Punishment (Jeonglix)

Start from the beginning
                                    

"Maaf tadi diajak Hyunjin sama Jisung" Suara Felix mencicit.

"Hahhh" Jeongin mengurut pangkal hidung nya kesal. "Gara gara Hyung aku kena omel Eomma lagi, dan fokus ku untuk belajar jadi buyar padahal besok aku ada kuis"

Felix memberanikan diri menatap Jeongin, nampaknya kesalahan nya kali ini lumayan membuat Jeongin kesal karena biasanya pemuda itu hanya akan diam tak bicara ketika menangkap basah dirinya. Bukan Felix tidak tahu jika Jeongin memang sering disalahkan atas apa yang ia perbuat namun Felix tak bisa berbuat apa-apa.

Mulutnya terbuka hendak berbicara namun kemudian tertutup kembali kala melihat Jeongin berjalan mendekati nya. Ia menelan ludahnya dengan melirik takut-takut Jeongin yang semakin mengikis jarak.

Sreeet

Felix melebarkan matanya ketika tangan besar Jeongin mencengkeram kuat dagu Felix dan menariknya agar mendongak paksa. Ia bisa melihat mata Jeongin dipenuhi kilat amarah yang mau tak mau membuat Felix menelan ludahnya kembali disertai keringat dingin mengucur dari dahi nya.

"Aku belum pernah se marah ini sebelumnya Lee Felix, kau harus menerima hukuman yang setimpal" Desis Jeongin dengan nada yang sangat rendah mengalahkan suara nya sendiri. Jeongin yang sekarang sangat menakutkan dimata Felix.

"Jeongin" Felix mundur dengan perasaan takut dan dengan cepat tangannya menahan dada Jeongin kala punggung Felix bertemu kerasnya dinding bercat putih di ruang utama apartement keduanya.

Tangan besar Jeongin terangkat memegang kedua pergelangan tangan Felix lalu ia kunci diatas kepala sang kakak dengan hanya satu tangan, tangan lainnya mencengkeram dagu Felix agar mendongak menatapnya.

Felix jelas menciut ketakutan apalagi saat hembusan nafas Jeongin terasa menerpa wajahnya, wajah tampan sang adik sedikit miring dan.

Cup

Benda tak bertulang yang Felix yakini sebagai bibir kepemilikan Jeongin bertemu bibir nya, Felix terlalu terkejut untuk bereaksi bahkan mungkin masih memproses apa yang haru saja terjadi.

Tak hanya sekedar menempel kini bibir Jeongin bergerak melumat pelan bibir Felix, awalnya manis dan lembut namun Felix mulai ditarik ke kenyataan kala bibir Jeongin semakin bernafsu melumat bibirnya. Begitu kasar dan menuntut.

Felix menggerakan tangan nya yang Jeongin kunci, lalu kakinya bergerak menendang dengan kepala yang ia coba gelengkan walau kesulitan akibat cengkeraman Jeongin pada dagu nya semakin mengencang membuat Felix meringis.

"Tch" Jeongin berdecih melepas bibirnya dari Felix, ia menarik Felix yang terpojok dengan kuat lalu mendorong sang kakak ke arah kepala sofa. Felix yang mendapat perlakuan kasar itu terhenyak ketika perutnya bertubrukan dengan kepala sofa. Tidak sakit namun posisinya ini mampu membuat Jeongin menjilat bibir bawahnya sendiri.

Posisi Felix kini membungkuk memegang kepala sofa membelakangi Jeongin otomatis posisinya kini menungging. Jeongin memegang dasinya sendiri lalu berseru.

"Huuuh panas sekali malam ini" Ujarnya melonggarkan dasi lantas melepaskan nya. Felix yang menyadari hal buruk akan menimpa nya bersiap lari namun dengan cepat Jeongin menariknya kasar menuju posisi semula.

"A-ah sakit Jeongin" Felix meringis kala kedua tangannya ditarik kebelakang, sebuah kain Jeongin ikatkan pada kedua pergelangan tangannya.

Harem Felix  (🔞)Where stories live. Discover now