Long Awaited Night (1)

Start from the beginning
                                    

Butuh waktu sekitar lima menit untuk Jungkook kembali ke sofa dengan membawa segelas susu panas. Ia bukan penikmat susu, lebih menyukai minuman-minuman herbal guna menjaga tubuhnya. Persediaan susu dan kopi di apartemennya itu hanya ia siapkan untuk Taehyung jika kemari.

Jungkook menyodorkan gelas yang berisi susu coklat panas tersebut. Ia langsung kembali duduk di samping Taehyung begitu pria itu menerima susunya. Dipeluknya tubuh Taehyung dengan kedua tangannya, membuat kedua tubuh mereka saling menempel. Taehyung sedang meminum susu, tapi ia juga dapat merasakan 'susu' lainnya sedang menempel di tubuh bagian kanannya.

"Jung, puting lo nyepak tahu,"ujar Taehyung, frontal.

"Iya kan gue udah nggak pakai bra. Lo tahu sendiri gue suka lepas bra kalau tidur!"

"Iya.. Tapi jangan gini kalau ada orang lain. Bahaya."

"Tahu, ini juga karena ada lo doang makanya gue nggak pakai bra lagi. Emang kenapa sih? Horny ya lo?"

"Ya menurut lo aja anjir! Gimana nggak horny kalau jelas-jelas disodorin nenen sama bokong punya lo gini!"

"Oh ya?" Tanpa aba-aba, Jungkook menggesek-gesekkan payudaranya ke tubuh Taehyung dari samping.

"J-jung... Sumpah jangan gini,"pinta Taehyung. Ia benar-benar tidak sanggup. Miliknya sudah berdiri, terlihat dari celananya yang menggembung.

"Kenapa sih? Lo kan udah sering pegang."

"Iya.. Tapi kalau sekarang lo kayak gini, gue nggak yakin cuma pegang doang. J-jung, gue nggak sekuat itu."

"Ya udah, lakuin apa yang lo mau."

"Jung?!"

"Taehyung.. Gue tahu lo sering ngelihatin dada gue, pantat gue, semua tubuh gue. Gue tahu lo sering nyolo sambil bayangin gue, apalagi pas lo habis pegang-pegang nenen sama pantat gue. Gue denger sendiri, lo desahin nama gue setiap kali nyolo."

"Jung..., maaf."

"Nggak, Taehyung. Lo pikir gue nggak suka? Lo pikir gue sering nggak pakai daleman pas ada lo doang, itu karena apa? Lo pikir gue nggak pernah menghindar pas lo mulai pegang-pegang dada sama pantat gue, itu karena apa?"

"Jung..."

"Taehyung, gue bukan jalang. Gue marah kalau ada yang kayak gitu ke gue. Tapi, nggak sama lo. Karena gue suka tiap kali lo sentuh gue, Taehyung. Gue juga pengen lo, Taehyung..."

"Jung.., gue nggak berani apa-apain lo. Lo tahu sendiri kalau lo tuh orang paling berharga buat gue. Gue cuma berani pegang-pegang doang, itupun gue selalu takut nggak bisa nahan diri."

"Taehyung, gue serius. Gue juga mau lo, nggak usah ngelak lagi,"ucap Jungkook yang kemudian membawa tangan Taehyung menuju buah dadanya. Taehyung terkesiap begitu benda bulat nan kenyal itu sudah ada di tangkupan tangannya. "Lo serius nggak mau ini?"

Taehyung menelan ludahnya. Imannya benar-benar diuji saat ini. Sudah ada Jungkook yang selalu ia idam-idamkan selama ini di depannya dengan hanya mengenakan gaun tidur tipis yang membuat puting susunya tercetak jelas. Bagian bawahnya yang tersingkap menampilkan paha mulus Jungkook yang semakin menggodanya. Tangannya pun sudah berada di satu payudara Jungkook. Besar dan bulat, sangat pas di tangan besar Taehyung. Wajah Jungkook semakin terlihat cantik di matanya. Rona merah dan mata sayunya membuat Taehyung tidak mampu menahan birahinya lagi.

"Jung, lo beneran udah siap? Gue juga mau lo, banget. Tapi gue cuma mau kalau lo udah siap. Gue nggak mau maksa."

"Beneran, Taehyung. Gue selalu siap kalau buat lo,"ucap Jungkook, yakin.

Enthrall (Oneshots of Vkook) GS 18+Where stories live. Discover now