"terima kasih noona"

"terima kasih Sunny noona"

Seungcheol memasangkan cincin pada jari manis Jeonghan. "aku tidak menyangka akan berakhir dengan sahabat kecilku. Maaf jika dulu aku melakukan hal bodoh dan tidak berfikir panjang"

"tak apa, aku sudah melupakan itu. Kini saatnya membuka lembaran baru kisah kita. Aku harap kita dapat saling memahami dan mengerti" ucap Jeonghan bergantian memakaikan Seungcheol cincin pertunangan mereka.

"aku mencintaimu dan akan selalu berada disampingmu" ucap Seungcheol sebelum mencium kening Jeonghan lembut

"aku juga"

"juga apa? Mencintaiku? Atau apa katakan yang jelas" goda Seungcheol

"Choi Seungcheol..." kesal Jeonghan. Seungcheol tertawa kecil.

"aku paham. Tak perlu kau jelaskan"

"astagaa kenapa mereka menebar keromantisan seperti itu" protes Seungkwan

"kau mau seperti itu?" tanya Hansol

"seperti itu bagaimana?"

Hansol hanya mengangkat bahunya acuh. Membiarkan Seungkwan dengan sejuta pertanyaan didalam benaknya.

"aku harap Jeonghan hyung akan selalu bahagia" ucap Wonwoo

"aku juga berharap begitu" ucap Jisoo diamini oleh para sahabat lainnya.

🐰

Senin kembali menyapa, itu artinya sekolah kembali dimulai setelah dua hari membiarkan para muridnya beristirahat.

Di area parkir terlihat mobil Soonyoung dan Seungcheol yang datang bersamaan. Mereka turun dari mobil beserta pasangan masing-masing.

"kau sudah berani membawa Jeonghan hyung sampai area sekolah? Biasanya hanya sampai halte depan" goda Soonyoung

"statusku sudah berubah, apa salahnya berangkat bersama tunangan sendiri?" kekeh Seungcheol

"hmm ya ya"

Saat mereka asik tertawa, terlihat Nayeon menghampiri mereka.

"jadi ini alasanmu memutuskanku??" geramnya

Seungcheol menghela nafas kasar. "ini masih pagi, jangan merusak moodku Nayeon-ssi?"

"Nayeon-ssi? Kau sudah tidak mau mengenalku?"

"lebih baik kembali ke kelasmu sebentar lagi bel masuk" ucap Seungcheol meninggalkan Nayeon sendiri di area parkir. Soonyoung Jihoon dan Jeonghan mengikutinya berjalan di belakang.

"apa karna sahabat munafikmu ini?? Apa dia sudah mencuci otakmu hingga kau berubah??" suara Nayeon menghentikan langkah Seungcheol.

Ia membalikkan badannya menghadap Nayeon. "tolong jangan libatkan Jeonghan dalam berakhirnya hubungan kita. Salah satu alasanku memutuskanmu adalah karena ulahmu sendiri" ucap Seungcheol mencoba tenang

Jeonghan khawatir Seungcheol akan emosi. "Cheol sudah, lebih baik ayo ke kelas"

"iya hyung jangan meladeni wanita itu" santai Soonyoung

"ulahku apa? Aku selalu menjadi kekasih yang baik untukmu" ucap Nayeon tak terima.

Seungcheol mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan layarnya pada Nayeon.
"ini salah satu alasanku. Kau masih saja mencari kesenangan dengan pria lain sampai keluar masuk hotel seenaknya disaat kau memiliki kekasih. Memang salahku yang terlalu dibutakan cinta hingga tak mau percaya kebenaran"

Nayeon membulatkan matanya. Ia terkejut Seungcheol memiliki foto dirinya memasuki hotel bersama pria.

"kenapa diam? Tidak bisa mengelak?"

"i-itu..kau dapat foto itu dari mana?" gugup Nayeon

"tak perlu foto ini juga aku sudah melihatnya langsung" sinis Seungcheol

Tak berapa lama kemudian geng Twice datang menghampiri Nayeon yang terlihat syok.

"ada apa ini?" tanya Momo

"tidak usah ikut campur. Kalian hanya memperkeruh suasana" celetuk Soonyoung

"Soon--" ucapan Dahyun terpotong suara bel sekolah sehingga mereka semua balik badan menuju kelas masing-masing.

"ayo sayang" ajak Seungcheol menarik tangan Jeonghan lembut

"sayang?" gumam Nayeon melihat mantan kekasihnya bergandengan tangan dengan pria lain

"jangan-jangan mereka sudah berpacaran" kompor Jihyo






🍒
Tbc

Seventeen SchoolWhere stories live. Discover now