Sialan!
Lagi-lagi kereta itu menjemputku.
Bersama deru mesin dan gumpalan asap.
Ingin ku pergi membawa koper penuh rindu, menuju gubuk tua di sebelah danau.
Apa daya, tangan kakiku sudah diborgol.
Aku disesatkan oleh semesta, di stasiun penuh afeksi. Aku mual.
BẠN ĐANG ĐỌC
Sajak Yang Sia-Sia
Ngẫu nhiênBahasa yang menye-menye untuk menghindari spontanitas yang menyakitkan.
S T A S I U N
Sialan!
Lagi-lagi kereta itu menjemputku.
Bersama deru mesin dan gumpalan asap.
Ingin ku pergi membawa koper penuh rindu, menuju gubuk tua di sebelah danau.
Apa daya, tangan kakiku sudah diborgol.
Aku disesatkan oleh semesta, di stasiun penuh afeksi. Aku mual.