"Dia yang salah, gue cuman ngomong kenyataan" Ucap minhee menatap wonjin kesal

"Udah diem, kasian masnya, jangan sampe dia dimarahin"

"Itu memang salahnya karna ga ati ati" Ucap wonjin tak mau kalah

"Kenapa lo pada ga mau dengerin gue?! "

Pertengkaran itu semakin hebat hingga akhirnya satu persatu keluar dari sana menyisakan allen dan hyeongjun

"Lo mau kemana kak? " Tanya hyeongjun dengan mata berkaca kaca saat melihat allen yang berdiri menggendong tasnya

"Persahabatan kira udah rusak, apa lagi yang bisa gue harapin? " Jawab allen tersenyum sedu

"Gue pergi dulu" Ucap allen sebelum keluar dari cafe itu

Hyeongjun menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Ia menangis, hyeongjun pikir ini akan menjadi sebuah pertemuan biasa

Tapi semua tak sesuai dengan apa yang ia pikirkan

Setelah lama tak bertemu, hubungan mereka terasa semakin renggang

Wonjin berhasil ditemukan oleh polisi dan pelaku telah di tangkap

Kangmin, sang pelaku mengulas smirknya sebelum ia di geret ke kantor polisi

Tak terduga memang, orang yang pernah membantu wonjin nyatanya hanya ingin meyakinkan kalau ia adalah orang yang baik

Sakit hati tentu, wonjin tak pernah melakukan kesalahan itu, tapi ia yang menanggungnya

Kebiasaan lama wonjin menyapa seluruh rumah sudah hilang

Sekarang ialah yang harus di sapa agar bisa bersemangat. Jika memang mempan

"Sayang" Minkyu memeluk wonjin dari belakang

"Sarapan yukk"

Tak ada jawaban apa pun, bahkan sekedar helaan kecil

Hati minkyu sakit, ia merindukan wonjinnya yang berisik dan cerewet

Melihat pemuda manis kesayangannya tak bergeming sedikit pun dengan tatapan kosong ke depan, hatinya semakin perih

Tatapan kosong itu seperti keputus asaan, minkyu bisa melihatnya dengan jelas

"Sarapan di kamer ya, minkyu bawain bentar" Minkyu keluar dari kamar dan kembali membawa dua mangkuk sup

"Kalo wonjin makan, minkyu beliin permen kopi yang banyakk"

"Mam dongg, ato mau minum dulu? " Minkyu mengambil air minum di atas nakas

"Yaudah es krim deh"

"Gamau ya? " Minkyu menyerah, ia tak bisa membujuk wonjin

Tak lama, tubuh wonjin terhuyung kebelakang

"Sayang, bangun, yangg"

"Llen ma" Serim memeluk bantalan kecilnya

"Gimana ketemuannya? "

"Buruk"

"Hm? "

"Wonjin, minhee sama seongmin ribut karna ada pelayan yang ga sengaja numpahin minuman ke orang"

"Aku bantuin pelayannya, tapi mereka malah ribut nyalahin orang lain"

"Hyeongjun?"

"Diem aja, dia cuman ngebentak sebentar"

Serim tak pernah menyangka persahabatan para uke itu sudah di ujung kerusakan

Hyeongjun menatap tvnya yang masih menampilkan film kartun

Matanya bengkak karna menangis, wajahnya sudah benar benar memerah

Ia tak pernah menyangka hari ini akan menjadi saksi kehancuran geng mereka

Dan semuanya hanya karna minuman ringan dan bahkan mereka seharusnya tak punya urusan untuk ikut campur

Hanya hyeongjun yang tak punya pasangan di geng mereka dan walaupun ia masih sering bertemu dengan geng aespa, ia tak benar benar merasa sedekat dengan cravity

Rasanya tidak seharusnya ia berada di sana dan ia sudah cocok di cravity

Sekarang yang tersisa hanya jungmo, woobin dan dirinya

Ia sudah tak begitu dekat dengan pasangan itu karna mereka menjadi lebih suka menyendiri

Kali ini hyeongjun tak akan meminta bantuan dari aespa

Kali ini dia yang akan mengurusnya sendiri. Walaupun tak berhasil, setidaknya ia sudah pernah berusaha untuk geng mereka

Di sekolah hanya ada hyeongjun dan minhee

Saat hyeongjun menyapanya, minhee mengabaikannya seolah ia hanya angin lalu

Biasanya mereka berpelukan seperti pasangan, tapi sekarang seperti orang yang tak mengenal

Tidak masalah ia ditertawakan oleh orang lain karna sapaannya tak di balas, ia tak suka saat orang orang mulai membicarakan gengnya yang sudah hancur

Hingga menyalahkannya sebagai orang yang membuat gengnya hancur, padahal hyeongjunlah yang hanya diam melihat semua keributan mereka

"Bu, saya beli makaroninya seribu" Ibu penjual kantin memberikan plastik berisi makaroni

"Aduh kasian banget, kemana temen temennya? Ilang? Ato jangan jangan mereka ga mau ketemu lo lagi"

Ia melanjutkannya perjalanannya kembali ke kelas dengan banyak mata terarah padanya

Hari ini adalah hari ulang tahunnya, bukannya mengucapkan selamat mereka terus mengucapkan ejekan

"Habede lemon manis gue" Monday datang lalu memeluknya erat, rasanya hyeongjun bisa pingsan

"Yang ultah mukanya bahagia kek, masa mukanya kek punya tekanan hidup segede gajah" Ucap ningning diikuti oleh gissele dan karina yang membawa kue ulang tahun

"Cengeng gue dah balik, jangan pergi pergi lagi ya" Win memeluk hyeongjun dari belakang

Ulang tahunnya kali ini memang tak sesempurna tahun kemarin

Dimana hyeongjun dan cravity bisa merayakannya bersama

Tapi ini sudah cukup untuknya, ia terlalu sibuk memikirkan cara mengembalikan geng mereka seperti dulu lagi hingga lupa kalau ada orang lain yang selalu berada di sisinya kapan pun ia membutuhkannya

TBC
PYONGGG...... AKU TAKUT GA BISA APDET KARNA UDAH AKHIR BULAN, TAPI TERNYATA MASIH BISA KARNA BESOK JUGA AKU UDAH MULAI PAS. BETEWE ITU ALLEN SAMA WONJIN CERITANYA ABIS MEREKA SEMBUH BARU CRAVITY KETEMUAN

Lyrid || CravityWhere stories live. Discover now