Chapter 2

21 5 0
                                    

Jeon Wonwoo berjalan dengan gaya arogan miliknya seperti biasa. Melewati tangga yang akan mengantarnya ke lantai dua. Pemuda ini nampak santai. Tidak terburu-buru layaknya semua siswa yang ada di kelas saat ini. Padahal Caste Game telah di mulai. Tapi bagi Wonwoo ini bukanlah apa-apa. Untuk periode satu tahun ke depan nanti, hanya ia yang akan menjadi raja seterusnya. Tidak akan ada yang berani mengkhianati Wonwoo. Semua orang takluk padanya.

"Cih. Semua orang terlihat sangat frustasi saat ini." Wonwoo mendengus. Mengabaikan deru langkah seseorang dari belakang yang mengejarnya.

"Tentu saja. Aku akan mencoba menjadi ranking pertama." Suara bariton milik Mingyu menggema. Membuat Wonwoo menoleh ke arah pemuda bersurai hitam yang sekarang berjalan mendekatinya. Sebuah senyum simpul tercetak jelas di wajah tampan Mingyu.

"Aku ingin kau mengakuiku, Wonwoo-ya." Mingyu berbisik di telinga Wonwoo. Dan Wonwoo hanya bisa menyeringai kecil saat ia bisa menatap jelas wajah Mingyu yang ada di depannya. Tangannya terulur ke leher pemuda itu. Senyum menggoda Wonwoo berikan pada Mingyu. Membuat pemuda itu kaget karena tingkahnya. Manik obsidiannya menatap intens ke arah Wonwoo. Tatapan yang sama sekali tidak membuat Wonwoo takut.

"Mingyu-ya, apa kau benar-benar menyukaiku sedalam itu?" Wonwoo menipiskan jarak. Dari jarak sedekat itu, Mingyu bisa mencium jelas aroma citrus yang menguar dari tubuh Wonwoo. Apalagi saat Wonwoo menarik dasi seragamnya, hingga jarak antara mereka semakin menipis.

"And then, bring the 'King' Card from me." Wonwoo berbisik seduktif di telinga Mingyu. Membuat wajah Mingyu memerah sempurna karena bisikan kecil Wonwoo di telinganya.

"Tentu. Tapi b-bagaimana?" Wajah Mingyu terlihat panik sekarang. Seakan bingung bagaimana untuk mencari kartu itu, dan Wonwoo benar-benar menikmati ekspresi yang Mingyu perlihatkan untuknya.

"Bukankah banyak cara yang bisa kau gunakan? Mengancam atau mengalahkan mereka, Mingyu-ya."

"T-tapi—" Belum selesai Mingyu membantah, ia terdiam saat melihat Wonwoo menggerakan telunjuknya dengan sensual. Lidahnya terjulur menyentuh telunjuknya sendiri.

"Bukankah ada pepatah yang mengatakan jika kau mencintai seseorang, maka kau akan mengorbankan apapun?" Wonwoo kembali mendekatkan wajahnya. Hingga bibirnya hampir saja menyentuh bibir Mingyu. " Itu benar-benar keren kan? Dan jika aku adalah orang yang di cintainya, I would get wet for him."

Wonwoo terdiam saat melihat seringaian kecil di bibir Mingyu. Tangan pemuda itu bergerak untuk menarik tangannya. Mencengkram dengan erat, hingga membuat Wonwoo meringis kecil akibat cengkraman itu. Wonwoo bisa merasakan manik obsidian Mingyu menatap tajam dirinya. Tatapan yang seakan membuat dirinya tak bisa berkutik sedikitpun. Bahkan saat ia mengadah untuk menatap obsidian Mingyu, Wonwoo sama sekali tidak bisa membalas tatapan tajamnya. Wonwoo seolah takut melihat tatapan yang Mingyu berikan untuknya.

"Aku akan membawanya untukmu." Suara bariton itu penuh tekanan dan keseriusan yang membuat Wonwoo tetap diam. Tubuh Wonwoo seakan menjadi kaku saat melihat Mingyu menyeringai kecil. Seringaian yang bisa membuat tubuh Wonwoo meremang karena takut.

"Hmph. Aku menunggu berita bagus darimu, Mingyu-ya." Dan setelahnya, Mingyu mengangguk. Kemudian melepaskan cengkramannya pada Wonwoo. Ia mulai berbalik, dan berjalan menjauh dari Wonwoo. Menaiki tangga ke lantai atas, dan meninggalkan Wonwoo sendiri yang sekarang nampak puas karena Mingyu menuruti ucapannya.

"Oh. Menarik." Senyuman licik kembali tercetak di wajah Wonwoo. Well, semuanya akan menjadi sangat mudah bagi dirinya. Mingyu saja bertekuk lutut di hadapannya. Ah. Ini benar-benar menyenangkan. Wonwoo harap kesenangan ini tidak akan pernah berakhir. Ia akan selamanya menjadi raja selama bersekolah disini.

Caste Heaven | Meanie CoupleWhere stories live. Discover now