First Meet

96.8K 3.7K 51
                                    

Happy Reading!!!



Bryan menggeram sekali lagi...

Seorang pria bertubuh tinggi juga tegap, kulit putih sedikit kecoklatan dan rambut berwana hitam, yang kini berada di dalam sebuah kamar milik seorang bayi kecil dan memasukinya dengan cara memanjat jendela. Ia memberanikan dirinya mendekati bayi mungil itu saat tengah malam gelap disinari bulan purnama. Bayi yang kini tengah terbangun dari tidurnya dan bermain sendirian.

Tubuhnya memanas menatap senyum dan tawa lucu yang keluar dari bibir mungil bayi perempuan yang berumur hampir setahun itu. Mata almondnya menatap Bryan dengan polosnya lalu bayi itu akan tersenyum manis seakan ia begitu senang seakan ia ingin berada di dekapan Bryan.

"Uuuu... Aa...ummm"

Bayi mungil itu menggumam tak jelas pada Bryan. Mengangkat tangannya menggapai wajah tegas lelaki yang tengah menatap intens bayi kecil itu.

"Buuuu....buuuuu...buufff" suara bayi itu lagi yang menggemaskan walaupun tidak bagi Bryan. Ia membuka tutup telapak tangannya begitu ingin Bryan membawa ke dalam dekapannya.

Dengan lembut Bryan memcobakan dirinya untuk membawa bayi itu kedalam pelukan hangatnya. Mencium pipi bayi yang mungil itu, namun ia tak dapat berhenti menyentuh bayi ini lama-lama. Ia akan lepas kendali.

'Dia masih bayi, bodoh' bentak Bryan kepada wolf dalam tubuhnya yang terus membisikan untuk terus menyentuh bayi kecil itu.

'Aku tau kau juga menginginkannya Bryan' geram Antonio yang merupakan wolf dalam tubuh Bryan.

'Tidak sekarang A. Kita akan mendapatkannya 17 tahun kedepan' sesal Bryan.

'Damn it. Aku menginginkan dia, sekarang!!' Umpat Antonio.

'Kau pikir aku tidak? Tapi kita tidak akan merusak hal yang telah kita sepakati A. Bahwa tidak akan menandainya sebelum ia berumur 17 tahun' ucap Bryan menentang keinginan Antonio.

Kini Bryan tengah berperang melawan hasrat wolf dalam tubuhnya. Ia akui bahwa ia juga menginginkan gadis ini. Tapi gadis ini begitu kecil, sangat rapuh dan mungil untuk bersamanya. Tidak mungkin ia membawa gadis kecil itu sekarang.

'Okayy. Tapi jauhkan aku darinya Bry! Aku tak akan bisa menahan apapun jika berdekatan dengan kekasihku.'

'Kekasih kita A!! Dia juga milikku' bentak Bryan saat merasakan keegoisan Antonio.

'aku tau itu. Sekarang ayo kita pergi dari sini. Jangan pernah bawa aku kesini jika kau tak ingin aku membawanya kabur bersama kita' ucap Antonio dengan kekalahan dan frustasi melawan nafsunya dan juga Bryan.

'Kiss her Bry! Just once. For us' ucap Anotonio memelas

Cup

Satu kecupan manis mendarat di bibir mungil bayi yang merah merekah. Dan bayi itu mengedipkan matanya beberapa kali sebelum tersenyum manis lagi kepada Bryan.

Grrrhhhhhh

Geraman itu terdengar lagi, akibat dari Bryan merasakan bibir manis itu. Senyum manisnya mampu membuat hati pria itu nyilu.

"Ya Tuhan, aku bisa gila karenamu. Maaf sayang, kita akan bertemu lagi 17 tahun lagi. Aku berjanji. Terima kasih telah lahir ke dunia ini untuk menjadi Luna ku" ucap Bryan menatap mata almond yang juga menatapnya kagum.

Bryan kembali menidurkan bayi mungil itu di tempat tidurnya, dan mulai menjauh. Namun ia dapat melihat bayi mungil itu mulai cemberut ingin menangis. Matanya berkaca-kaca api terlihat sangat berkilau.

Oh jangan menangis sayang

"Buuuubuuuu...." bayi itu mulai menangis menggapai Bryan yang sudah berada di tepi jendela. Tangan kecilnya terangkat ke udara ingin kembali berada di pelukan pria itu, namun yang ia dapatkan hanya tatapan kecewa dari Bryan.

Lelaki itu menutup matanya dan menggeram,

"sial!!" umpatnya dengan penuh penyesalan. Tapi dia harus pergi sekarang jika tak ingin menyakiti miliknya yang paling berharga itu.

Brukk

Bryan menjatuhkan tubuhnya ke tanah menjadi wolf. Tubuhnya yang begitu besar dan bulu lebatnya yang berwarna putih bersih tampak mencolok dan terlihat sangat gagah dalam kegelapan malam.

Kaki besar itu berlari ke tengah hutan, meninggalkan bayi mungil yang tadi menagis. Kakinya begitu cepat berlari hingga tanpa ia sadari bahwa ia meneteskan air matanya. Berhenti berlari lalu menoleh kebelakang.

"Kau milikku Latia Samantha. MY MATE. You are mine! Tidak akan ada yang dapat merebutmu dariku. Bahkan kematian sekalipun"

Suara terakhir yang ia katakan sebelum meninggalkan rumah besar itu dan menuju kembali ke hutan.

.

.

.

TBC




My Innocent Mate [SUDAH DITERBITKAN]Where stories live. Discover now