"mau samper Bang Kiki, Bang Niel, Kak Uwon sama Kak Osun." ungkapnya dengan binar ceria yang mampu membuat Jeno terdiam.
"kita tunggu disini ya Je..
15 menit lagi bel bubaran sekolah bunyi." tukas Seon memberi pengertian.
binar ceria dimanik Jake nampak meredup, kepalanya tertoleh menatap penuh harap kearah gerbang sekolah Belift school.
Berharap ia bertemu dengan orang yang dicarinya sejak ia bangun kemarin pagi.
13 menit menunggu, pintu gerbang nampak dibuka lebar dari dalam.
2 orang satpam yang mengenakan seragam biru, berdiri ditiap sisi kanan dan kiri.
kepala Jake yang semulanya tertunduk menatapi sepatunya sejak tadi, perlahan terangkat.
Mengulaskan senyum lebar kala telinganya menangkap suara bell pulang berbunyi.
kakinya melangkah satu kali, dua kali dan semakin cepat kala melihat salah satu dari orang yang dicarinya nampak berdiri diloby dengan tangan kanan yang menempelkan ponsel ditelinganya.
"Kak Osun.." gumamnya.
Jeno yang melihat pergerakan Jake segera mengejarnya, berusaha meraih lengan Jake untuk menghentikan aksinya yang memasuki pelataran belift school.
"JE!!!" seru Jeno yang mengundang perhatian seluruh siswa/i belift school.
tak mengindahkan seruan Jeno, Jake mempercepat langkahnya menghampiri Sunoo yang juga tengah menatapnya dengan sebelah alis terangkat.
"Kak Osun~" serunya seraya menubrukkan dirinya memeluk tubuh Sunoo erat.
Tarikan kencang dibelakang kerah kaosnya, membuat pelukan Jake dengan Suno terlepas.
Jake menolehkan kepalanya dengan bibir merengut, hendak memarahi orang yang dengan beraninya melepas paksa pelukannya dengan Sunoo.
Namun setelah melihat pelakunya adalah Daniel, raut kesalnya berubah menjadi senyum lebar.
"Bang Ni-ugh!"
"lo siapa?!"
Cengkraman kasar dikerah kaos depannya yang seperti sebuah cekikkan, cukup membuat nafas Jake tersendat yak beraturan.
Ujaran kelewat kasar dan dingin yang diterimanya, mampu membuatnya bergetar ketakutan.
"BANGSAT!! LEPASIN TEMEN GUE!!!" teriak Jeno seraya melompat memberikan tendangan kasar kepinggang pria bersurai blonde.
"uhuk! Uhuk! Uhuk!"
"Je.. Lo ngga apa-apa?" tanya Junho yang dibalas anggukan patah-patah oleh Jake.
"Bang Kiki.." panggilnya begitu lirih.
"kenapa cekik Jeyun?" tambahnya dengan kepala yang mendongak menatap netra tajam Niki dengan pandangan kecewa.
pria bersurai hitam yang berdiri tepat disebelah Daniel, menaikkan sebelah alisnya.
"Bang Kiki? sedeket apa lo sama Niki sepupu gue? sampe-sampe lo sesantai itu manggil Niki dengan sebutan Bang Kiki?!"
"k-kak Uwon-"
"Kak Uwon?!" ulang Jungwon memotong ucapan Jake yang belum selesai.
Ia mengeluarkan pisau belati dari saku celananya, lantas berjongkok tepat didepan Jake dengan pandangan menyelidik.
"lo siapa sialan?!" tanyanya seraya mengangkat dagu Jake dengan ujung pisau belatinya, mengarahkan pandangan Jake padanya.
Tubuh Jake spontan bergetar ketakutan, namun tatapannya begitu kosong dengan liquid bening mengalir dari pelupuk matanya.
ia menangis tanpa isakan, namun terasa begitu menyakitkan.
Junho yang melihat itu berusaha memanggilnya, untuk menyadarkannya.
namun tak ada respon berarti dari Jake.
Niki berdecak, meraih lengan Jungwon untuk segera berdiri.
Sementara Daniel memutar matanya jengah, memberi kode pada ketiga saudaranya untuk segera pergi.
Berbeda dengan Sunoo yang melayangkan sebuah tendangan dipunggung Jake untuk menyingkir dari jalannya.
"sampah!"
Selepas kepergian Niki, Sunoo, Jungwon dan Daniel.
Selepas itu juga tangisan pilu Jake terdengar.
"Daddy.. Je-jeyun mau Daddy.."
"Ab-Bhang sama Kakak J-jahat.."
"mm-mereka Jahat.. J-jahat.."
To be continued..
Lapak dilarang menghujat laco, ehehehehehe
Salam damai ✌
Laconic 🌼
Part 31? part 1
Comenzar desde el principio
