Chapter 22 : The Answer

Mulai dari awal
                                        

"Tapi kan lo takut sama gue, Yang. Emangnya lo gapapa kalau kita jadian?" Ucap Jaemin, kini suaranya merendah, wajah jahilnya digantikan oleh wajah serius yang terlihat sedikit sendu, tatapannya tidak lagi terlihat bodoh seperti saat ia menjahili Yangyang tadi, namun kini sorot matanya terlihat khawatir. Yangyang tidak tahu pasti apa alasannya.

Yangyang mengedikkan bahunya, "Gue juga gak tau, lagian gue cuma takut pas lo marah marah doang, soalnya kalau lagi marah, lo mirip bokap tiri gue." Balasnya.

"Jadi kalau gue baik, lo gak takut?" Tanya Jaemin lagi.

Yangyang terlihat berpikir sekejap lalu dirinya menjawab, "Takut sih, soalnya aneh banget liat lo tiba tiba berubah jadi baik. Gue curiga lo mau jual organ gue ke pasar gelap."

Akhirnya Jaemin tertawa lagi mendengar penuturan absurd Yangyang, tidak menyangka dengan jawaban yang akan diberikan oleh Yangyang. Suasana sendu sebelumnya langsung tergantikan oleh tawa lepas Jaemin yang mengalun diantara mereka.

Jaemin segera menghentikan tawanya, lalu membenarkan posisi duduknya untuk kemudian menyerahkan sebuah helm pada Yangyang, dan Jaemin langsung menyamankan dirinya di atas jok motor itu.

"Ngelantur lo. Udah ah ayo balik. Bentar lagi hujan." Sekarang Jaemin sudah bersiap dengan motornya yang sudah menyala, ia masih menunggu Yangyang yang terlihat tidak berniat sama sekali untuk menaiki sepeda motornya, anak itu hanya terus diam di tempatnya berdiri.

"Ih, lo belum jawab pertanyaan gue, Jaemin!" Kakinya menghentak pelan seperti anak kecil. Jaemin tidak bohong, Yangyang sungguh terlihat menggemaskan.

"Pertanyaan apa sih, Yang?" Kata Jaemin diiringi sebuah kekehan pelan.

"Lo suka sama gue ga?!" Yangyang kembali mengulang pertanyaan nya beberapa saat lalu yang mungkin sudah dilupakan oleh anak itu.

Jaemin terdiam beberapa detik sebelum membalas ucapan Yangyang, "Gue jawab nanti aja, sekarang lo harus sampe rumah dulu."

Yangyang terbelalak tidak percaya, "Sumpah ya, lo ngeselin banget!" Ucap Yangyang setengah berteriak sambil menampar lengan Jaemin lumayan keras sebagai pelampiasan rasa kesalnya. Jaemin sendiri hanya terus tertawa melihat reaksi Yangyang yang terus dibuat kesal olehnya, tanpa membalas ucapan Yangyang lagi, Jaemin langsung menarik lengan anak itu agar cepat cepat naik keatas motornya dan mereka langsung pergi menuju rumah Yangyang.

┏✧–––“ J • A • E • M • Y • A • N • G ”–––✧┛

Perjalanan dari tempat sebelumnya hingga ke rumah Yangyang tidak memakan waktu terlalu lama, bahkan sekarang Yangyang sudah duduk nyaman di atas kasur favoritnya sembari memainkan ponsel demi mengusir rasa bosan.

Jarum jam menunjukkan angka 2, menandakan bahwa hari sudah berganti, namun Yangyang belum berniat untuk mengistirahatkan dirinya mengingat hari ini adalah hari libur. Jadi jam berapapun Yangyang ingin tidur, dia tidak usah khawatir memikirkan waktu, sekalipun nanti ia harus terbangun saat langit sudah berganti jingga.

Cklek!

Saat sedang memfokuskan dirinya dengan game di ponsel, Yangyang segera menengok kearah pintu kamar mandi yang ada di dalam kamarnya saat suara knop pintu terbuka menginterupsi indera pendengarannya.

Kini Yangyang bisa melihat Jaemin baru saja keluar dari dalam sana dengan handuk yang bertengger di pundak. Lelaki itu terlihat menggunakan kaos tipis berwarna putih polos milik Yangyang yang terlihat sedikit kecil di tubuhnya yang lebih besar dibanding Yangyang.

Saat di tengah perjalanan pulang tadi, tiba tiba saja hujan turun, walau awalnya hanya gerimis namun lama kelamaan berubah semakin besar. Sesuai ucapan Jaemin tadi, malam itu benar benar akan turun hujan. Keduanya sampai di rumah Yangyang dengan keadaan basah kuyup, terlebih Jaemin yang duduk di depan, jadi tubuhnya lebih banyak tersiram air hujan. Sebenarnya Jaemin berniat langsung pulang ke rumahnya secepat kilat. Namun Yangyang menahannya dan menyuruh Jaemin untuk berteduh sebentar di dalam rumahnya hingga hujan mereda. Namun sayang, semakin lama Jaemin menunggu, maka hujan akan turun semakin lebat, akhirnya Yangyang pun menyuruh Jaemin untuk menginap dirumahnya hingga besok pagi.

RETURN [Jaemyang]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang