"Benarkah?"
Jaehyun mengangguk, "ayo bangun dan sarapan."
• Red Crayon •
"Kau mau makan kuenya? Mau kupotong kan untukmu?" Tanya Jaehyun.
Dahyun menggeleng, "tidak. Aku sedang tidak ingin makan sesuatu yang manis."
Tidak ada pembicaraan yang lain saat mereka makan, hanya suara alat makan yang terdengar. Hingga akhirnya Dahyun bersuara.
"Oppa, pulang lah lebih cepat, apakah bisa?"
"Aku tidak tahu, tapi akan ku usahakan."
• Red Crayon •
Ini sudah pukul sembilan, tapi Jaehyun belum juga pulang. Padahal tadi Dahyun memintanya untuk pulang cepat.
Belum lagi di luar hujan deras dari tadi sore, dan belum ada tanda-tanda hujan akan berhenti.
Telpon rumah berbunyi,
"Yeobseyo?"
"Dahyun-ah, maafkan aku. Sepertinya aku akan pulang larut malam. Kau bisa tidur duluan dan tidak perlu menungguku."
Dahyun menghela napasnya kecewa.
"Baiklah." Jawabnya, lalu mematikan telponnya.
Dia pun berjalan masuk ke kamar.
*
*
*
Karena belum mengantuk, hal yang Dahyun lakukan di kamar adalah, melamun.
Melihat air hujan yang turun dari jendela, tapi akhirnya dia memilih menutup gordennya dan naik ke tempat tidur.
Sekarang dia bersandar pada headboard tempat tidur. Mengelus perutnya sambil bersenandung.
Keadaan sangat ramai, ya, ramai karena suara hujan, diselingi suara gemuruh petir.
Dahyun sendiri di rumah ini, tapi rasanya dia seperti tidak sendirian.
Di saat-saat seperti itu, Dahyun mulai berpikir yang tidak-tidak. Ya, maklum saja, ini sudah malam, jam-jam nya overthinking.
Seperti sekarang, dia membayangkan hantu perempuan berambut pirang itu.
Air hujan terus mengguyur, udara semakin dingin. Terasa semakin sendirian dan mengerikan.
Dia pun akhirnya langsung berbaring dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut sepenuhnya, terutama bagian kakinya. Kalau-kalau ada yang menarik kakinya dari bawah tempat tidur.
Wah, perasaan Dahyun sudah semakin kacau, keinginan untuk berlari ke ruangan lain itu ada.
Dia galau sekarang, rasanya ingin keluar dari kamar dan pergi ke ruang tamu hanya sekedar menonton televisi atau pergi ke dapur untuk memakan kue yang Jaehyun berikan tadi pagi, karena belum dimakan sama sekali.
Tapi Dahyun berpikir dua kali untuk melakukan itu.
Bagaimana jika di tengah perjalanan menuju ruangan lain ada yang mengganggunya? Bagaimana dia melihat sosok yang dia tidak ingin lihat?
Kalian pasti juga mengalami hal yang sama ketika kalian sendirian dan ketakutan seperti Dahyun, 'kan?
Semakin kalut, semakin kacau, ah sudahlah.
Akhirnya Dahyun pun memberanikan diri untuk keluar dari kamar itu.
Hendak bangkit dari tempat tidur, tiba-tiba..
TASS!
Mati listrik, keadaan kamar menjadi gelap gulita.
Dahyun bahkan tidak bisa melihat kedua tangannya, karena memang benar-benar sangat gelap.
Ya sudah, akhirnya Dahyun memilih tetap bertahan dalam kondisi seperti ini. Kembali berbaring di tempat tidur, dan kini dia menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Menenggelamkan dirinya ke dalam selimut, dan mencoba membayangkan hal-hal yang lebih menyenangkan daripada hantu, atau perempuan berambut pirang itu.
Takut, Dahyun takut sekali saat ini.
