◆Prolog◆

262 27 4
                                        

Dua pasang netra menatap ke arah bangunan-bangunan yang baru saja selesai di bangun. Antara menatap kagum atau terheran karena tidak menyangka bahwa 2 gedung dengan masing-masing 4 lantai dan sebuah rumah di antara keduanya bisa selesai dalam waktu 3 bulan. Bahkan setiap sisinya dibuat dengan begitu rapi. Mulai dari penyusunan batu bata, semen, dan cat, semuanya rapi melebihi ekspetasi. Padahal saat melakukan kesepakatan juga tidak berharap akan sebagus ini.

"Padahal biayanya dibawah standar," ucap sang gadis tanpa menoleh pada wanita di sebelahnya.

"Nggak salah," ucap wanita tersebut.

Kabur dari rumah dengan sejumlah uang yang sudah di kumpulkan. Memutuskan untuk membangun sebuah kos-kosan sebagai kelangsungan hidup disamping juga bekerja sebagai seorang manager di salah satu agensi di kota.

Lokasi kos-kosan ini berada di daerah pinggiran kota yang jauh dari keramaian. Memang tidak mudah diakses karena jarak yang cukup jauh. Tapi ini cukup bagus untuk yang menyukai ketenangan dan ingin tinggal di tempat yang jauh dari keramaian. Namun dengan resiko harus menempuh jarak yang cukup jauh. Kurang lebih dari kosan ini menuju jalan utama kota sekitar 30 menit, belum jalan menuju daerah perkantorannya. Kalau ditotalkan mungkin sekitar 45 menit paling cepat.

"Kira-kira bakal ada yang mau?" tanya Naomi, gadis yang sekali lagi bertanya pada sang ibu yang ada di sampingnya.

"Dicoba aja dulu," ucap Rin sembari melangkahkan kakinya untuk menelusuri area kosan. Sementara Naomi menyusul dari belakang sembari menggeret dua koper yang ada di tangannya.

"Kita tinggal di rumah yang itu kan?"

"Memangnya mau dimana lagi?"

"Iya sih,"

Terlalu banyak bertanya, Naomi hanya ingin menghilangkan keheningan karena Rin yang sedari tadi diam. Mungkin masih kepikiran beberapa hal tentang rumah yang ditinggalkan oleh mereka berdua. Kedua saudara dan keponokannya, sebagian besar masih bergantung pada Rin. Mereka berdua kabur seperti ini, apakah benar-benar baik..

"Paling nanti ada yang menyusul," batin Naomi.

"Besok langsung buat pengumuman aja," ucap Rin sembari menoleh pada Naomi yang masih berjalan di belakangnya.

"Eh? Besok ?"

"Iya, aku sudah buat desainnya," ucap Rin.

"Memangnya cukup waktu kita beresin barang-barang sebelum besok?"

"Bisa kok, ayo!" ucap Rin. Ia menarik tangan Naomi masuk ke dalam rumah. Bersiap untuk mempromosikan kos-kosan dengan keyakinan bahwa akan ada penghuni yang nantinya tinggal disini.

――――――――――――――――――――

――――――――――――――――――――

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝐒𝐩𝐚𝐫𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐃𝐢𝐚𝐫𝐲Where stories live. Discover now