"Oh? Jadi gitu?"
Jadi saat merasakan rasa yang sangat manis tanpa sadar membuat Cale mulai ngiler.
Pada saat itu, dia melakukan kontak mata dengan ayahnya, Deruth Henituse, yang sedang menatapnya.
"Cale."
Deruth diam-diam memanggil nama Cale sebelum ragu-ragu. Dia kemudian mulai mengerutkan kening dan menggerakkan mulutnya. Cale tidak menyukai suasana canggung itu dan mulai berbicara.
"Sangat lezat."
"Ya, rasanya seperti sampah....hah? Apa kamu mengatakan itu lezat?"
"Jadi Cale dulu sering menyebut makanan sampah?" Beacrox mengangguk menanggapi pertanyaan Eruhaben.
"Iya semuanya terasa lezat."
Cale memutuskan untuk memberikan pujian pada makanan saat mengingat kalau Beacrox adalah seorang koki di kediaman ini. Memperlakukan Ron dengan lebih baik berarti memperlakukan anaknya juga sama.
Dia mengambil kembali buah yang terasa manis itu tanpa mempedulikan etiket. Dia kan hanya sampah.
'Yang terbaik adalah menjadi sampah.'
"Cale, menjadi sampah itu tidak baik." Ucap Alberu, sang Hyung penuh dengan kesabaran dan pengertian.
"Iya! Manusia, kenapa kamu ingin menjadi sampah?"
"Hm! Kalau kamu sampah, kami apa dong?"
Cale tidak bisa menjawab pertanyaan On yang.. agak gimana gitu. Semuanya setuju.
Tidak ada yang benar-benar peduli, tidak peduli apa yang dia lakukan dan apa yang dia katakan. Selama Cale dapat mencegah dirinya dari dipukuli oleh tokoh utama, Cale bisa menjalankan rencananya sebagai pemalas dengan kehidupan yang tenang dan damai.
Deruth fokus pada kata 'Tidak ada yang peduli', dia merasa sedih, dia menyesal tidak ada saat Cale benar-benar membutuhkannya.
"Ya, ini benar-benar enak. Sangat menyenangkan melihatmu menikmati makanan."
Deruth benar-benar tampak seperti satu-satunya orang yang merawat Cale. Dia bahkan tidak punya masalah tentang kurangnya sopan santun Cale. Benar-benar ayah yang peduli, terkadang menyadari ini membuat hati nurani Cale sakit, tapi ini juga demi kebaikan ayahnya.
Jika keluarga tirinya diterima dengan baik, ayahnya akan lebih bahagia. Jadi Cale memilih mengorbankan dirinya dan mendapatkan apa yang dia inginkan kemudian hari.
'... Cale/Putraku/Hyung/Orabuni...'
Hidup tenang dan damai.
Saat Basen menjadi Count, Cale bisa menjadi kakak Count yang menikmati menjadi pemalas yang kaya. Atau tidak, jika dia diasingkan, Cale akan mengumpulkan uangnya sendiri untuk jaga-jaga jika suatu hari dia dibuang jauh.
"Iya, pastikan anda makan banyak juga ayah."
Basen mengeluarkan bunyi 'Ho' lain tapi Cale tidak peduli, Cale tak perlu melihat ke arah Basen untuk mengetahui adiknya itu memandang dirinya rendah. Memang Cale tau Basen akan kesulitan berinteraksi dengannya yang merupakan biang masalah.
'.. aku tidak memandang rendah Hyung!! Hanya karena kami jarang berinteraksi atau berbicara, bukan berarti aku membenci atau memandangnya rendah!!'
Jika Cale diibaratkan tong sampah Count, Basen dikenal sebagai kebalikannya bahkan sangat-sangat lebih baik dari Cale. Basen cerdas, tulus dan bertanggung jawab yang ini sangat mustahil dimiliki oleh Cale.
YOU ARE READING
🍀TOTCF react to MC🍀
FanfictionCale dan keluarganya diteleportasikan ke dimensi lain. Disana mereka bertemu seorang gadis berambut hitam panjang dengan mata cokelat kemerahan sedang menyambut mereka. "Selamat datang, namaku Alicia, kalian disini adalah untuk melihat kehidupan dun...
