02

326 47 1
                                    

Haitani Ran

"Kak Ran jago banget ngepangnya." ucapnya seraya mengamati satu kepangan yang telah selesai kubuat.

Aku terkekeh. Sudah lama aku tak mengepang rambut ternyata skill ku masih tetap sama, tetap pro.

"Selesai."

Kulihat matanya berbinar melihat hasil kepanganku dari pantulan cermin. Rambutnya sangat terawat dan panjang sehingga mudah untuk dikepang.

"Waw hebat! Kak Sanzu apa aku cantik?"

Ia bertanya pada Sanzu yang membuka bungkusan permen rasa stroberi. Semenjak tinggal di sini Sanzu mulai jarang mengonsumsi sabu.

Saat itu, Sanzu katahuan akan menelan sabu oleh y/n. Sanzu benar-benar diceramahi habis-habisan olehnya.

Kupikir Sanzu akan marah besar, tak disangkanya Sanzu hanya diam dan menurut saat diberi permen stroberi sebungkus pengganti sabu.

"Iya, cantik. Kau mengepang sendiri?"

"Kak Ran yang mengepang."

Sanzu melirikku, ku balas dengan senyuman bangga telah menghasilkan maha karya yang mempercantik yang sudah cantik.

"Nggak jadi. Jelek, nggak cocok."

Mendengar perkataan Sanzu membuatku ingin menjambak rambut mullet bancinya. Sedang y/n bergumam bahwa kepanganku bagus.

"Rambut banci, tolong mulutnya dijaga ya." 

Sanzu mengabaikanku. Menatap kolam berisi ikan-ikan mas besar yang berenang. Tak ku pedulikan Sanzu, pandanganku beralih menatap gadis yang memamerkan hasil kepanganku kepada anggota lain.

"Lucu." 

Dan tanpa sadar aku menggumamkan satu kata yang cukup menggelikan. 

To Be Continue...

「𝙍𝙀𝘿𝙀𝙈𝘼𝙉𝘾𝙔」▹ʜᴀɪᴛᴀɴɪ ʀᴀɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang