Mata coklat kemerahan milik Cale menoleh ke meja juga. Lebih tepatnya dipiringnya, hidangan sosis yang terlihat lezat. Cale mulai memotong sosis menjadi dua dengan pisau.

'Sangat berair.'

Dia tidak tau apakah jus mengalir keluar begitu dia memotongnya karena itu buatan tangan atau karena dimasak dengan baik, tetapi warna pada sosis membuatnya lapar. Cale mengingat kata 'tiga hari' yang disebutkan oleh Ron pagi ini.

'Apa Matcha sedang sarapan juga ya sekarang?'

"Ohhh!"

Cale memijit keningnya saat Rosalyn bersuara bersama Hannah dan Witira.

Cale tanpa sadar tersenyum memikirkan hal itu terlepas dari topeng sampahnya.

Clang.

Dia mendengar sesuatu jatuh dan melakukan kontak mata dengan adiknya, Basen. Dia bisa melihat bahwa Basen telah menjatuhkan garpu ditangannya.

"Saya minta maaf."

Basen dengan tenang meminta maaf seperti kepribadianya yang tenang yang dikenal oleh Cale. Pelayan yang bertanggung jawab atas makanan dengan cepat menghampiri untuk memberi Basen garpu baru dan mengambil garpu dilantai. Setelah menyaksikan itu Cale kembali fokus pada makanannya.

Cale berpikir jika dia menjatuhkan garpu mungkin tak akan ada yang akan mengambilkannya karena takut, ya walau pada akhirnya akan tetap ada yang melakukannya.

Mungkin jika ada kedua pelayannya, itu akan langsung ditangani.

Ron akan dengan sigap menangkap garpu sebelum jatuh yang membuat Cale malah sedikit ketakutan melihat reflek ajaib itu. Sementara Risa akan mengambil dan memberikan garpu baru dengan lembut.

'Jika aku pilih Ron atau Matcha sepertinya aku lebih suka dengan Matcha saja. Aku bisa santai berada disekitarnya.'

"Ohh, jadi anda tidak suka dengan saya ya?"

(Kasihan sama Cale 🗿🙏)

Cale harus membuat Risa memperpanjang kontrak bagaimanapun caranya. Senyum di wajahnya tidak bisa hilang saat memikirkan Risa dengan lesu mengeluh pada dinding soal masalah hidupnya seperti yang biasa Cale tonton diam-diam.

"Eee... Dia mengeluh pada dinding?"

Alberu tidak mempercayai apa yang dia dengar. Mengeluh pada dinding? Kenapa tidak dengan manusia atau dengan binatang saja? Kenapa harus benda mati?

Itu malah membuatnya makin menyedihkan saja. Eruhaben punya pemikiran yang sama dengan Alberu.

"... Ho?"

Itulah sebabnya dia tidak mendengar penyataan terkejut dari saudara laki-lakinya, Basen.

Cale memandang berkeliling ke semua hidangan didepannya. Dia memindahkan garpunya ke arah salad yang terbuat dari buah-buahan. Setelah mengisi perutnya dengan daging, sup dan roti, Cale berpikir untuk mencoba yang lain.

Dia melihat kearah buah yang menarik perhatiannya, memasukkan buah itu ke mulutnya dan menggigitnya.

'.... Bukankah dia sangat mirip denganku?'
Cale memikirkan hal-hal yang OG!Cale lakukan itu sama seperti yang dia lakukan, itu memberinya perasaan yang aneh.

"Mm."

Pada saat itu jus buah manis memenuhi mulutnya. Cale benci asam, sebenci dia melihat Ron biasanya menyiapkan lemon spesial untuknya yang untung saja bisa dia tolak walau Cale merasa setiap tahun nyawanya sudah berkurang.

🍀TOTCF react to MC🍀Where stories live. Discover now