"Sudahlah kalian! Haduh...kenapa jadi bertengkar!" kata Yuki berusaha membantu Ryuu menenangkan Gaku.

Tenn sendiri sekarang sudah mengepalkan tangan.

'tidak punya keluarga dia bilang! Tak merasa khawatir?! Lalu setiap hari apa yang kurasakan hah!!! Setiap hari aku merasa khawatir! Aku selalu was was dengan keadaan Riku! Aku...bahkan tak yakin saat ini Riku baik-baik saja. Aku selalu merasa ketakutan!' kata Tenn dalam hati. Ingin sekali dia bilang seperti itu. Tapi itu tidak mungkin.

"Heh...iya aku tak punya hati...lalu apa? Kau mau apa?" kata Tenn dengan suara rendah.

"Tenn..."

"Dasar kau-"

"CUKUP!!!" Teriak Momo.

"Momo?"

"Jangan memperpanjang masalah ini! Ayo kalian minta maaf!" kata Momo.

"Aku pergi!" kata Tenn berlalu meninggalkan mereka semua.

"Tenn kemana kau akan pergia huh?! Kembali ke sini kau!!"

"Tenn!" panggil Ryuu.

"Tenn..."

"Senpai maaf atas kelakuan Tenn tadi. Saya mewakili Tenn meminta maaf," kata Ryuu menunduk 90 derajat.

"Ryuu! Untuk apa kau meminta maaf untunnya!"

"Sudahlah Gaku!"

"Ah....tidak papa. Senpai ini mengerti. Tapi aku sedih kalian berantem," kata Momo.

"Sudah tidak papa, pertengkaran anggota memang sering terjadi. Aku juga sering berantem dengan Momo. Cuma tak sebesar itu. Semoga kalian segera akur," kata Yuki.

"Ha'i senpai. Senpai, kami permisi dulu. Ayo Gaku."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat ini Tenn sedang menunggu taxi untuk mengantarnya pulang. Dia sedang menunggu di depan gedung acara Re:vale tadi sambil berteduh.

Jdeeer

Jdeeer

"Huh...petirnya semakin banyak dan keras. Apa Riku baik-baik saja ya? Riku kan takut petir. Apa sekarang Riku sedang ketakutan? Aku harus segera sampai di rumah," kata Tenn sambil melihat tetesan hujan.

Saat ada taxi yang lewat Tenn langsung menghentikannya dan masuk ke dalam. Tenn pun langsung melesat ke kediaman Nanase.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tadaima," kata Tenn memasuki rumah.

Dia heran kok sepi. Biasanya Riku akan berlari dan memeluknya untuk menyambutnya.

"Riku mana Bibi Tia?" tanya Tenn pada Bibi Tia yang sedang mengepel.

"Riku-sama ada di kamar, Tenn-sama," jawab Bibi Tia.

Tenn langsung pergi ke kamar Riku yang memang berada di lantai satu.

Ceklek

"Riku?"

"Hiks...hiks...hiks.."

"Riku?" Tenn pun semakin lebar membuka pintu mendengar isakan dari dalam kamar adiknya.

Saat sosoknya masuk ke kamar sang adik, etensi semua orang seketika beralih ke Tenn. Dan Tenn sendiri melihat adiknya yang sedang dipeluk Bibi Mai dengan keadaan menangis serta ditemani oleh Sakura dan Sakuma yang berusaha menghiburnya.

"Tenn-nii!!! Huwaaa...." tangis Riku semakin kencang saat melihat Tenn. Riku juga melepas pelukannya pada Bibi Mai dan merentangkan tangan ke Tenn, minta dipeluk oleh Tenn.

"Riku, ssttt....sudah jangan menangis," kata Tenn menenangkan sambil memeluk sang adik.

"Riku takut Tenn-nii...hiks...petirnya kencang sekali....huwaaa"

'Sudah ku duga' ucap Tenn dalam hati.

Riku memang takut dengan petir dan gelap. Jika ada petir atau listrik padam, Riku selalu berlari ke Tenn sambil menangis. Jika tidak ada Tenn, Riku akan menangis histeris mencari sang kakak. Maka dari itu, Bibi Mai, Sakura, dan Sakuma tadi berusaha menenangkan Riku yang terus menangis mencari Tenn.

"Ssttt...sudah ya, tenang Tenn-nii kan di sini nemenin Riku. Yos...yosh...Riku anak baik jangan menangis"

"Hiks...hiks..." Riku masih terisak dengan wajah ia tenggelamkan ke dada sang kakak.

"Riku tidur ya"

"Tidak mau! Riku takut..."

"Kan ada Tenn-nii. Ayo Tenn-nii temenin Riku tidur," kata Tenn sambil membaringkan Riku.

"Ano... Tenn-sama kami pamit dulu," kata Bibi Mai mewakili Sakura dan Sakuma.

"Hn"

Dengan itupun mereka keluar dari kamar Riku.

"Baiklah sekarang waktunya Riku tidur hmm"

"Tenn-nii temenin Riku ya. Tenn-nii nggak boleh pergi!"

"Iya sayang"

"Tenn-nii harus terus meluk Riku!"

"Iya, ayo tidur"

Dengan usaha yang tidak mudah, Tenn akhirnya bisa menidurkan Riku. Tenn pun ikut tertidur sambil memeluk adik tercintanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Yahoo

Kembali lagi dengan saya

Gimana ceritanya?

Semoga tidak mengecewakan

Dan semoga suka

Silahkan vote jika kalian suka cerita ini

Komen jika mau dan jika ada yang ingin disampaikan dengan author.

Serta saya minta kritik dan saran untuk kemajuan cerita ini dan mungkin cerita saya selanjutnya.

Saya mau pamit dulu untuk kali ini

Tenang akan balik lagi kok

Saya usahain nggak pernah Hiatus

Karma saya tau sakitnya dihiatusin autor༎ຶ‿༎ຶ

So ketemu lagi chapter depan dan....

Jaa nee

Protect My Otouto [End]Where stories live. Discover now