Outro

1.2K 142 25
                                    

24 Desember 20xx,
23.45 KST

Pria mungil itu menatap secangkir latte dengan tatapan kosong sesekali menoleh kearah pintu masuk jika lonceng berbunyi. Ia sedang menunggu seseorang yang begitu spesial untuknya. Lebih tepatnya, tunangannya. Ia menghembuskan nafasnya untuk menetralkan irama detak jantungnya yang begitu cepat. Entah kenapa ia begitu gugup, padahal sudah terlalu sering ia bersama lelaki itu tetapi tetap saja degupan itu selalu ada untuk pria tersebut.

Tring

Lonceng berbunyi menandakan seseorang telah memasuki cafe bernuansa eropa tersebut. Liu Yangyang, pemuda mungil tersebut tersenyum kecil ketika tunangannya telah datang menatapnya meski tatapan itu tetap saja mengartikan kekosongan tanpa kehangatan. Yangyang sedikit tersenyum kecut. Pria bertubuh jangkung tersebut langsung duduk dihadapan Yangyang tanpa mengatakan apapun. Walaupun hanya mengucapkan sapa.

"Aku sudah memesankan minuman kesukaanmu. Jadi, tunggulah sejenak" seraya tersenyum teduh seperti biasanya. Pria itu hanya mengangguk dengan tangan yang ia lipat di depan dada. Yangyang meminum latte nya untuk menghilangkan rasa canggung dan gugup. Tak lama, pesanan sang tunangan sudah sampai diatas mejanya.

Na Jaemin, pria bertubuh jangkung dengan status sebagai tunangan pemuda mungil itu langsung meminum americano nya. Masih terasa hangat ditenggorokan hingga ke lambung. Hari ini, tepat malam Natal, cuaca begitu dingin. Meminum americano hangat memang cocok dengan cuaca seperti ini.

"Ada apa kau memintaku kemari?" tanya pria itu.

Yangyang menatap pria itu sejenak untuk mengingat pahatan sempurna di wajah tegas tersebut. Mungkin hari ini, ia akan melihat wajah ini dalam jarak yang dekat untuk terakhir kalinya. Ia tersenyum nanar dengan memainkan cincin yang sama dengan tunangannya.

"Ada sesuatu hal yang akan aku katakan kepadamu. Mungkin ini menguntungkan bagimu dan mungkin... aku juga. Karena kabar ini akan membuatmu bisa bernafas begitu lega"

Yangyang menatap Jaemin dengan tatapan lembutnya meskipun tersirat kesedihan disana. Jaemin tetap diam mendengarkan, meskipun dihatinya ada rasa penasaran yang begitu besar. Pemuda mungil itu menghela nafas berat seraya melepaskan cincin tersebut. Jaemin yang melihatnya terkejut meskipun hanya beberapa detik.

Yangyang mengambil sebelah tangan Jaemin dan menaruh cincin pertunangannya diatas telapak tangan besar itu. Ia tersenyum kecil dan menaruh tangannya diatas meja. Jaemin meremat cincin itu sedikit kuat dan menatap tunangannya meminta penjelasan.

"Aku melepaskanmu. Hiduplah bahagia setelah ini Jaemin. Aku tidak mau kau terikat denganku tetapi hatimu berkeliaran pada orang lain. Aku tau bagaimana menyiksanya dirimu ketika kita ditunangkan begitu saja, apalagi kau memiliki pujaan hati yang kau cintai bukan? Kejarlah kebahagiaanmu, Na. Aku merelakanmu. Untuk masalah orang tuaku dan orang tuamu, aku sudah berbicara dengan mereka bahwa aku tidak mau melanjutkannya karena aku tidak mencintaimu untuk alasannya. Dan mereka mengerti. Jadi, kau tidak perlu bersusah payah untuk mencari alasan. Berbahagialah setelah ini, Na Jaemin. Kau bebas sekarang"

Jaemin hanya diam menatap pemuda yang tersenyum manis seperti biasanya. Meskipun ia tau pemuda yang berstatus tunangannya ini mati-matian menutupi rasa sakit hati yang ia terima.

