'Tuan muda anak anjing sepertinya tidak berubah soal bagian itu.'
"Saya harap anda menikmati sarapan anda."
"Terimakasih. Ron, pastikan kamu makan enak juga."
Cale berjalan melewati Ron dan ke ruang makan. Dia bisa melihat keluarganya duduk disana. Ayahnya dan kepala rumah tangga Henituse saat ini, Deruth. Disebelahnya adalah ibu tiri Cale, Sang Countess, serta putra putrinya. Keempat orang itu memandang Cale.
"Kamu terlambat lagi hari ini."
Tatapan Cale kembali ke ayahnya yang berbicara. Entah kenapa, saat ini pikiran Cale kembali ke penjelasan didalam novel, tentang perasaan Cale Henituse pada ayahnya.
'Ayahnya adalah satu-satunya yang didengarkan oleh Cale. Alasan sampah tidak meninggalkan daerah itu dan mendapatkan apapun yang dia inginkan didalam wilayah Count adalah karena ayahnya, Count Deruth Henituse. Mau dilihat dari sisi manapun itu memang aku.'
Keyakinan Cale pada novel itu meningkat menyadari deskripsi yang novel berikan untuknya sangat tepat, walau dia hanya karakter extra untuk dijadikan bubur halus oleh protagonis sialan.
Tapi, sayangnya ayah Cale tidak seperti ayah kuat lainnya. Dia tidak memiliki ketrampilan atau pengaruh khusus. Dia cuma punya banyak uang. Namun, Cale lebih suka seperti itu, jika seperti itu, kehidupan tenang dan damai yang Cale impikan lebih cepat terwujud dan dia tidak perlu khawatir soal biaya.
Uang adalah sesuatu yang lebih suka Cale dapatkan dan miliki daripada pengakuan publik atau gelar bangsawan.
Cale kembali ke tatapan lainnya.
Tiga orang lain yang sudah duduk dikursi.
Ibu tirinya yang tau bahwa dia tidak menyukainya dan menghindarinya.
Violan menatap Cale.
Anak sulungnya yang cerdas yang merasa sulit untuk berurusan dengan kakaknya yang jauh lebih tua, Cale
Basen menatap Cale.
Si bungsu dari keluarga yang termuda yang menghindari kakaknya, Cale.
Lily menatap Cale.
Tidak seperti Cale mengganggu mereka atau mereka mengganggu Cale. Mereka hanya memperlakukan satu sama lain seperti orang asing.
'Orang asing ya..'
Ini sempurna, Cale sudah bertingkah seperti sampah dan membangun temboknya sendiri agar dia bisa tenang. Semuanya mendapatkan keuntungan dari perilaku sampahnya.
"Keuntungan?"
Ibu tirinya dan Basen akan diperlakukan baik karena Cale mendapatkan semua perhatian negatif, sementara Cale sendiri dia bisa mendapatkan hidup tenang dengan tak jadi penguasa.
Ah, sial. Cale mengutuk didalam batin saat pandangan semua orang tertuju padanya.
"Silahkan duduk."
"Ya, ayah."
Cale memandangi pesta diatas meja yang tidak memenuhi definisi sarapan dan duduk dikursinya. Cale melakukan kontak mata dengan masing-masing anggota keluarga ini. Mereka semua dengan cepat berpaling setiap kali dia melakukan kontak mata dan terus makan.
'Ya kurasa mereka mendapati diriku sangat sulit untuk diatur.'
Cale mengingat setiap dia menyebabkan masalah saat di ruang makan. Ugh, walau Cale tidak mau tapi dia harus bertingkah seperti itu dan akhirnya menjadi kebiasaan.
YOU ARE READING
🍀TOTCF react to MC🍀
FanfictionCale dan keluarganya diteleportasikan ke dimensi lain. Disana mereka bertemu seorang gadis berambut hitam panjang dengan mata cokelat kemerahan sedang menyambut mereka. "Selamat datang, namaku Alicia, kalian disini adalah untuk melihat kehidupan dun...
