Gelapya malam menarikku kelam
Kunikmati malam berusaha tak kelam
Kuselami dalam-dalam
bagai surya terbenam yang terbitkan indahnya malam
.
malam itu begitu indah
dimana rindu yang biasa kubawa
akhirnya terbayar walau hanya dengan suara
suara yang begitu manis kusapa
menanggapi dengan beribu lembut
mendekap bak selimut yang dibeliin ibu
yang mendekap dikala kedinginan
manis lagi hangat bagai secangkir coklat yang tersaji dipagi hari
andai ku bisa membahasakan yang ada di relungku kala itu
maka dia akan tahu tentang sesuatu
yang bersemayam di relungku kalbu
menghantui sudah bak halu
adakah yang mengetahui itu?
kupikir "enggak" adalah jawab untuknya
sampai detik ini, tiada satu pun yang bisa menjelaskannya
sesuatu yang tak bisa disulam pena sang puitis,
tidak bisa dilukiskan kuas sang pelukis,
bahkan mesin paling canggih sekalipun
dia tak tahu tentang sesuatu
bahkan 'ku tak bisa sembarang curhat tentangnya
bisa jadi ia merasakan hal yang sama
iya, sayang...