Dia seperti tidak memiliki tempat perlindungan, rasanya panik, ingin menangis.
Perasaan nya campur aduk sekarang.
Suasana sepi terasa semakin menjadi-jadi. "Jaehyun oppa.." lirih Dahyun, berharap pria itu segera pulang dan menemani ketakutannya malam ini.
Entah kenapa, keadaan sekeliling juga terasa semakin dingin, seperti ada hembusan angin dari dalam kulkas yang mengelilingi tubuh Dahyun.
Tubuh Dahyun sudah menggigil, berusaha menghangatkan dirinya sendiri di dalam selimut, matanya mencoba memejam.
Dan tiba-tiba..
KREKK! KREKK!
Terdengar suara aneh dari bawah tempat tidur, seperti suara seseorang yang sedang mencakar bagian bawah tempat tidur.
Ada sesuatu dibawah sana.
Dahyun mematung, tubuhnya sangat kaku, tidak bisa digerakkan.
Napasnya juga ikut tercekat.
Kamarnya seolah seperti kekurangan oksigen yang membuatnya sesak.
Dalam keadaan itu, pelan tapi pasti, Dahyun merasakan selimut yang ia pakai, seperti ditarik ke arah bawah.
"Ah, ada apa ini?" Batin Dahyun berteriak.
Sampai satu momen, selimut itu benar-benar terjatuh.
"Siapa disitu?" Tanya Dahyun bergetar.
Berharap itu manusia, walaupun Dahyun tahu tidak ada seorang pun yang masuk ke kamarnya.
Air matanya pun mulai keluar, Dahyun benar-benar ketakutan saat ini.
Tidak ada yang menjawab pertanyaannya, tidak ada suara yang keluar dari sana.
Hingga akhirnya, selimut yang tadinya jatuh kebawah, kini naik.
Seperti melayang.
Selimut itu terus naik, hingga terlihat bentuk siluet tubuh di dalam selimut itu.
Dan akhirnya, selimut itu terbuka.
Sosok perempuan tinggi, Dahyun tidak bisa melihat wajahnya karena gelap.
Perempuan itu mengatakan hal yang sama seperti di mimpi Dahyun. "Tolong anak saya."
"Andwae, tolong jangan mengganggu ku.." Dahyun menutup mata dan kedua telinga nya.
Dan lalu lampu menyala, di barengi dengan datangnya Jaehyun yang menepuk pundak wanita itu.
"Dahyun-ah?"
"Oppa." Dahyun langsung mendekap pria itu erat. "Aku takut."
"Kenapa selimutnya dibawah?" Tanya Jaehyun. "Dahyun-ah, tanganmu sangat dingin. Hei, kenapa kau menangis?"
Dahyun hanya diam, masih terisak di pelukan Jaehyun.
"Kau belum bisa cerita sekarang? Baiklah, tidak apa-apa." Jaehyun mengusap surai hitam wanita itu, menenangkannya.
Beberapa menit setelahnya, Jaehyun tersenyum saat Dahyun sudah terlelap dengan tenang. Di wajahnya itu masih ada bekas air mata yang mengering. Jaehyun pun membaringkan Dahyun dan menyelimuti tubuhnya, karena tubuh Dahyun benar-benar sangat dingin.
Sebenarnya apa yang terjadi sebelum dia pulang? Apa Dahyun kembali dihantui oleh hantu perempuan itu?
• Red Crayon •
[211019]
jangan lupa vote dan comments!
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST GOT YOU
Fiksi Penggemar(Kim Dahyun & Jung Jaehyun) S1 & S2 ADA DALAM BOOK INI ;) (Bukan) cerita cinta atau romantis. Judul Season 1 ; RED CRAYON (SELESAI) Krayon merah merupakan sebuah cerita menyedihkan dan menakutkan mengenai pasangan muda yang membeli rumah lengkap den...
• WHEN DAHYUN CANNOT SLEEP •
Mulai dari awal
