Hanya Kata Maaf yang Dapat Ku Ucapkan

34 11 0
                                    

"Sayang..."

"Iya?"

"Ikat pinggang kakak dimana ya?"

Seorang remaja muda tengah mencari ikat pinggangnya untuk mengampus hari ini, orang yang bermarga Moon. Moon Taeil. Sedangkan yang ditanya adalah junior nya yang sedang libur. "Di sofa kak, kemarin kakak naruh disitu." Seorang gadis cantik yang lebih pendek dari Taeil menjawab dengan tangannya yang tak lepas dari spatula, membuatkan sarapan untuk Taeil.

Kemarin Taeil mengerjakan tugas dirumah pacarnya yang sudah menemaninya selama tiga tahun ini. Tapi karena kemarin kemalaman, Taeil akhirnya tidur menginap dirumah gadis itu yang bermarga Lee. Lee Hyeseon.

"Kakak nanti pulang jam berapa?" Tanya Hyeseon sambil menaruh nasi goreng dimeja makan diikuti Taeil yang duduk dikursi meja makan sambil menggulung lengan kemejanya.

"Cuma bentar kok, paling jam sepuluhan? Cuma dua matkul soalnya."

Hyeseon mengangguk-anggukan kepalanya dan ikut makan bersama Taeil dengan tenang.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan kurang lima belas menit saat mereka sudah selesai sarapan pagi. Hyeseon sedang menunggu Taeil yang sedang memakai sepatu talinya sambil membawa tas ransel milik Taeil.

"Sudah, kakak berangkat dulu ya? Kalo mau apa bilang ke kakak kamu aja atau gak si Sangwoo. Kakak berangkat dulu ya?" Ucap Taeil mengambil tas yang dipegang Hyeseon, lalu mengusap halus kepala Hyeseon setelah memberi kecupan hangat pada kening Hyeseon.

"Hati-hati."

Taeil melontarkan senyum nya lalu meninggalkan Hyeseon menuju taksi yang tadi sudah dia pesan.

Hyeseon memutuskan masuk kembali kerumah untuk mengerjakan tugas tadi malam yang belum sempat ia selesaikan karena kemalaman.

미안해

Setelah dua jam akhirnya kegiatan mengampus Taeil sudah selesai. Taeil akan memesan taksi namun sebuah panggilan telepon mendahuluinya. Mantan Taeil. Ia lupa kenapa ia masih saja menyimpan kontaknya padahal sudah memiliki yang baru dan nyaman. Dua detik berpikir lalu ia mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"Halo, Taeil."

"Kenapa telepon?"

"Boleh ketemuan sebentar? Ada yang ingin ku bicarakan. Sebentar saja."

Taeil tampak ragu-ragu. Bagaimana jika Hyeseon tau dan akan terjadi kesalahpahaman. Dengan berat ia mengehela napas.

"Dimana?"

Disinilah mereka. Cafe kecil didekat kampus Taeil. Duduk berhadapan dengan mantannya lima tahun yang lalu. Hanya masalah sepele mereka putus, putus karena kopi dan ditelepon.

"Kenapa? Apa yang mau kamu bicarakan, Minyoung?" Tanya Taeil sesantai mungkin.

Gadis bernama Minyoung itu tampak mengulum bibirnya dan memainkan ujung kemeja nya sebelum berbicara. "Sebentar lagi aku akan menikah, Taeil. Dan aku sudah dilamar." Jelas Minyoung sambil menunjukkan cincin mungil dijari manisnya.

Taeil yang ikut senang tanpa sadar memegang tangan Minyoung untuk melihat cincin itu. "Aku ikut senang." Ucap Taeil dengan senyuman khasnya.

"Terima kasih. Aku harap tahun depan kau dan kekasihmu bisa datang di acara pernikahan ku. Aku ingin kalian berdua datang."

"Pasti. Aku dan Hyeseon akan datang ke acara mu."

Keduanya saling melontarkan senyuman dilanjutkan dengan makan makanan manis yang disajikan di Cafe tersebut.

미안해 Mianhae | Moon Taeil [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang