PART 4

176 29 8
                                    

****



"Bibi tidak apa-apa??" Tanya gadis berkulit putih pucat itu dengan wajah panik

"Aku tidak apa-apa, kau juga tidak terluka kan?" Tanya Seohyun

"Ahhh aku baik-baik saja, ayo bibi duduk dulu di sini" gadis berambut blonde itu membantu Seohyun untuk duduk di kursi taman

"Hampir saja kuda itu menabrak bibi" terlihat rasa lega dari wajahnya

"Siapa namamu?" Tanya Seohyun meski sudah tahu sebelumnya

"Winter, bibi panggil saja aku winter" ujarnya dengan senyum hangat

"Bohong, jelas jelas kau sehangat matahari di musim panas kenapa kau bernama winter?" Heran Seohyun

"Kata ayah aku lahir di musim dingin pertama di Kota dan kulitku yang pucat juga membuat ayah dan ibu memberiku nama Winter" jelasnya

"Kau sangat cantik" puji Seohyun sambil merapikan rambut blonde milik Winter

"Bibi, sedang mencari siapa?? Anak bibi?"

"Iya dan tidak" ujar Seohyun di balas senyum oleh Winter

"Aku tau maksud bibi, jadi ayo ku ajak jalan jalan, ini sekolahku juga"

Keduanya berjalan bersamaan mengunjungi banyak tempat tempa menarik di Academi itu

"Bibi akan kemana selanjutnya? Aku tahu bibi bukan berasal dari kota ini" tanya winter Dan keduanya berjalan jalan bersama di pasar

Winter buka gadis bodoh, dia tahu kalau wanita di hadapannya pasti bukan orang biasa, di lihat dari wajah dan kulitnya yang terawat dia pasti seorang bangsawan meski memakai baju usang sekarang tapi aura mewahnya tidak hilang

"Bibi orang baru di sini, emm keluarga bibi baru saja di usir" bohongnya andai gadis manis itu tahu siapa Seohyun pasti dia akan terkejut

"Benarkah?? Bibi sangat malang, atau tinggal saja denganku? Meski aku tinggal di asrama tapi karna ada renovasi asrama jadi kami tinggal di rumah masing-masing" Seohyun tersenyum lembut mendengarnya, andai Aresis bisa sesopan ini, itulah pikir Seohyun

"Bibi hanya akan tinggal selama 2 hari saja karna bibi harus kembali mencari tempat lain untuk berwisata" ujarnya dan tertawa, dia tahu jika anak dan suaminya pasti akan menemukan dirinya dalam waktu yang tak lama


******


Addante hampir gila karna sudah malam dan Istrinya belum juga ketemu "kami sudah mencari keseluruhan tempat yang dekat dengan kota tapi masih belum ada kabar" lapor bawahannya

"Berarti kemungkinan Duccesh pergi lebih jauh lagi??" Addante tidak berfikir jika Istrinya akan kabur sejauh itu

"Panggil Baron Kelvin dan Aresis kemari" kali ini Addante harus pakai cara lain

"Lapor pada Yang Mulia Grand duke" ujar pasukan elit milik Addante yang di pimpin langsung oleh Baron Kelvin

"Bagaimana Aresis?" Tanya sang ayah

"Vi sudah memberi tahu jika Ibu berada di kota yang cukup jauh dari sini, dia melihat ibu hampir celaka oleh seekor kuda" lapor Aresis dengan kepala tertunduk

"Astaga! Rosella" gumam Addante frustasi

"Cari!! Pergi kalian semua ke kota itu" perintahnya

"Bawa juga kepala pelayan dan dokter untuk merawat Duccesh dan memeriksa keadaannya" perintahnya

"Baik Grand duke" ujar mereka dan keluar

"Dan kau Aresis! Bawa ibumu dalam keadaan hidup dan tidak boleh terluka" perintahnya dan di angguki oleh Aresis

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RestartWhere stories live. Discover now