"Terima kasih untuk 2 tahun ini kau mau bersamaku. Menemaniku, berada di sampingku meskipun berat bagimu. Tapi aku benar-benar berterima kasih karena kau, aku mengerti bahwa sebuah hubungan tidak akan berjalan jika hanya satu cinta di dalamnya. Meskipun aku memaksamu untuk berada di sisiku, tapi itu tak akan berhasil karena kau tak akan pernah mencintaiku"

Yangyang tersenyum pedih dan langsung meminum lattenya untuk menghilangkan rasa sesak yang sudah berkumpul di dadanya. Air mata pun sampai sulit dikeluarkan karena terlalu pedih kisahnya. Jaemin hanya menatap wajah itu tetapi entah kenapa ia merasakan sesak ketika wajah ceria itu berubah menjadi sendu seperti ini.

"Maaf"

Tapi hanya itu yang bisa Jaemin ucapkan. Yangyang menggeleng ribut untuk ucapan Jaemin, ia tidak menyalahkan Jaemin disini. Karena ia tahu, perjodohan tak akan bisa merubah apapun. Apalagi soal percintaan. Maka dari itu, Yangyang lebih baik melepaskan pria ini.

"Tidak perlu meminta maaf. Kau tidak salah disini. Anggap saja 2 tahun lalu kau mendapat musibah berat, tetapi untuk sekarang kau sudah bebas dari musibah itu hehe. Hiduplah dengan bahagia ya, Na Jaemin. Aku membiarkanmu pergi untuk kali ini. Dan satu lagi pintaku, jangan memanggilku atau berada di sekitarku. Karena aku membutuhkan waktu untuk melupakanmu"

Yangyang terkekeh kecil dan langsung menghabiskan lattenya. Jaemin masih diam mendengar ucapan mantan tunangannya ini, entah kenapa ia sedikit tidak rela untuk melepaskan pria itu. Ada satu sisinya yang menginginkan Yangyang tetap berada disekelilingnya tetapi pendiriannya mengalahkan semuanya. Ia menyanggupi permintaan pemuda mungil tersebut.

"Sepertinya aku harus pulang. Malam Natal akan dimulai sebentar lagi, pasti sepupuku sudah meramaikan acaranya dirumah. Merry Christmas, Na Jaemin. Love you but im let you go. Selamat tinggal"

Yangyang menatap jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 23.55 KST. Ia langsung bergegas pergi dari sana setelah mencium pipi mantan tunangannya untuk terakhir kali. Jaemin pun ikut keluar dari cafe tersebut dan menatap kepergian pemuda mungil itu yang langsung masuk ke dalam taksi.

Ia menatap cincin indah dengan permata ditengahnya. Dan bertepatan dengan kepergian Yangyang, salju pertama di bulan Desember telah turun ke bumi. Jaemin menatap langit dengan pandangan sendu. Hatinya seperti kosong separuh. Alunan musik natal memekakkan telinga Jaemin.

Tepat 25 Desember, Yangyang melepaskan ikatannya dengan Jaemin sebagai tunangan. Tak ada lagi, ikatan antara mereka karena pemuda itu telah merelakan semuanya untuk dirinya yang butuh kebahagiaan. Jaemin menatap jalan raya dengan bergumam.

"Merry Christmas, Liu. And Sorry for everything"

25 Desember 20xx
00.00

-TBC-




.
.
.




HELLOW! CERITA BARU GUYS HIHIHI. Karena yang sebelah udah end, akhirnya aku bawa book baru. ini temanya sedih juga tapi gak sedih banget kok. aku terinspirasi dari lagunya taylor swift yang back to december. kayaknya cocok buat cerita mereka hehe. jadi aku harap kalian suka ya sama cerita ini.

jangan lupa voment and share ya guys! have a nice day and happy reading!! see u next chapter yorobunn><

December 25th [JAEMYANG]✔️Where stories live. Discover now