran lambang 'redmoon' dibagian bawah inisial namanya.
Yang Jake yakini kalau itu cincin tanda pengenal pack mafia redmoon.

"dek.." panggil Sunoo saat tak mendapat respon apapun dari Jake.

"iya? Oh itu..
Jeyun mau warna kuning kayak rambut naruto." jawabnya begitu lirih saat rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya.

"kalau itu Kakak tidak izinkan."

Melihat tubuh Jake yang perlahan-lahan melemah, Sunoo menundukkan pandangannya.
Mendapat kelopak mata Jake yang bergerak membuka dan menutup, menahan kantuk yang sebentar lagi akan melelapkannya.

"baca doa dulu sayang." bisik Sunoo, yang diangguki Jake lemah.

Jake mengangkat kedua tangannya yang terbuka didepan wajahnya, kemudian mengucap doa tidur dan membasuhkan kewajahnya.
Setelahnya ia menyamankan kepalanya diceruk leher Sunoo, 5 detik setelahnya Sunoo bisa mendengar dengkuran halus Jake.
Yang mana Jake benar-benar sudah terlelap dalam tidurnya.

"sweet dreams, sayang." ujar Sunoo dengan senyum tipis.

Ia meniup pucuk kepala Jake, memanjatkan doa untuk adik kesayangannya itu, setelahnya ia mengecup pucuk kepala Jake begitu lama.

🌼🌼🌼

"ABANG MINYEON!!! YUHUUUU!!!" teriak Jske didepan pintu kamar Minhyun, dibarengi dengan ketukan seirama pada permukaan pintu.

Hugo yang berdiri didekat lorong, mengulas senyum gemasnya kearah Jake.

"BANG MINYEON!!! PAKET!!!" teriaknya lagi saat tak ada balasan dari Minhyun, juga pintu yang dibuka dari dalam.

"SEPEDA!! ADA ORANG DIDALAM!!!" teriaknya lagi, kala tak kunjung dibukakan dari dalam.

"BANG MINYEON!! BUKA ISH!!! KAKI JEYUN PEGEL TUNGGU TERUS!!!" teriaknya lagi dengan kaki dihentak-hentakkan sebal.

"ABANG!!!"

"AB-"

Seruannya terpotong ketika pintu kamar dibuka dari dalam, menampilkan Minhyun yang hanya mengenakan celana training hitam dengan kaos hitam juga rambut basah yang diusak dengan handuk yang bertengger manis dilehernya.

"kenapa teriak-teriak?" tanya Minhyun seraya mensejajarkan tingginya dengan tinggi Jake hanya untuk mengecup sayang keningnya.

"Jeyun sudah tunggu dari tadi, tapi pintunya dikunci dari dalam.
Jadi Jeyun teriak-teriak panggil Abang sambil pukul-pukul pintunya." jelas Jake dengan bibir mengerucut.

Jaeyun'sWhere stories live. Discover now