Part 2: The Touch

141K 7.4K 200
                                    

Sakti memandang Alif, laki-laki itu hanya bersedekap tanpa melakukan apa-apa, ia hanya mengangkat alisnya. Memerintahkan tanpa kata agar gadis itu segera berdiri. Sakti menyadari kalau ia tidak bersikap sebagai seorang gentleman, seharusnya ia membantu gadis itu. Tapi apa boleh buat, entah mengapa rasa geli yang membuatnya tertawa terpingkal-pingkal tadi digantikan dengan rasa yang lain. Melihat lekuk tubuh sang gadis yang hanya berbalut kaos tipis dan celana pendek membuat naluri kelakian-lakiannya bangkit, naluri yang ia pendam selama lima tahun setelah perpisahannya dengan Deidre dan naluri liar itu ia alihkan dengan bekerja keras tanpa mengenal waktu. Sakti takut apabila ia menyentuh gadis belia ini, ia akan berbuat sesuatu di luar kendalinya.

"Bersihkan semua ruangan ini, kenakan pakaian yang pantas. Ruangan ini harus bersih setelah saya mandi." Sakti memberi instruksi yang terdengar sangat bossy, ia menutup hasratnya dengan bertingkah menyebalkan.

Sakti meninggalkan Alif tanpa basa-basi dan membuat Alif melongo sejenak.

"Baik Pak.." Alif bangkit dari posisi terduduk, gadis itu mengusap pinggulnya yang terasa sakit karena terbentur lantai. Ia meragukan ucapan ayahnya kemarin bahwa Pak Sakti adalah orang yang baik, yang ia tahu Sakti adalah tipikal om-om songong dan kurang ajar.

***

Alif membaui ketiaknya, karena membersihkan ruangan mengenakan pakaian kerja resmi, kemejanya jadi beraroma keringat. Ia baru menyelesaikan tugas bersih-bersihnya yang dilakukan dengan kecepatan maksimal karena diberikan waktu yang sangat singkat oleh Sakti. Tubuh gadis itu banjir oleh keringat walau ruangan itu cukup sejuk.

"Ampun, ketiak gue asem gini.." Alif mengeluh dan keluhannya itu terdengar oleh Sakti yang baru selesai mandi. Sakti kembali tersenyum melihat gadis muda itu karena terlihat sangat lugu dibanding gadis-gadis agresif yang pernah ia jumpai di dalam hidupnya.

"Hei kamu.. errr, siapa namanya, duduk disini. Saya ingin bicara denganmu." Sakti duduk di kursi kerja, ia memerintah Alif duduk bersamanya. Alif segera mematuhi perintah Sakti, ia segera duduk di depan laki-laki itu.

Sakti menatap gadis yang berada di depannya, ia tidak cantik, tidak ada yang istimewa pada gadis itu. Tapi Sakti mengingat sinar matanya yang penuh amarah ketika ia memiting tangan gadis itu kebelakang. Mata itu begitu indah dan penuh semangat. Tubuh gadis itu juga sedikit kurus, karena ia mengenakan kemeja yang sangat longgar, lekuk tubuh indah yang tadi begitu jelas sama sekali tidak terlihat.

"Siapa namamu?" Sakti mulai mengintrograsi honorer yang sebetulnya ia ingin marahi, tapi tidak bisa karena kejadian konyol tadi, Sakti sebetulnya masih menahan tawanya.

"Alif Pak.." gadis itu menunduk dalam-dalam, menyadari bahwa mungkin ia akan dikenakan sanksi karena tingkah tololnya.

Sakti terkejut, Alif? Bukankan Alif adalah anak Pak Bas?

Selama ini ia mengira Alif adalah seorang laki-laki dari namanya. Sakti sengaja meminta kepada pihak SDM agar Alif ditempatkan di staf sekretaris Direktur, karena ia sudah muak dengan tingkah laku Dian dan ingin mengganti gadis menor nan genit itu dengan seorang staf sekretaris yang berjenis kelamin laki-laki. Sungguh ini di luar dugaannya, Sakti mengutuk kebodohannya karena tidak membaca curicullum vitae sama sekali.

"Kamu anak Pak Baskara?" Sakti memastikan kembali, ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman untuk kedua kali.

Gadis itu hanya mengangguk dan terlihat sangat takut. Alif merasa ayahnya akan terkena masalah karena tingkah lakunya yang kurang ajar terhadap Pak Sakti.

Sakti kembali mengamati wajah Alif, ia ingin menilai gadis itu sekali lagi. Gadis itu sama sekali tidak memakai make-up, rambutnya dipotong pendek dibawah telinga. Tidak terlihat kesan bahwa gadis itu genit, centil, -ataupun istilah yang lagi populer saat ini untuk para remaja- yaitu alay. Sepertinya Alif bisa menggantikan posisi Dian sebagai staf sekretarisnya, membantu Iwan si sekretaris utama yang cukup handal dan jelas berjenis kelamin laki-laki.

My Young BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang