Saat ini mereka berdua benar-benar sulit untuk menenangkan satu sama lain, Atsushi hanya berdoa agar kau segera pulih kembali

Sementara Dazai, dirinya hanya bisa meremas rambut coklatnya sambil menyalahkan kecerobohan nya sekali lagi

.
.
.

Sudah satu minggu berlalu, kabar baik tentang kondisi mu tidak kunjung di dapatkan
Para anggota detektif hanya bisa berdoa untuk kesembuhan mu. Mereka selalu datang setiap hari secara bergantian untuk merawat mu, juga melihat kondisi mu
Mereka berharap pada keajaiban yang akan datang padamu

Yosano Akiko selaku dokter berkemampuan yang bisa menyembuhkan pasiennya yang sedang kritis, kali ini tidak bisa berbuat banyak
Bahkan kabar tentang koma nya dirimu sampai di telinga anggota Port Mafia
Mori Ougai pun tidak bisa berbuat banyak kali ini

Saat ini, Ranpo sedang menunggu pada hal yang sulit sekali terjadi
Dirinya selalu menunggu pada kemungkinan yang akan datang. Ia selalu percaya kalau kau akan segera bangun

Ya, Ranpo setia menunggu kepulihan mu kembali
Dirinya menghabiskan hari-hari nya untuk menemanimu
Setelah mendapat kabar buruk tentang mu, detektif bertopi itu sangat terpukul

Ia bahkan tidak pernah lagi terlihat makan manisan kesukaannya, bahkan menolak makanan manis yang di berikan anggota yang lain

Bagi Ranpo, kau adalah satu-satunya adik untuk dirinya
Hanya kau yang tau apa yang diinginkannya, bahkan selalu memanjakannya
Hanya kau yang bisa menyemangati nya, membujuknya saat marah, bahkan selalu mengajaknya makan manisan bersama

Ranpo menggenggam erat satu tangan mu tanpa berniat menyakiti mu
Sebisa mungkin dirinya tidak ingin memberikan rasa sakit untuk mu
Perasaan sakit dan sedih yang Ranpo rasakan, perasaan marah pada dirinya sendiri, perasaan kehilangan sesuatu yang berharga untuk nya

"Cepatlah bangun...lalu kita makan puding bersama lagi.."

.....

Kepala nya bersandar pada nisan dengan tulisan S.Oda
Tidak ada tempat yang lebih tenang untuk nya selain menemui teman lamanya

Bayangan Oda seakan menemaninya saat ini
Dirinya tersenyum bersalah untuk itu
"Aku gagal melindunginya...Odasaku. Aku gagal.."
Wajahnya menunduk, membenam di balik lipatan tangannya yang juga memeluk lututnya sendiri

Dapat Dazai rasakan sebuah usapan di kepalanya, walaupun dirinya tau hal yang ia alami hanya imajinasi, tapi Dazai merasa lebih tenang saat ini

"Itu bukan salah mu, gadis itu memang selalu ceroboh di mana pun"

Tidak ada balasan apapun dari Dazai
Sampai suara Oda kembali terdengar

"Sebaiknya kau temui dia, saat ini dia membutuhkan seseorang di sisinya"

Tanpa di duga Dazai mengangguk sebagai respon
Setelahnya dirinya bangkit, tak lupa berpamitan dengan makam Oda
"Jangan ambil dia dulu, biarkan aku menghabiskan waktu bersamanya lebih lama lagi ya" senyum Dazai pada makam temannya
Mata sembap nya yang kini sudah menghitam terlihat sangat jelas
Kaki jenjangnya pun melangkah pergi meninggalkan pemakaman

Setibanya di rumah sakit, Dazai melihat pria yang dirinya beri sebutan 'chibi sedang duduk di depan ruangan mu
Wajahnya yang di tutupi dengan telapak tangan terlihat sama sedihnya dengan dirinya

Dazai melangkah melewati Chuuya menuju pintu ruangan

"Kau tidak mau masuk?" tanya nya saat tangan penuh perban itu hendak membuka pintu ruangan

"Kau saja, aku akan berjaga di sini"

"Kau yakin? Mungkin saja (y/n)-chan akan sadar dan berharap kakak cebolnya ini berada di sampingnya" goda Dazai yang berhasil mendapatkan respon kesal dari Chuuya

"Sialan, diam dan masuk sana"

"Baik baik" Dazai mengalah dan memilih masuk agar tidak membuat kegaduhan

Iris hanzelnya melihat tubuh tak berdaya gadis kesayangan detektif bersenjata dan Port Mafia di atas ranjang putih itu

Menghela nafas pelan, dirinya melangkah menghampiri Ranpo yang masih berada di sana

"Ranpo-san"

"Apa?"

"Yosano-sensei bilang kau belum makan sejak pagi tadi, dia meminta mu untuk makan bersamanya"

Tidak langsung mendapat jawaban, Dazai dengan sabar menunggu
Hingga akhirnya Ranpo melepaskan genggamannya dan menurunkan kembali tangan mu perlahan

Tangannya mememakai kan kembali topi coklat ke kepalanya lalu bangkit

"Jaga dia selagi aku tidak ada, Dazai" ujarnya kemudian pergi meninggalkan ruangan yang kini hanya terdapat dirimu dan Dazai

Pandangannya beralih pada dirimu
Hatinya serasa tersayat melihat kondisi mu saat ini, pernafasan mu yang harus di bantu dengan tabung oksigen, lalu selang infus dan selang darah yang bersamaan menusuk kulit tangan mu

Keadaan yang sangat menyakitkan di mata Dazai

Ia duduk sembari mengusap lembut surai (h/c) mu, takut-takut tindakannya akan menyakiti mu kembali

Air mata kembali mengalir tanpa Dazai inginkan
Dadanya kembali sesak, bibirnya kelu ingin mengatakan sesuatu pada mu
Hanya suara bergetar nya yang terdengar jelas dalam ruangan tersebut

"Kau lihat kan...mereka mengkhawatirkan mu, cepatlah bangun...(y/n)"

.
.
.
.
.
Bersambung

I'm Sorry [Dazai X Reader]Where stories live. Discover now