Jaeyun's

Part 31? part 1

yang disodorkan sendok tersebut nampak menggeleng lemah.

"Jeyun ngga lapar, Jeyun mau Daddy." ungkapnya begitu lirih.

Junho menghela nafas, jujur saja ia lelah membujuk sejak tadi.
Namun ia tak mungkin memarahi Jake yang sikapnya berubah 180 derajat dari yang biasanya ia kenal.
Resikonya jika ia memarahi, tentu saja ia akan kembali mendengar tangisan lagi.

"makan dulu, nanti baru cari Daddy lagi."

Jake tetap menggeleng, menundukkan kepalanya dengan kedua tangan saling meremat cemas.

"Jeyun mau Daddy, Juno."

Junho kembali menghela nafas berat, beralih menatap Jeno untuk membantu membujuknya, yang ditangkapnya dengan baik.
Jeno beranjak dari duduknya, menghampiri Junho yang duduk bersimpuh didepan sofa panjang yang diduduki Jake.

"Je.. Makan dulu yuk, janji deh abis makan nanti kita sama-sama cari Daddy."

Jake mendongak lesu, menatap Jeno dengan pandangan sedih dan juga kepala yang kembali menggeleng lemah.

"Jeyun ngga lapar, serius..
Cari Daddy-nya boleh sekarang aja?" Pintanya.

"mau cari kemana?" tanya Jeno disertai usapan lembut dipucuk kepalanya.

"belift school-"

"daddy kerja disana?" tanya Jeno selembut mungkin, memotong ucapan Jake.

Jake menggeleng, namun manik matanya kini memancarkan binar ceria.

"disana sekolah Bang Kiki, Bang Niel, Kak Uwon sama Kak Osun."

Minhee dan Yedam saling pandang, keduanya nampak menepuk keningnya seraya berucap "heett! Siapa lagi itu empat orang?!"

Junho kembali menghela nafasnya, menyodorkan piring makanannya pada Jeno.

"nanti kita ketemuin mereka, sekarang lo makan dulu ya Je..
Please banget, badan lo lumayan anget soalnya."

"cuma beberapa suap aja, kalo emang bener-bener ngga laper.
seenggaknya perut lo keisi nasi, Je." timpal Jeno, yang mau tak mau disetujui oleh Jake walau keengganan jelas terlihat.

🌼🌼🌼

"Jun.. Kita nunggu disini aja." ujar Haruto yang diangguki setuju oleh Junho.

"Je.. Mau kemana?!" tanya Jeno menarik lengan Jake saat melihat pergerakan Jake yang hendak pergi dari tempatnya.