#𝙥𝙧𝙤𝙡𝙤𝙜, 𝘵𝘩𝘦 𝘩𝘪𝘥𝘥𝘦𝘯

308 51 7
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALUNAN MELODI YANG TERCIPTA DARI perpaduan antara bilah kayu yang digesekkan dengan senar biola, menggema ke segala penjuru ruangan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ALUNAN MELODI YANG TERCIPTA DARI perpaduan antara bilah kayu yang digesekkan dengan senar biola, menggema ke segala penjuru ruangan. Membuat suasana indah dan damai di dalamnya. Suara dentingan dari dua gelas yang saling bertemu, semakin meramaikan suasana.

Perhatian mereka teralih, menatap ke arah sosok seorang gadis yang sedang berdiri tepat pojok ruangan. Menutup dirinya dari keramaian para bangsawan yang memenuhi ruangan mewah itu. Mengabaikan berbagai macam tatapan yang ditujukan kepada dirinya.

Surai hitam panjangnya tergerai. Terlihat legam dan berkilat dengan sedikit gelombang di bawahnya. Berayun dengan begitu anggun dan elok. Tubuhnya terbalut oleh gaun hitam panjang. Semakin menambah kesan misterius dan elegan pada dirinya.

Kulit yang terlihat pucat dan lembut. Bibir berwarna peach murni yang terlihat menggoda. Iris hitam legam yang terlihat memesona bagi siapapun yang melihatnya. Bulu mata lentik menghiasi kelopak matanya, menambah pesona yang terlihat sangat begitu indah.

"Siapa dia? Apakah dia seorang bangsawan?"

"Aku juga tidak tahu. Aku belum pernah melihat bangsawan sepertinya."

Berbagai macam pujian lengkap dengan makian yang dilontarkan oleh beberapa bangsawan wanita disana, diarahkan tepat kepadanya. Namun sekali lagi, ia hanya mengabaikannya. Tetap memasang wajah datar andalan miliknya. Tanpa ekspresi apapun disana.

Nayanikanya berkilat. Atensinya teralih kala mendapati sang target berada dalam jangkauan pandangannya. Mengamati setiap pergerakan yang ia lakukan. Tak sedikitpun melepaskan pandangannya dari pergerakan sang target. Mengintai layaknya seorang predator yang tengah mengincar mangsanya.

Derap langkah yang tercipta dari pijakan sepatu pantofel hitam dengan lama, perlahan mulai memasuki indera pendengaran sang gadis. Kurva tipis tercetak di wajah indahnya. Namun itu bukanlah sebuah lengkungan tipis yang membentuk sebuah senyuman. Melainkan sebuah seringaian dengan banyak makna di dalamnya.

Derap langkah dari suara pantofel tadi, kini terhenti. Perlahan senyap dan menghilang. Menampakkan seorang pelayan dengan wajah yang tertutup. Menyamarkan identitas darinya. Yang terlihat hanyalah perawakan tubuhnya yang sedikit pendek, dengan surai hitam miliknya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 16, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

#𝐒𝐔𝐑𝐑𝐄𝐏𝐓𝐈𝐓𝐈𝐎𝐔𝐒, mtpWhere stories live. Discover now