Part 1

86.6K 4.8K 140
                                    

Seperti rutinitas yang biasa Salsha jalani sehari-hari, di pagi hari ia harus berangkat sekolah, lalu setelah itu pulang, makan, dan tidur. Memang tak ada hal yang menarik di hidupnya.

Kecuali kalau disenyumin doi. Batin Salsha sembari tersenyum-senyum.

Ia melangkah menuju mejanya dan duduk disana. Tak lama datang sahabatnya. Anggun. Yang berbeda kelas dengannya.

"Salsha, ada kabar buruk yang menimpamu." Ucapnya sambil mencubit pipi Salsha.

Karena sakit, Salsha segera menepis tangan Anggun yang tadi mencubit pipinya. "Apaan sih Nggun? Dateng-dateng maen cubit-cubitan aja."

Anggun duduk disebelahnya. "Lo tau ga sih," Salsha menggeleng. "Gue belom selesai ngomong." Anggun memelototi Salsha.

"Si Rama lo itu udah punya pacar baru lagi dan--" ucapan Anggun segera dipotong oleh Salsha.

"Stop, stop Anggun. Gue ga peduli kalau dia punya pacar kek, engga punya kek. Gue gak peduli. Gue suka sama dia bukan berarti mau pacarin dia, ngerti?" Jelas Salsha panjang lebar.

Salsha juga sebenarnya sudah bosan mendengar Rama yang sepertinya memang sering bergonta-ganti pacar. Mungkin, dia memang berniat untuk mem-pacari perempuan seantero sekolah.

Anggun mendumal. "Yaudah, nanti pulang sekolah jangan pulang ke rumah ya. Kita nonton dulu!" Ajak Anggun dengan semangat.

Salsha mengangguk mengiyakan, mengingat nanti pulang sekolah pasti akan bosan jika berada di rumah.

Kriing, kriing, kriing.

"Bubye Salsha!"

***

Bel istirahat sudah berbunyi setelah lima menit yang lalu. Namun guru mata pelajaran Salsha belum juga membubarkan kelasnya.

Salsha melirik keluar kelas, tampak Anggun yang sedang memandangnya dengan tatapan memelas.

Akhirnya saat yang ditunggu pun tiba, guru mata pelajaran pun keluar dari kelasnya, dan Salsha segera berjalan menuju Sahabatnya yang sedang menunggunya diluar.

"Lama banget sih?!" Anggun menggerutu.

"Gatau tuh, tanya aja sendiri sama gurunya."

Setibanya di kantin, Salsha dan Anggun segera menuju meja yang sering mereka duduki, yaitu, bagian pojok.

"Mau pesen apa Sha?" Tanya Anggun.

"Samain aja."

Sambil menunggu pesanannya datang, Salsha mengetuk-ngetukkan jari tangannya pada meja kantin sesekali mengedarkan pandangannya.

Selang beberapa menit, Anggun akhirnya datang membawa dua mangkok berisi bakso. Dan memberikannya pada Salsha.

Salsha segera melahap bakso tersebut. Lalu mengambil jeda sebentar. Seluruh siswa di kantin ini melihat pada satu titik yaitu Rama bersama pacar barunya.

Sambil terbatuk, Salsha berkata. "Pacar baru Rama tuh Sisil?"

Anggun mengangguk. "Gue tadinya mau ngomong, tapi sama lo di sela."

Salsha memperhatikan pasangan itu, Sisil selalu menempelkan lengannya pada lengan Rama. Di belakang Rama tampak ketiga temannya yang juga anak populer di Buana Indah.

Mereka duduk di bagian tengah meja kantin, tempat khusus anak populer, entah kenapa dinamakan seperti itu.

Selama beberapa menit, Salsha tak memakan baksonya dan memperhatikan Rama terus-menerus. Sampai akhirnya Rama menoleh kearahnya, membuat Salsha cepat-cepat membuang pandangannya.

Cuma dilirik dikit doang, efeknya bisa segini. Batin Salsha, tangannya memegang dadanya, detak jantungnya terasa cepat.

Anggun yang ada di hadapannya menatap Salsha heran.

-an-

Part 1 selesai yeeay! Ini cerita abal bgtbgt sumpah! Jangan lupa vomment! Butuh sarannya.

Waiting for You [PRE - ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang